Pesawat Made In RI Jadi Rebutan Dunia
(cnbcindonesia.com)- Pesawat produksi PTDI (Persero) yakni CN-235 banyak diminati dunia internasional. Pesawat ini tak hanya digunakan untuk keperluan sipil tapi juga militer.
Produsennya, PTDI, pabrikan pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia / Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki Pemerintah, didirikan (26/4) dengan nama PT IPTN (Nurtanio) dan mendiang BJ Habibie, Presiden ke-3 RI, sebagai presdir di awal periode. Rangkuman dari CNBC Indonesia, berikut fakta soal pesawat buatan anak negeri ini:
1-Diminati Asing
Di ASEAN Brunei Darussalam ada satu unit CN235. Malaysia juga 8 unit untuk militer. Di Asia Selatan, Pakistan ada 4 unit serta di kawasan Arab, Uni Emirat Arab (UEA) ada 7 unit. Korsel juga memilki 12 unit, 8 untuk AD dan 4 untuk kepolisian.
Di luar Asia, dibeli Burkina Faso. Terbaru, Maret-2021, RI menyerahkan3 unit pesawat CN-235 ke Senegal. Indonesia memiliki beberapa unit CN-235. Termasuk versi tercanggih yaitu Maritime Patrol Aircraft (MPA).
Pada 24/1/2019, satu unit Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) diserahkan kepada Kemenhan RI untuk TNI AL. Sebelumnya pada Januari 2018, PTDI juga telah menyerahkan 1 unit pesawat udara CN235-220 MPA (Serial Number N066).
2-Keunggulan
Seperti dikutip dari laman PT DI, pesawat CN-235 khususnya CN235-220 memiliki keunggulan, antara lain:
1-Dapat lepas landas jarak pendek, dengan kondisi landasan belum beraspal.
2-Mampu mengangkut 49 penumpang termasuk pilot dan co-pilot. Juga sebagai pesawat multiguna untuk bermacam misi, seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat kargo, pesawat sipil dan pesawat VIP dan VVIP.
3-Memiliki ramp door yang mampu membawa mobil di dalamnya.
4-Memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit.
5-Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
6-Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.
7-Memiliki harga yang kompetitif dengan biaya perawatan yang murah.
3-Harga
PT DI tak mengungkapkan harga persisnya. Tapi dari data yang dirilis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank harga satu CN-235 bisa terlihat.
Saat PT DI mengekspor 1 unit pesawat terbang CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) untuk Senegal Air Force, ekspor pesawat udara didukung pembiayaan skema Penugasan Khusus/National Interest Account (NIA). Total keseluruhannya Rp 354 miliar.
Penandatanganan kontrak pengadaan pada (08/08/2017) bernomor kontrak PTD/0005/UT0000/08/2017 antara PTDI dengan A.D. Trade Belgium Company untuk end user Senegal Air Force.
Penggunaan skema NIA dari LPEI/Indonesia Eximbank ini penugasan khusus dari Kemenkeu RI untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara dengan penetrasi pasar Afrika dan Asia Selatan.
(sef/sef; Sefti Oktarianisa; Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210611202847-4-252537/fakta-fakta-pesawat-made-in-ri-jadi-rebutan-dunia-cek-dulu)-FatchurR *
Leave a Reply