Sekjen PBB Desak Dunia Serius Menangani Darurat Iklim
(koran-jakarta.com)-MADRID; Sekjen PBB António Guterres, mendesak pemimpin dunia agar serius menangani darurat iklim (climate emergency) dengan menerapkan total sistem perekonomian dan model bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Yang dibutuhkan perubahan transformatif menyeluruh, cepat, dan mendalam, khususnya cara kita menjalani bisnis, membangun pembangkit energi, membangun kota, bagaimana kita berpindah, dan menyuplai pangan untuk masyarakat. Jika cara hidup tidak lekas diubah, itu membahayakan kehidupan” kata Gutteres saat membuka Konferensi PBB Perubahan Iklim (COP) ke-25 di Madrid, Spanyol (2/12/19).
Menurut Gutteres, dunia kini menghadapi situasi darurat iklim yang ditandai dengan tingginya suhu permukaan bumi, pemanasan global, dan anomali cuaca.
Para pemimpin dunia memiliki 2 pilihan, yaitu bertahan pada cara lama yang membiarkan pemanasan global dan dampak perubahan iklim kian parah atau meninggalkan kegiatan yang membahayakan keberlangsungan bumi.
“Pada akhir dasawarsa ini, kita dihadapka 2 pilihan. Pertama, jalan menyerah, yaitu melakukan banyak aktivitas yang membahayakan kesehatan dan keamanan penduduk planet ini. Apakah kita ingin dikenang sebagai generasi yang mengubur kepalanya dalam pasir dan membiarkan planet ini terbakar? Pilihan lain, jalan menuju harapan. Jalan menuju cara hidup berkelanjutan,” ujar Gutteres.
Cara hidup berkelanjutan itu salah satunya ditempuh dengan menjalankan misi “Bebas Karbon 2050” atau tidak ada lagi gas buang atau emisi karbon yang dihasilkan penduduk dunia pada tiga dasawarsa mendatang. “Hidup berkelanjutan ditandai bahan bakar fosil tetap di bawah tanah,” tambah Gutteres.
Peran anak muda
Sekjen PBB juga menyinggung peran aktif anak muda di berbagai negara yang menuntut para pemimpin dunia segera membuat langkah konkrit mengatasi dampak perubahan iklim.
COP 25 di Madrid dihadiri Presiden COP 25, Carolina Schmidt, yang juga Menteri Lingkungan Cile, Sekretaris Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB (UNFCCC), Patricia Espinosa, dan PM Spanyol, Pedro Sánchez. COP 25 diadakan Pemerintah Cile yang didukung Pemerintah Spanyol.
Konferensi Madrid mendapat dukungan pemimpin Kongres AS, Nancy Pelosi, dari Washington untuk memastikan kepada dunia bahwa AS masih serius tentang perubahan iklim meski Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan Perjanjian Paris 2015.
(Kiriman : Yong Sidharta-A61; sumber dari : AFP/ang/AR-2; http://www.koran-jakarta.com/sekjen-pbb-desak-dunia-serius-tangani-darurat-iklim/)-FatchurR



Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


ikilm panas sudah extra panas