Makna ulang tahun(2) Tamat

HUT-2Hal lazim bila tiap orang suka perayaan ulang tahun. Ada rona bahagia pada wajah yang ber-HUT atau semringah karena diundang ulang tahun. Ulang tahun identik dengan pesta, karenanya kita bahagia sebab minimal dapat giliran ditraktik atau dengan suka rela mentraktir karena  kita bahagia.

 

Wajar ketika seseorang mendapatkan yang diinginkannya di hari ulang tahunnya. Papa-mama, Opa-Oma, sanak saudara atau seseorang yang merasa sangat menyayangi, berlomba memberi kado terbaik. Demikian hal itu terjadi sebagai sebuah tindakan yang lumrah, bahkan dianggap tindakan terpuji.

 

Saking lumrahnya, dianggap kurang atensi atau etika, bila ada seseorang yang disayangi, dihormati, atau dicintai sedang ber-HUT,  kita tidak memberi ucapan selamat. Dianggap benar, jika di antara kita ada rasa bersalah yang dierkspresikan dengan ungkapan penyesalan jika terlambat mengungkapkan selamat pada yang berulang tahun.

 

Di sisi lain, yang berulang tahun menganggap dirinya wajar  bila agak sedikit kesal yang diharapkan peduli, dan harusnya  merayakan, ternyata tidak menunjukkan gejala yang diinginkan. Orang di sekitar akan dicap “bersalah”, dianggap tidak peduli, tak sayang, atau tidak hormat pada yang sedang ber-HUT.

 

Bukan kuatir dianggap tak hormat, atau alasan lain ketika Prof. Dr. Arief Rachman suatu hari merayakan ulang tahun Ortu tercinta. Atas nama kebahagiaan dan rasa syukurlah, kami rencanakan kejutan untuk beliau dengan harapan beliau berbahagia. Disusunlah rencana rahasia. Kami bersepakat, seolah ada pihak lain yang minta beliau hadir sebagai pembicara dalam acara, lalu di saat beliau masuk ruang itulah kami akan memberikan surprise-nya.

 

Tepat di waktu yang ditetapkan, kami menunggu dengan harap-harap cemas.  Pintu kami tutup rapat. Khalayak yang hadir kompak dalam satu scenario; apabila beliau membuka pintu ruangan, kala itulah kejutan akan segera kami suguhkan.

 

Entah kami yang tak sabar atau beliau sulit menemukan alamat, yang ditunggu tak juga kunjung tiba. Dalam penantian, waktu terasa seperti melambat. Bisa jadi karena terlalu merindukan beliau agar cepat-cepat hadir, kami malah dihinggapi rasa gelisah.

 

Terompet-alat musik kejutan  yang sudah dicoba dibunyikan terasa menambah beban. Suara beberapa orang bertanya tentang kemungkinan kehadiran beliau, makin menambah rasa tidak karuan. Pintu berulang dibuka dan yang membuka bukan yang diharapkan jadi bagian yang menambah debar jantung.

 

Lalu, tibalah detik itu, dari sumber terpercaya, diinformasikan beliau sudah di depan pintu. Semua bersiap. Dan ketika pintu terbuka, serta merta semua menunjukkan ekspresinya. Pak Arief Nampak t terkejut dan tersenyum. Ia bahagia memberi senyuman pada semua orang yang mengucapkan selamat.

 

Kami semua heboh, berusaha membahagiakan beliau. Dengan lagu, tayangan photo-photo kenangan, dan beragam cerita ingin ditunjukkan kami bahagia di hari itu. Tapi, beliau menanggapinya biasa. Nampak bahagia, tapi tidak seperti yang diharapkan. Seperti ada yang beliau pikirkan. Di saat sambutan, sedikit keganjilan itu akhirnya terungkap.

 

“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah berusaha membuat saya bahagia. Semua kejutan ini sungguh luar biasa dan menyebabkan saya sangat berarti berada di tengah-tengah Anda semuanya. “ begitu beliau mengawali sambutan.

 

“Seperti semua ketahui, saya tidak memiliki tradisi pesta ulang tahun. Terima kasih kesempatan ini membuat saya berarti. Masalahnya, saat bertambah usia, saya terbiasa mengingat orang yang paling berarti bagi hidup saya, yakni  ibu tercinta.

 

Kala beliau hidup, setiap saya ber-HUT, setiap itu pula saya memberi kado untuk ibu. Saya berada dalam pelukannya, meminta maaf, dan mohon ridhonya. Betapa berartinya beliau karena telah melahirkan saya. Jadi, saya berusaha membahagiakan orang yang sangat berjasa itu dalam kehidupan saya.

 

‘Setelah beliau wafat pun saya senantiasa menjaga tradisi itu. Maka, jika saya berulang tahun, saya utamakan datang ke makam beliau. Saya berdoa sebagai ucapan terima kasih karena telah melahirkan, membesarkan, dan mendidik saya sejak kecil. Hingga saya bisa seperti ini.

 

”Saya tahu besarnya pengorbanannya. Bisa saja, beliau wafat karena penderitaan ketika melahirkan saya. Atas kasih sayangnya saya sehat dan bertambah usia dari satu HUT ke HUT berikutnya. Jadi, setiap saya ber-HUT saya selalu ingat Ibu yang telah melahirkan dan mendidik sejak kecil. Tiap datang HUT saya lebih berhasrat ingin membahagiakan Ibu dari diri saya sendiri.  ”

 

Kami yang mendengarkan sambutan beliau tak tahan membendung air mata. Kami ingat Ibu kami semua dan malu karena kurang memuliakan Ibu kami seperti pak Arief memuliakan ibunya.  Orang besar seperti beliau terbiasa hal yang tak lazim dilakukan orang kebanyakan.

 

Kebiasaan yang mampu memberi makna lebih pada seseorang yang disayangi, pada yang telah memberi kita makna di hari jadi kita. Seseorang yang seharusnya diagungkan dan dibahagiakan di HUT kita. Ibu. Terima kasih Pak Arief. Bapak telah mengingatkan kami semua. Bulan bakti anak pada ortunya. Tamat. (http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/08/makna-ulang-tahun-623202.html)-FatchurR

 

Catatan : Ada baiknya dipertimbangkan bagi kita sema, untuk menjadikan “Bulan bakti anak2 kepada ibunya”, misalnya dengan melakukan hal2 yang disuka ibu, merintis (memulai) proses menuju prestasi ata inovasi lainnya. FR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita