Prof Rokhmin-Kita Perlu petik Hikmah Simbolik Idul Adha
(republika.co.id)-BOGOR – Idul Qurban/Idul Adha perlu diambil hikmahnya. Menurut Guru Besar FPIK IPB, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS, pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang terbesar dalam sejarah umat (mengorbankan putranya, Ismail atas dasar takwa dan memenuhi perintahNya) bermakna dan peran besar bagi peradaban manusia.
“Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail AS, bagi kita yang hidup di zaman milenial ini harus dimaknai sebagai pesan simbolik dari Allah SWT, yang mengandung pembelajaran (ibrah) supaya kita laksanakan di kehidupan kita,” kata Prof Rokhmin saat sebagai khatib shalat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Ihsan, Riset Perkebunan Nusantara, Kampus Taman Kencana Bogor.
Rokhmin mengupas “Implementasi Nilai2 Idul Adha Di Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Untuk Mewujudkan Indonesia Maju, Adil-Makmur, Berdaulat, dan Diridhai Allah SWT”. Menurut Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI-Pusat itu, ada tiga ibrah utama agar kaum Muslimin hidup sukes dan bahagia, baik di dunia fana dan di akhirat yang kekal dan abadi.
Pertama, ketakwaan. Pengertian takwa terkait ketaatan seorang hamba kepada Sang Khaliq dalam menjalankan setiap perintah dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
“Yang dimaksud perintah dan larangan Allah itu tidak hanya shalat, puasa, haji, dan ibadah mahdhoh (hablum minallah) lainnya. Tapi, semua hal terkait akhlak dan cara2 kita berhubungan dengan sesama insan (hablum minannas, muamalah) yang dikerjakan dengan baik dan diniatkan ikhlas karena Allah” tuturnya.
Kedua, hubungan antarmanusia. Ibadah2 umat yang diperintahkan Tuhan senantiasa mengandung dua aspek tak terpisahkan yakni kaitannya dengan hubungan kepada Allah (hablum minnalah) dan hubungan dengan sesama manusia atau hablum minannas.
”Ajaran ini memerhatikan solidaritas sosial dan mengejawantahkan sikap kepekaan sosialnya melalui media ritual tersebut,” tutur Menteri Kelautan dan Perikanan RI (2001 – 2004).
Kehidupan saling tolong dan gotong royong dalam kebaikan itu ciri khas Islam. ”Hikmah yang dapat dipetik di konteks Idul Qurban adalah seorang Muslim diingatkan siap sedia bequrban demi kebahagiaan orang lain khususnya mereka yang kurang beruntung.
Selain itu, waspada godaan dunia agar tidak terjerembab perilaku tidak terpuji seperti keserakahan, mementingkan diri sendiri, dan kelalaian dalam beribadah kepada sang Pencipta,” paparnya.
Ketiga, peningkatan kualitas diri. ”Hikmah ketiga dari ritual keagamaan Idul Adha, memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim”. (Iwan Kellana; Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/08/22/pduczr374-prof-rokhmin-kita-perlu-memetik-hikmah-simbolik-idul-adha)-FatchurR *



Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


Leave a Reply