Jangan Percaya Hoax Bihun Yang Bisa Dibakar
(kumparan.com)-Belakangan banyak berita hoax tersebar, berbentuk pesan berantai atau video yang tak jarang merugikan banyak pihak. Merangkum dari berita yang digolongkan sebagai hoax dengan percobaan memperoleh fakta sebenarnya. Diantaranya : Bihun menimbulkan nyala api saat dibakar
Tersebar video yang memperlihatkan seseorang sedang melakukan percobaan membakar bihun mentah merek Superior Putri Jagung. Dalam video itu disebutkan ada kandungan plastik di dalam bihun yang menyebabkan api mudah merembat dan membakar habis bihun.
Untuk memastikan kebenaran ini, kumparan melakukan eksperimen. Namun bihun Superior seperti dalam video percobaan yang viral sebelumnya tidak berhasil ditemukan lagi di pasaran. Akhirnya kami pakai bihun dengan 4 merek berbeda. Setiap bihun memiliki komposisi berbeda. Hasil eksperimen memperlihatkan semua bihun mudah terbakar dengan nyala api yang berbeda.
Ini sesuai penjelasan Badan POM dalam website resminya. Disebutuhkan produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak atau minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lain pasti akan terbakar atau menyala jika disulut dengan api.
Namun, produk pangan yang terbakar atau menyala itu tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik atau lilin di dalam produk pangan. Untuk artikel lengkapnya bisa dilihat di sini Video Eksperimen: Benarkah Bihun Terbakar Berbahaya?
Video bihun dibakar hingga menimbulkan nyala api viral di media sosial. Dalam video itu terlihat bihun yang tadinya berwarna putih langsung hangus terbakar. Selain terbakar, bihun itu juga sulit dipotong. Perlu gunting untuk bisa mematahkan bihun tersebut.
Kumparan melakukan eksperimen membakar bihun. Ada 4 merek bihun yang berbeda.
Bihun pertama merek A dengan komposisi: Beras.
Bihun kedua merek B dengan komposisi: Pati jangung (60,75%) air, pengemulsi natrium polifosfat, pengental natrium karboksimetil selulosa.
Bihun ketiga merek C dengan komposisi: Tepung pati jagung, tepung tapioka, pengental, penstabil.
Bihun keempat merek D dengan komposisi: Pati jagung dan air.
Dari keempat bihun itu tidak ada merek bihun seperti di video yang viral. kumparan sudah mencari bihun seperti yang ada di video itu di supermarket dan pasar tradisional di daerah Pasar Minggu, namun tidak ada. Satu penjual di Pasar Minggu mengatakan bihun merek itu ditarik dari pasaran.
Hasil eksperimen memperlihatkan bihun A lebih mudah terbakar dan membuat nyala api yang cukup besar. Sedangkan tiga bihun lainnya (B, C, D) juga bisa terbakar namun tidak menghasilkan nyala api yang besar.
Kesimpulan:
Dari 4 sampel, semua bihun mudah terbakar dan nyala api berbeda. Hal ini sesuai BPOM di websitenya. BPOM bahwa produk pangan yang punya rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak atau minyak berkadar air rendah, terutama yang tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dll akan terbakar/menyala jika disulut api. Waspada boleh saja, tapi tidak berlebihan.
Lebih lengkapnya bisa anda lihat melalui Artikel ini yang telah tayang di :
https://kumparan.com/kumparannews/jangan-percaya-berita-hoax-dari-bihun-plastik-hingga-beras-plastik (Tim Editor Kumparan.com)-FatchurR *
Leave a Reply