Hati Hati Melakukan Tes Swab Antigen Sendiri
(cnnindonesia.com)- Jakarta; Selama beberapa waktu, praktik men-tes swab antigen sendiri tanpa bantuan tenaga ahli ramai jadi perbincangan. Hal ini dipicu karena harga alat untuk tes swab antigen dijual lebih murah secara online ketimbang tes di fasilitas atau klinik kesehatan.
Meski harga lebih murah, tapi ada bahaya di balik praktik mentes swab antigen sendiri. Dokter spesialis paru Erlang Samoedro memaparkan, praktik ini meningkatkan risiko penularan yang sangat tinggi
“Men swab sendiri ke orang lain itu risiko tertularnya besar. Pertama, gak tahu orang ini positif atau enggak,” katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com. “Kedua, kalau tidak pakai APD [alat pelindung diri] kan swab itu langsung dari hidung, jadi mungkin virusnya menyebar dan terhirup dengan kontak yang erat.”
Dengan risiko penularan tinggi itu, dia sarankan agar swab dilakukan di tempat khusus dengan petugas terlatih dan menggunakan APD. “Karena walau sudah pakai masker tidak menjamin tidak tertular, penyebabnya jarak yang sangat dekat itu tadi,” katanya.
Di jelaskannya swab yang bukan oleh petugas terlatih bisa membahayakan yang di-swab. Swab dilakukan dengan memasukkan atau mencolokkan alat ke bagian dalam hidung hingga tenggorokan atau nasofaring untuk mengambil sampel lendir. Kesalahan dalam men swab menyebabkan kematian.
“Ada bahayanya. Efeknya bisa menimbulkan kematian karena refleks vagal. Makanya, perlu dilakukan oleh petugas terlatih,” kata Erlang. Vagal atau vagus itu bagian saraf di leher. Saraf ini berhubungan erat dengan saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan jantung.
(agn/agn; Baca artikel CNN Indonesia “Bahaya Melakukan Tes Swab Antigen Sendiri” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210629135317-255-660784/bahaya-melakukan-tes-swab-antigen-sendiri. Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/)-FatchurR *
Leave a Reply