Kisah Pengumpul kotoran ayam
Kisah Ibu Pengumpul Kotoran Ayam. Dia kerap mengumpulkan kotoran ayam yang berserakan di sekitar halaman rumahnya. Ini bukan hal aneh, bukan pula perilaku asing di mata ibu ini. Meski kotoran, namun beliau sempat membaca literatur terkait manfaat kotoran hewan itu, yakni sebagai pupuk kompos.
Ibu ini pecinta tanaman hias. Di rumahnya terdapat aneka bunga; bunga terkini, bunga kupu-kupu, bunga suplir, bunga rose dan dan masih banyak lagi varian bunga yang menghiasi pekarangan rumahnya. Dan di sinilah kepiawaian ibu ini, memanfaatkan kotoran ayam itu sebagai pupuk kompos.
Saudaraku, kotoran ayam jelas bau, kotor, dan menjijikkan, namun meskipun demikian bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat terutama bagi para petani karena dapat menjadi kompos. Caranya? Kotoran ayam bisa dipadukan dengan sisa pertanian untuk proses pengomposan: Jerami-merang-batang jagung. Maka, jadilah kompos yang siap dimanfaatkan.
Manfaatnya? : Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan lebih baik kualitasnya, menjadikan hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar. Kompos pula meningkatkan kesuburan tanah, menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, dan pada tanaman pertanian hasilnya lebih enak.
Mari kita sejenak mengumpamakan kotoran hewan yang busuk itu adalah dosa-dosa kita yang tak kalah busuknya. Dosa-dosa itu kadang menumpuk di diri kita, namun kita kadang acuh terhadapnya sehingga dosa itu menumpuk. Karena itu, sejenak mari kita ‘mengomposkan’ dosa kita yang menjijikkan, sehingga menjadi sesuatu yang jauh lebih baik. Dan proses pengomposan dosa itu bernama ‘taubat’
Inilah perintah Allah : “Bertaubatlah kalian semua, supaya kalian beruntung.” Jangan putus asa terhadap rahmat Allah, “Yang melampaui batas terhadap diri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Allah mengampuni semua dosa, sebelum datangnya azab, kalian tidak lagi mendapatkan pertolongan.”
Jika kompos pada tanaman itu banyak manfaatnya, maka taubatnya seorang manusia dihadapan Allah, jauh lebih banyak manfaatnya. Yaitu : Meraih kecintaan Allah; mendapatkan keberuntungan; Segala amal kita diterima; Mendapat ampnan dan bisa masuk surga.
Disamping itu : Berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan; Hati menjadi bersinar dan bercahaya; Menjauhkan kita dari ketamakan dunia dan masih banyak lagi dari manfaat dari taubat.
Adapun syarat taubat :
1-Taubatnya harus ikhlas; 2-Berlepas diri dari maksiat tersebut; 3-Menyesali dosa yang diperbuat; 4-Bertekad untuk tidak mengulangi maksiat itu; 5-Mengembalikan apa yang kita zhalimi kepada pemiliknya;
Maka dari itu, mari kita mengomposkan dosa-dosa yang selama ini. Yang begitu banyak dan membusuk. (Abu Hanin; Kusnandar Putra; http://m.kompasiana.com/post/
Leave a Reply