Biang Kerok Resesi Sex Di Singapura
(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Warga Singapura kayaknya terinfeksi ‘resesi seks’. Hal ini terlihat dari rendahnya angka perkawinan di negara pusat finansial Asia itu.
Resesi adalah istilah ekonomi untuk pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun. Mengutip Channel News Asia (CNA), ada 19.430 pernikahan tahun-2020. Ini turun 12,3% dari tahun 2019 22.165.
Ini catatan terendah sejak 1986, ketika ada 19.348 pernikahan. “Pembatasan pertemuan besar tahun-2020 bisa menyebabkan pasangan menunda pernikahan” ujar rilis Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional Singapura, dikutip Kamis (30/9/2021).
Lembaga itu menyebut Covid-19 menjadi biang keladi yang menurunkan aktivitas seksual warga, di mana pandemi mengganggu rencana pasangan untuk menikah dan jadi orang tua. “Penurunan ini sebagian karena pembatasan perjalanan terkait Covid-19,” ujar badan itu lagi.
Bukan hanya pernikahan, pandemi juga menyebabkan berkurangnya keputusan jadi orang tua. Hanya ada 31.816 kelahiran di negeri itu di 2020 atau 3,1% lebih rendah dibanding-2019 yang 32.844.
Lebih lengkapnya bisa anda lihat melalui Artikel ini yang telah tayang di https://www.cnbcindonesia.com/news/20211001080230-4-280574/terungkap-ini-biang-kerok-resesi-seks-di-singapura)
(sef/sef; Tommy Patrio Sorongan -FatchurR *
Leave a Reply