Mitos Telur Yang Salah Kaprah
(cnnindonesia.com)- Jakarta, Telur pilihan makanan bagi banyak orang. Namun, di balik kepopulerannya, ada banyak mitos tentang telur yang tersebar di masyarakat.
Telur sebagai salah satu sumber protein terbaik. Selain it, telur juga mempunyai banyak kandungan nutrisi lain yang diperlukan tubuh, mulai vitamin A, B5, B12, B2, D, E, K, B6, asam folat, fosfor, selenium, kalsium, dan seng.
Sayangnya, di luar sana, banyak kesalahpahaman tentang telur yang beredar. Mulai cara mengonsumsi, penampilan, keamanan, hingga nilai gizi.
Mitos-1 : Telur Mentah berprotein Yang Lebih Bergizi Dari Telur Yang Dimasak
Beberapa orang percaya lebih dulu. Kandungan protein pada telur mentah itu fakta. Namun, menelan telur mentah berisiko memicu masalah kesehatan lain.
Dalam kondisi mentah, semua makanan juga telur, berpotensi mengandung bakteri Salmonella yang bisa memicu infeksi. Selain itu, menurut ahli, tubuh dapat menyerap hampir 2x lipat protein dalam telur yang dimasak alih-alih yang dikonsumsi dalam kondisi mentah.
Mtos-2 : Telur warna gelap lebih bergizi
Warna telur tidak berhubungan dengan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jadi, tak perlu membedakan telur dari segi warna cangkangnya.
Mitos-3 : Tak Sengaja Makan Kulit telur bisa berbahaya
Bukan hal yang tak mungkin cangkang telur bisa ikut masuk ke dalam adonan saat Anda memasak. Namun, bukan berarti itu berbahaya.Mengonsumsi cangkang telur berjumlah banyak dan besar berpotensi melukai kerongkongan.
Mitos-3 : Bercak darah pada telur tanda pembuahan
Bercak darah pada kuning telur bukan pertanda telur telah dibuahi dan akan menetas. Bintik merah jadi tanda pembuluh darah yang pecah saat telur terbentuk dalam ayam betina. Bintik merah jarang terjadi.
Bintik itu bisa karena faktor genetik ayam dan kekurangan vit-A. USDA menyebut, bercak darah juga tak berarti telur tidak aman untuk dikonsumsi. Pastikan Anda memasaknya dengan benar.
Mitos-4 : Tidak aman konsumsi telur lewat batas tanggal kosumsi
Sebagian produsen mencantumkan batas tanggal konsumsi pada kemasan. Tapi jika lewat dari tanggal itu tidak membuat telur rusak.
Biasanya, jika disimpan di lemari pendingin, telur aman dikonsumsi 4-5 pekan setelah batas tanggal penggunaan dalam kemasan walau kurang segar. Anda disarankan membuang saat telur menimbulkan bau busuk.
Mitos-5 : Tali putih kecil pada kuning telur harus dilepas sebelum dimasak
Kadang, saat memecahkan telur, Anda menemukan benda kecil putih seperti tali yang menempel pada kuning telur. Untaian putih ini disebut ‘chalaze‘ yang membantu menahan kuning telur tetap berada di tempatnya. Melepaskan tali putih sebelum memasak itu opsional. Tali putih ini tetap aman saat telur dimasak dengan benar.
Lebih lengkapnya bisa anda lihat melalui Artikel ini yang telah tayang di : dengan judul : 5 Mitos soal Telur yang Salah Kaprah
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201006105034-262-554833/5-mitos-soal-telur-yang-salah-kaprah (asr/asr)-FatchurR *
Leave a Reply