Motor Saya Itu.

moko_058

Pagi tadi saya mendengarkan sebuah obrolan di radio di kota saya (bukan Jakarta) dan terpekur mendengarkan salah satu nara sumbernya menyebutkan bahwa saat ini motorlah penyebab utama kemacetan di kota saya. Pernyataan tersebut sedikit menyentak saya, karena saya adalah pemakai roda dua juga, meski lebih sering memakai mobil.

Saya ingat masa kecil saya di sebuah dusun kecil di lereng Merapi. Waktu itu, di seluruh kampung hanya Bapak saya yang mempunyai motor, Yamaha 75 Autolube (kalau tidak salah). Dengan motornya, Bapak saya pulang pergi ke kantornya yang berjarak 20-an kilometer, mengantar adik saya ke sekolah (waktu itu satu-satunya TK berada 4 kilometer-an dari rumah kami), membawa rumput dari ladang untuk sapi kami, dan membawa hasil panen kami (sayur mayur, kacang, jagung dan lain-lain).

Bagi kami, motor Bapak saya tidak hanya menjadi alat transportasi, namun sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam keluarga kami. Suatu ketika, motor tersebut ngadat dan harus masuk bengkel selama 4 hari, dan praktis aktifitas keluarga kami melambat secara dramatis.

Itu satu motor. Bagaimana dengan jutaan motor? Diperkirakan ada sekitar 60-an juta sepeda motor di Indonesia 2011. Di kota saja, ada jutaan orang yang memakai roda dua sebagai tulang punggung aktivitasnya. Tetangga saya mempunyai satu motor, dan dipakai untuk mengangkut bumbu-bumbu dapur, telur-telur

Sejak pagi dini hari ke pasar untuk dijual, pulang untuk menjemput istrinya untuk berjualan di pasar, lalu pulang lagi mengantar 2 anaknya yang sekolah di SD dan SMP, dan menjemput istrinya dari pasar pada jam 11, lalu menjemput anak-anaknya dari sekolah jam 2 siang. Dan itu dilakukan setiap hari. Memikirkan motornya mogok, adalah sesuatu yang tidak terbayangkan bagi saya.

Bagaimanapun, kemudahan memiliki roda dua saat ini, tanpa dirasa telah membangkitkan ekonomi bagi jutaan keluarga di Indonesia. Meski kita tak bisa bilang bahwa motor BUKAN penyebab kemacetan, namun perlu diakui bahwa motor juga menggerakkan ekonomi Indonesia.

Seringkali kita menganggap bahwa motor menjadi penyebab utama kemacetan di jalan-jalan kota kita, tapi bukankah mobil pribadi juga, angkot juga, bis juga, penyeberang jalan juga, kerusakan jalan juga bisa menyebabkan kemacetan?

Motor saya yang warna biru, sekarang punya kebanggaan baru, “Four Wheels Move Your Body, Two Wheels Move Your Soul (and National Economy too)”

Sumber: http://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/01/29/motor-saya-itu-2/

Catatan : Kalau mempertimbangkan lebih lengkap antara manfaat dan dampaknya serta melihat diluar negeri yang menghormati go green dengan mengurangi kendaraan pribadi (pajak kendaraan dinaikkan), maka yang terbaik diantaranya pemerintah menyiapkan infra struktur sehingga, masyarakat dimudahkan ber transportasi secara masal (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita