Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka
(shimajiro.id)- Kini kita menghadapi wabah Covid-19. Virus yang di awal 2020 mengguncang dunia, karena banyak korban di tiap negara ratusan ribu jiwa. Ini bukan pertama dunia diguncang penyakit tertentu, namun penyebaran Covid-19 lebih cepat dan hebat karena ditularkan oleh sesama manusia.
Penderita Covid-19 makin banyak, membuat takut dan juga khawatir hingga masyarakat diminta untuk bekerja dari rumah “work from home”.
Tidak hanya bekerja, sekolah diubah jadi belajar dari rumah. Mendadak orangtua beralih profesi jadi guru bagi anak mereka. Tagline #dirumahaja jadi sesuatu yang diusahakan hampir tiap orang untuk mencegah lonjakan penyebaran Covid-19.
Tak sedikit ortu kesulitan saat kerja dan membimbing anak belajar dari rumah. Ortu tertantang sekaligus membuat tekanan hingga stress saat hari-hari #dirumahaja. Mereka mulai bosan dengan kegiatan #dirumahaja yang monoton dan itu-itu saja. Kita coba lihat #dirumahaja dari sudut pandang positif, situasi ini kita manfaatkan untuk membangun bonding/kedekatan ortu dan anak (Lind et al., 2007).
Bonding/parental bonding ini kedekatan antara ortu (pengasuh utama) dan anak secara emosional yang dapat memberi pengaruh positif terhadap perkembangan karakter anak hingga remaja (Perry, 2001).
Melalui parental bonding yang baik, anak tumbuh lebih percaya diri, penuh cinta/disayang, mandiri, dan mampu berkompetisi di sekolah (Rice & Dolgin, 2008). Anak yang punya ikatan emosional yang baik dengan ortunya, cenderung memiliki self esteem yang baik dibanding yang kurang punya ikatan emosional (Audrey Berman, Barbara Kozier, 2010).
Self-esteem itu penilaian seseorang pada diri sendiri secara positif (Santrock, 2011). Anak yang mampu menilai dirinya secara positif punya kemandirian, keberanian, dan mampu berkompetisi di masyarakat.
Momen #dirumahaja sebaiknya dapat kita memanfaatkan untuk membangun bonding dengan anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan lebih banyak melakukan interaksi dengan anak.
Interaksi #dirumahaja bisa melalui kegiatan belajar, menikmati waktu berkualitas di rumah dengan kegiatan bersama anak. Dengan menjalin komunikasi terbuka anak dan keluarga. Komunikasi terbuka ini saling memahami, saling percaya, saling membuka diri, memberi tanggapan kita terhadap situasi yang sedang dihadapi, termasuk kata-kata yang diucapkan atau tindakan kita dalam berkomunikasi.
Membangun komunikasi terbuka itu langkah awal ortu memanfaatkan momen #dirumahaja bersama anak. Ini bisa dimulai dengan memberi tanggapan saat anak berbicara, mendengar keluh kesah anak, bermain bersama, mengobrol bertukar pikiran, menjelaskan situasi saat ini dengan cara yang sederhana sehingga anak paham dan tidak khawatir dengan pandemi Covid-19.
Semakin banyak yang dibicarakan dan dilakukan dengan anak membuat anak terbuka ke ortu, anak berani bercerita dan mengekspresikan perasaannya. Menerapkan komunikasi terbuka jadi langkah membangun kebiasaan baik berkata jujur apa adanya, ketika ortu melakukan kesalahan maka kita tidak boleh malu minta maaf pada anak.
Hal inilah yang akan menjadi contoh konkret bagi anak ketika melihat orangtuanya mau meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Sikap yang ditunjukkan orangtua merupakan investasi karakter yang secara tidak langsung akan ditiru oleh anak melalui proses modelling.
Yuk, Moms dan Dads manfaatkan momen #dirumahaja membangun ikatan emosional pada anak melalui komunikasi terbuka yang kita terapkan di rumah. Menjadi ortu itu hal yang tak mudah, namun keinginan meluangkan waktu dan memanfaatkan momen #dirumahaja menjalin kepercayaan, saling menghargai dan membuka diri ke anak membantu kita berperan sebagai ortu di rumah dengan lebih baik.
(Sumber : Berman A & Kozier and Erb’s undamental sof Nursing. 1St edn. Edited by Katie Millar. Australia; Pearson ducation dll serta dari : https://shimajiro.id/article/449/manfaatkan-momen-dirumahaja-untuk-menjalin-komunikasi-terbuka-dengan-si-kecil)-FatchurR *