Anak Kuli Bangunan Lolos Matematika UGM

(detik.com)-JAKARTA; Melalui jalur SNMPT-2021, Halimatus Sa’diyah lolos di Departemen Matematika UGM. Buah manis perjuangan panjangnya diwujudkan dengan syukur tak henti-henti.

“Seneng, bisa memberi kebahagiaan untuk bapak-ibu karena saya lolos SNMPTN dengan program KIP Kuliah, mudah-mudahan meringankan,” ujarnya, dikutip melalui situs resmi UGM, Rabu (23/06/2021).

Kehidupan Halimatus penuh keterbatasan sejak kecil. Ayahnya (54), bekerja sebagai kuli bangunan dan menderita liver sejak usia (35). Ibunya adalah ibu rumah tangga. Pendapatan keluarganya kisaran 65 ribu per hari atau 1.950.000/bulan. Hal itu membuat Halimatus merasa mustahil bisa melanjutkan kuliah.

Perempuan kelahiran Probolinggo, 27/4/2003 ini selalu dapat ranking 1 saat SD. Saat bersekolah di SDN 1 Pondok Wuluh adalah pertama kali dirinya mencoba kejuaraan cerdas cermat, walau tak berhasil.

Ketika SMP, dia selalu menempati peringkat 1 dan 2. Saat itu, pelajar ini sempat bergabung di OSN Matematika dan meraih prestasi sebagai Duta Adiwiyata Mandiri Nasional.

Dia cerita, “Pengalaman olimpiade sudah saya rintis sejak kelas 7-9 SMP tapi belum dapat medali. Di SMP ini saya juga menambah kegiatan jadi anggota Remaja Masjid sebagai sekretaris.”

Saat SMA, baru dia coba hal berbeda. Ia sekolah di pesantren Darul Ulum Jombang. Di situ dia baru merasa persaingan yang makin ketat. Namun, ia selalu bertahan di peringkat 1 dan 2. Dia juga jadi koordinator soal Fisika dan IPA Terpadu di organisasi Science and Social Olympiad Nasional (SSO) di SMA Darul U’lum 2. Saat diwisuda, dia di peringkat 5 dari 354 siswa di sekolahnya.

Selama SMA, Halimatus adalah pelajar aktif. Ia bergabung di kegiatan ekstrakulikuler Cambridge examination, tahfiz, klub bahasa Inggris, dan IT. Dia pernah meraih emas dalam International Science and Invention Fair 2020, juara 1 lomba KOPSI tingkat sekolah,

Juga di Cambridge Examination Grade C 5, serta juara 3 tingkat nasional Olimpiade Mipa dan Farmasi yang diselenggarakan oleh Unair. Biarpun kegiatannya padat, nilai semester dara ini rata-rata minimal 90.

Dia bisa berprestasi karena selalu membersihkan pikiran, selain menuntut ilmu. Ia juga memprioritaskan belajar karena menanamkan pada diri sendiri untuk bisa meraih cita-cita.

“Yang penting jangan menunda tugas, berdoa dan tawakal serta atur waktu dan mendahulukan yang utama baru yang sekunder, tersier. Selama tugas primer belum selesai jangan mengerjakan yang sekunder,” kata Halimatus.

Faktor yang ikut mendorong diterima di Departemen Matematika FMIPA UGM itu keberhasilan mendapat medali emas di International Science and Invention Fair 2020.

Ia ikut kejuaraan itu, tanpa memberitahu pimpinan kurikulum di sekolahnya. “Jika lapor ke pimpinan kurikulum, lalu saya tidak lolos pasti malu. Jadi secara diam-diam sebab, jika anak SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang ikut lomba pasti akan menang minimal tingkat kabupaten,” tutur Halimatus.

Keberhasilan dapat emas ini buah keyakinan bahwa semua orang berpeluang di tingkat internasional. Yang penting tetap fokus, sungguh-sungguh, dan yakin dengan yang dikerjakan.

Perihal kelulusannya dalam seleksi SNMPT-2021, Halimatus mengatakan ia memilih matematika karena memang mencintai matematika.

Dara yang bercita-cita sebagai dosen ini mengaku, “Saat pengumuman saya, bapak ibu terharu bercampur bahagia, sebab sesuai cita-cita, dan perjuangan saya mulai dari SD, SMP, dan SMA tidak sia-sia.”

(nwy/nwy; Novia Aisyah;Bahan dari : https://www.detik.com/edu/seleksi-masuk-pt/d-5617299/kisah-anak-kuli-bangunan-lolos-matematika-ugm)-FatchurR *