Pilih Jurusan agar tidak menyesal kemudian
(edukasi.kompas.com)-Berpendidikan tinggi tidak jamin bisa masuk kerja. Persoalan mismatch atau ketidaksesuaian pendidikan dan kebutuhan industri jadi pangkal soalnya. Menteri Tenaga Kerja M-Hanif Dhakiri mengatakan, kompetensi yang tak sesuai kebutuhan pasar kerja juga ikut menghambat.
Sejumlah alumni penerima beasiswa pascasarjana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) juga tak lepas dari persoalan itu. Selain tak sesuai kualifikasi, pengalaman kerja yang tidak dimiliki juga menghambat lulusan kampus beken di luar negeri bisa masuk dunia kerja.
Saat Musyawarah Nasional Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) (2017), Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemen-Ristekdikti, Ali Ghufron Mukti mengatakan, relevansi lulusan PT pada kebutuhan tenaga kerja jadi penting dalam upaya mencegah sarjana menganggur.
Kendala bagi calon mahasiswa saat pilih jurusan di perguruan tinggi (PT), tak paham bidang pekerjaan secara mendalam. Banyak, pelajar salah pilih jurusan PT. Agar tak terjebak seperti itu, sebaiknya kenali potensi dan minat sebelum pilih jurusan di PT. Sebab, manusia dikaruniai bakat dan potensi unik.
Kecerdasan alami manusia tak hanya satu aspek, tapi beragam disebut multiple intelegences (kecerdasan jamak). Di antaranya kecerdasan verbal, musikal, spasial, dan logika. Tiap profesi yang akan dijalani perlu ditunjang kualitas kepribadian tertentu.
Untuk itu, kita perlu tahu kemampuan adaptasi, daya tahan terhadap stres, stabilitas emosi, tingkat ketelitian, kecepatan kerja, motivasi diri. Mengapa itu dibutuhkan? Ada sejumlah pekerjaan yang perlu pribadi daya tahan stres, stabilitas emosi, dan kemampuan beradaptasi cukup baik. Misalnya, dokter.
Dalam menjalani profesinya, dokter harus mampu mengelola emosi menghadapi pasien dan keluarga pasien. Selain itu, dokter mesti bisa beradaptasi dengan cepat bila tugas di daerah terpencil. Oleh karena itu, bukan hanya kecerdasan intelektual yang bisa menjadi modal agar kamu bisa berprofesi sebagai dokter. Masih ada lagi yang perlu diperhatikan, yakni minat kamu.
Seseorang bisa mengerjakan tugas apa pun sepenuh hati dan semangat membara bila itu hal2 yang diminatinya. Kita perlu tahu apa minat tertinggi hingga minat terendah kita, sebagai dasar menentukan jurusan di PT. Peran ortu dibutuhkan agar kita mengenali potensi, minat, dan kepribadian. Ortu person terdekat yang tahu tumbuh kembang anak sejak kandungan hingga duduk di bangku sekolah.
“Perlu pendampingan ortu untuk mengarahkan pilihan tepat, supaya bakat dan minatnya sesuai jurusan yang dipilih” kata Client Assistant Tes Bakat Indonesia, Listia Qisthy di Jakarta (2/2/18). Apa tiga hal itu bisa dikenali?
Sejumlah lembaga konsultasi psikologi menyediakan fasilitas tes potensi, minat, dan kepribadian bagi pelajar yang akan meneruskan jenjang studi lebih tinggi. Tes tertulis diberikan untuk pelajar yang ingin tahu potensi, minat, dan kepribadiannya. Ketika hasil tes telah tersedia, kita bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk bisa menggali info lebih detail.
Tes psikologi bisa membantu pelajar dan ortu memastikan agar proses belajar akan sangat terfokus. “Sebaiknya kalau hanya berminat tapi tidak berbakat, tidak perlu dipaksakan. Kalau pilihan sesuai bakat dan minat, maka mereka akan berprestasi dengan jurusan kuliah yang diambil,” ujarnya.
(Artikel ini telah tayang di kompas.com; dengan judul “Teliti Pilih Jurusan Agar Tak Sesal Kemudian”, Penulis : Kurniasih Budi; Bahan dari : (https://edukasi.kompas.com/read/2018/02/03/15534431/teliti-pilih-jurusan-agar-tak-sesal-kemudian)-FatchurR
Leave a Reply