Misa dan Buka Puasa berbaur di gereja Katedral
(cnnindonesia.com/nasional)- Jakarta, Gerakan menguatkan kembali nilai Pancasila di kehidupan bermasyarakat tak hanya dilakukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam komunitas Kerja Bakti Demi Negeri menggelar acara buka puasa bersama perdana di Gereja Katedral, Jakarta.
Berdasar pantauan, acara ini tak mengelompokkan masyarakat berdasar latar belakang atau agama. Suster dan romo terlihat turut menghadiri acara ini. Banyak umat muslim berbagai kelompok hadir seperti Sinta dari Rumah Kajian Alquran, James perwakilan NU dan MUI, serta pengusaha Dewi Motik Pramono.
“Ini bukan kelompok agama, antarkepercayaan. Justru komunitasnya mendasar,” kata Perwakilan Komunitas Kerja Bakti Demi Negeri Alyssa Wahid di Gereja Katedral, (1/6). Keberagaman dan Pancasila terlihat difokuskan di acara ini. Di acara, video diputarkan dan menarik perhatian tamu yang hadir.
Video itu menunjukkan 8 anak diaspora Indonesia di London, Serbia, Jepang, AS, Swiss, dan Kuala Lumpur dengan lantang menyebutkan Pancasila. Menariknya, sebagian besar dari mereka sedikit kesulitan menyebut Pancasila terutama sila ke-4. Permusyawaratan menjadi kata yang sepertinya membuat lidah mereka bekerja keras.
Mereka lantang dan terus menyebut hingga sila ke-5. Tak lupa, mereka tutup dengan merdeka. Acara menghangat ketika pembawa acara memberi tahu tamu dapat berkeliling lihat di dalam Gereja Katedral. Berkeliling 1 jam sebelum misa dimulai. Romo Hani Rudi Hartoko memimpin tur dengan menjelaskan detail mulai dari pintu depan, ornamen dalam, air suci, patung, serta bagian mimbar.
Kebersamaan jelas terlihat di sana. Beberapa orang bersemangat berswafoto di gereja tanpa mengganggu jemaat yang telah duduk bersiap melakukan misa. Seorang jemaat sempat menawarkan diri mengambil gambar tamu dengan latar belakang Bunda Maria.
Beberapa tamu menyalakan lilin di sana setelah tahu api di lilin itu simbol terang bagi dunia. Kehadiran tamu yang berasal dari beragam latar belakang dan agama ini disambut lagu iringan piano gereja yang berlirik kebinekaan dan perdamaian. Setelah berkeliling, tamu2 kembali ke aula utama guna berbuka puasa bersama. Semua duduk berbaur menikmati makanan yang disediakan.
Usai berbuka puasa, umat muslim yang hadir tak perlu bingung atau berjalan kaki ke seberang, Masjid Istiqlal untuk salat. Katedral mengubah satu ruang rapatnya yang bernama St. Petrus jadi seperti musala lengkap dengan sandal jepitnya.
“Takjil semua sumbangan. Kami tak tahu cukup atau tidak tapi kami yakin bapak ibu hadir ke sini bukan cari makanan, tapi karena ingin bertemu saudara sebangsa setanah air,” ucap Alyssa Wahid (Wis; Christie Stefanie; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180601181217-20-302795/ketika-misa-dan-buka-puasa-berbaur-di-gereja-katedral) -FatchurR



Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 

