Tiga festival lebaran yang Unik

(travel.kompas.com)- Ada beberapa festival menarik di Indonesia dalam rangka perayaan Idul Fitri. Festival2 ini tradisi yang sudah dilakukan turun temurun. Berikut tiga di antaranya.

 

Tradisi sakral ini bertempat di Alun-alun Utara Keraton Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta. Grebeg Syawal berlangsung tiap 1 Syawal atau berakhirnya bulan Ramadhan. Dalam tradisi ini, sebuah Gunungan raksasa akan dikeluarkan ke tengah2 masyarakat. Yang hadir berebutan mengambil hasil bumi yang ada di Gunungan itu.

 

Gunungan itu simbol kemakmuran. Tradisi Gunungan raksasa di Grebeg Syawal simbol sedekah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada masyarakat. Ada kepercayaan jika bisa mendapat isi gunungan maka akan mendapat berkah.

 

Perang Topat atau Perang Ketupat

tradisi perang topat di lombokBiasanya berlangsung seminggu setelah Lebaran. Tradisi ini ritual turum temurun di Lombok, NTB. Ciri khasnya tentu saja perang ketupat atau saling melempar ketupat. Ada beberapa kali Perang Topat dalam setahun. Namun Perang Topat saat Lebaran umum disebut Lebaran Topat.

 

Setelah berdoa dan berziarah, masyarakat melaksanakan Perang Topat di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro. Uniknya prosesi lempar ketupat ini simbol kerukunan umat Hindu dan Islam di Lombok. Sebab, peserta adu lempar ketupat itu berasal dari kedua umat tersebut.
Festival ini lainnya berlangsung di Pontianak, Kalbar.

tradisi pameriam lebaran di pontianakFestival ini diadakan di tepian Sungai Kapuas dan jadi ajang lomba oleh masyarakat. Biasa diadakan sehari sebelum hingga sehari sesudah Lebaran. Festival ini tempatnya di Jalan Tanjung Raya II, Pontianak Timur. Meriam yang ikut lomba harus dihias. Penilaian lomba berdasar bunyi meriam yang dihasilkan.

 

Lomba diikuti kelompok dan dinilai kekompakan bunyi yang dikeluarkan meriam. Perlu biaya antara Rp 15-30 juta untuk pembuatan Meriam Karbit. Meriam ini terbuat dari pohon kelapa atau kayu durian. Jadinya meriam yang panjang dengan silinder lebar. Tak lupa rotan digunakan sebagai pengikat meriam.
Kisah di balik Meriam Karbit cukup unik. Konon, meriam-meriam ini mengeluarkan bunyi bising untuk mengusir kuntilanak. Tradisi ini sudah berlangsung sejak masa Kesultanan Kadriah Pontianak di abad 18.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Tiga Festival Lebaran Unik di Indonesia”, (Ni Luh made Pertiwi F; Bahan dari :  https://travel.kompas.com/read/2014/07/29/142331727/Tiga.Festival.Lebaran.Unik.di.Indonesia)-FatchurR *

3 Responses to Tiga festival lebaran yang Unik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita