Surat Berumur Ribuan Tahun Kisah Cinta Raja Sulaiman Dan Budak

(okezone.com)-ANKARA; Beberapa surat cinta yang diungkapkan dan dikirim seorang ratu Utsmaniyah (Ottoman) kepada rajanya menyiratkan sinar mengenai kisah cinta yang terkenal pada masa itu.

Mengutip Anadolu via Antaranews, Sabtu (16/2/2019) surat ini, disiarkan oleh arsip presiden, dikirim oleh Hurrem Sultan kepada Sultan Sulaiman al-Qonuni bin Salim—orang Barat mengenalnya Sulaiman Agung atau Suleiman the Magnificent.

Ahli arsip menyebut surat itu contoh terbaik prosa dan puisi Turki di pengadilan Utsmaniyah, ditulis ketika Sultan Sulaiman berada jauh di medan perang. Sultan dipandang banyak ahli sejarah sebagai Sultan Utsmaniyah paling berhasil.

Masa pemerintahannya (1520 – 1566) diwarnai kegiatan militer berani yang memperluas wilayah serta pembangunan di bidang hukum, sastra, seni dan arsitektur. Namun, dalam urusan romantisme, ia dikenal karena kisah cintanya fenomenal bersama istrinya, Hurrem –yang juga mantan budaknya.

“Saya hilang di alam ini, yang diciptakan Tuhan. Saya lalui tahun-tahun terbaik dalam perlindungan anda, seperti permata di kota perhiasanmu. Tolong terimalah penyesalan ini dari budak anda yang tak berdaya dan sengsara, yang menderita karena ketidak-hadiran anda,” tulis Hurrem di suratnya, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu –yang dipantau Antara di Jakarta.

“Saya hanya menemukan kedamaian di samping anda. Kata-kata dan tinta tak cukup untuk menceritakan kegembiraan dan kebahagiaan saya, ketika saya berada di samping anda. Kenangan hari-hari yang kita lalui bersama, saat-saat yang kita bagi mengisi hati pelayan anda,” katanya.

“Saya menghibur diri saya dengan kenangan ini saat anda tak ada. Saya rendah ketika anda jauh. Tak seorang pun dapat meringankan penderitaan saya,” tulis perempuan itu (1526).

Dia kirim pakaiannya yang dibasahi air mata bersama surat tersebut. “Hidup saya, Wahai Tuan, Sultanku sayang, satu-satunya doaku ke Allah ialah melihat wajah bersinar anda. Saya berdoa agar Sultan saya, orang yang paling saya cintai, selalu bahagia di dunia dan akhirat,” tulis ratu itu.

“Semoga anda menang atas semua musuh anda. Saya tahu sultan saya jatuh hati ke budak ini karena kehendak takdir. Menghapuskan air matanya membuat dia bahagia. Saya pilih Islam karena dia. Itu sebabnya saya hanya bisa bahagia di dekat anda. Saya kirim ke anda salah satu pakaian saya yang dibasahi air mata saya. Tolong pakailah pakaian ini, untuk saya.”

Ratu mengakhiri suratnya dengan “Saya tak menginginkan apa-apa selain kebahagian buat anda, di kedua dunia. Budak anda yang rendah dan miskin, Hurrem.”  Hurrem ke istana harem sebagai perempuan budak usia 15 tahun. Ia seketika menarik perhatian Sultan Sulaiman dan jadi favoritnya. Dengan melawan protokol, Sultan menjadikan Hurrem sebagai istri sah.

Tradisi di Kesultanan Utsmaniyah meninggalkan selir setelah ia melahirkan anak, agar selir tak memelihara sultan masa depan. Namun Hurrem membesarkan 6 anak Sultan : Sehzade Mehmed, Mihrimah Sultan, Sehzade Abdullah, Sultan Selim II, Sehzade Bayezid dan Sehzade Cihangir. Hurrem jadi tokoh perempuan paling berpengaruh dalam Sejarah Utsmanyiyah. Putranya, Selim, menggantikan Sultan Sulaiman.

(fzy; Rahmat Fahzry;  Bahan dari : https://news.okezone.com/read/2019/02/16/18/2018910/surat-berumur-ribuan-tahun-ungkap-kisah-cinta-raja-sulaiman-dan-budak)-FatchurR *