Trotoar arena lenggak lenggok para Model
Banyuwangi-Trotoar sepanjang 140 meter di Taman Blambangan, Banyuwangi, disulap jadi catwalk dalam Fashion on Pedestrian. Sebanyak 100 ‘model’ berlenggok cantik pamer busana yang mereka rancang sendiri.
Busana yang ditampilkan dalam Fashion on Pedestrian itu modifikasi dari batik asal Banyuwangi. Ada tiga kategori yang dilombakan yakni kategori anak dengan busana kasual, kategori remaja dengan busana pesta dan kategori dewasa dengan batik untuk pakaian kerja.
“Kita lakukan audisi, lomba motif dan lomba desain. Sehingga motif kita yang dulu 22, kini ada 62,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan, Hary Cahyo di Taman Blambangan, Banyuwangi, (7/10/2016).
Hary mengatakan, kegiatan ini juga dimaksudkan mendorong kreatifitas anak Banyuwangi dalam mencintai batik. “Desainnya beda, harus modis. Saya tidak ingin batik Banyuwangi itu murahan, ingin punya kualitas yang berdaya saing,” ujar Hary.
Dalam perlombaan itu, ada 20 orang yang masuk dalam kategori model anak, 60 orang model remaja dan 20 lainnya dewasa. Sebanyak 30 orang dengan nilai tertinggi, nantinya akan diikutsertakan dalam Banyuwangi Batik Festival (BBF). Sebanyak lima juri juga dihadirkan untuk melakukan penilaian.
“Ini mereka rancang busanai, beberapa bekerjasama dengan IKM. Nanti kita ambil pemenang ke 1,2 dan 3 itu dapat tropi, sertifikat dan uang tunai,” ujar Hary. Salah satu peserta kategori remaja, Anindita antusias ikut lomba ini. Remaja 17 tahun itu membawakan busana pesta dengan tema simpel elegan.
“Kita kemarin ada gladi resik, tapi agak kesulitan karena jalannya itu kan enggak rata. Jadi agak susah kalau mau muter,” katanya.
Penampilan para model ini menarik perhatian sejumlah masyarakat yang berdiri di sepanjang pedestrian untuk menonton dan mengambil gambar. Pengendara motor yang melintas juga sesekali menengok dan menikmati fashion show itu.
Fashion on pedestrian ini rangkaian sebelum acara puncak Banyuwangi Batik Festival (BBF). BBF yang digelar (9/10), ketua DPR RI Ade Komarudin membuka festival yang juga dihadiri puteri Indonesia 2016 itu. “Iya (Minggu) ke Banyuwangi,” kata Ade Komarudin saat dikonfirmasi. (KST-TRI; Kartika S. Tarigan; http://news.detik.com/berita/d-3315910/saat-trotoar-jadi-arena-para-model-berlenggak-lenggok)-FatchurR






Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


Banyuwangi daerah plg timur di Jatim yg mayoritasnya suku osing dg musiknya yg disebut Kendang Kempul sp skrg penduduk setempat tetap menyukai warna musik tradisionalnya suatu prestasi yg baik jk ditelusuri lbh dalam lg banyak hal2 lain bikin org jd lbh kagum akan istiadat setempat