Mozaik Mercusuar Alexandria

Mozaik Mercusuar Alexandria(republika.co.id)- Mercusuar Alexandria (Pharos Alexandria) adalah Mercusuar yang dibangun pada abad ketiga SM di Pulau Pharos, dekat Kota Iskandariyah (Alexandria), Mesir. Tinggi bangunan ini lebih dari 115 meter. Selama berabad-abad, mercusuar ini ditahbiskan sebagai bangunan tertinggi ciptaan manusia.

Karena itu, doeloe, mercusuar ini salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Enam bangunan lain yang dinobatkan sebagai keajaiban dunia pada masa itu :  Piramida Agung Giza, Taman Gantung Babilonia, Patung Zeus di Olympia, Kuil Artemis di Efesus, Mausoleum Mausolus, dan Kolosus di Rodos.

Berada di bibir pantai, Mercusuar Alexandria untuk memandu kapal saat melalui labirin gundukan pasir. Tanpa mercusuar, perjalanan kapal ke pelabuhan Alexandria bisa jadi petaka. Di Mercusuar ada cermin perunggu yang dipoles khusus untuk memantulkan sinar matahari ke laut pada siang hari dan api dinyalakan pada malam hari.

Mercusar ini dibangun pada pemerintahan Ptolemeus I (367-283 SM) dan anaknya Ptolemeus II Philadelphus (285 -246 SM). Perancangnya Sostratus dari Snidus. Catatan menyebut, Sostratus dihalangi oleh Ptolemeus untuk menorehkan namanya di tubuh bangunan ini.

Namun, Sostratus tetap mengukirkan namanya pada mercusuar ini, tepatnya di bagian bawah bangunan. Nama Sostratus juga terukir dalam prasasti. Disebutkan dalam prasasti itu, ”Sostratus, anak Dexiphanes dari Cnidia membaktikan bangunan ini untuk para dewa, pelayar, dan penjelajah.”

Catatan itu menyatakan, mercusuar yang menjulang lebih dari 100 meter ini dapat dilihat dari jarak 56 km. Mercusuar Alexandria dibangun pakai batu berwarna muda. Dan bangunannya terbagi 3 bagian, yakni bagian segi empat tepat di bawah teras utama, bagian tengah yang terdiri 8 sisi, serta bagian atas. Arca dewa laut, Poseidon, didirikan di puncaknya.

Namun, sayang seribu sayang, bangunan megah yang berasal dari zaman kuno ini akhirnya runtuh akibat guncangan gempa hebat pada 1303 M dan 1323 M.

Dikujungi wisatawan Muslim

Sebagai keajaiban dunia kuno, Mercusuar ini,  masih berdiri, dan mampu menyedot banyak wisatawan . Tak terkecuali, wisatawan Muslim. Dari Mesir dan dari luar negeri. Mereka terpesona karena besarnya dan megah. Di abad ke-12, wisatawan Andalusia, seperti Ibnu Jubair, Abu Hamid al-Gharnati, dan Yousif Ibn al-Shaikh al-Balawi membuat catatan  tentang Mercusuar ini.

Ibnu Jubair  ahli geografi pertama ke sini (1183). Dia mengatakan, Mercusuar ini  keajaiban dunia yang pernah ia lihat dan menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Mercusuar gagah perkasa ini ambruk akibat gempa bumi (1303 dan 1323). Dari buku karya Theodore Vrettos berjudul Alexandria: City of the Western Mind, gempa itu membuat granit dan marmer yang melapisi bangunan ini hancur hingga ke pelabuhan.

Akibatnya, pengiriman barang via pelabuhan terganggu hampir 100 tahun sebelum dibersihkan. Tak lama setelah itu, Sultan Mesir Kait Bey membangun benteng dan kastil memanfaatkan marmer dari mercusuar yang runtuh itu untuk melapisi dinding.

Ada banyak pendapat ketinggian mercusuar. Beda pendapat ini karena masing-masing pnuya catatan berbeda. Ada yang berpendapat tingginya 100 meter. Yang lain bilang, setinggi 200 meter. Wistawasan Muslim al-Idrisi dan Yusuf Ibn al-Shaikh di abad ke-10 mengatakan, bangunan 300 hasta. Ibnu Jubayr menyebut, begitu tinggi seolah-olah menyentuh langit. Namun ketinggiannya, diyakini setinggi 183 meter.

Dari catatan oleh wisatawan Muslim mengenai bentuk dan ukurannya, ada catatan akurat ukuran dan bentuknya. Catatan dari wisatawan Andalusia, Abu Hamid al-Gharnati. Ia ke Alexandria pertama pada 1110 dan kembali lagi pada 1117.

Dia menggambarkan bangunan mercusuar ini memiliki tiga tingkatan. Tingkat pertama berbentuk persegi. Tingkat kedua berbentuk segi delapan, dan tingkat ketiga berbentuk bulat. Keseluruhan bangunan dibuat dari batu pahat. Di atas mercusuar ada cermin dari besi Cina berukuran 364 cm.

Cermin itu untuk mengamati pergerakan kapal yang datang dari Laut Tengah (Mediterania). Jika kapal musuh maka penjaga mercusuar menunggu sampai kapal itu mendekat ke Alexandria. Ketika dekat, cermin akan diarahkan ke sudut tertentu untuk mengintensifkan sinar matahari lalu diarahkan pada kapal musuh, sehingga kapal akan terbakar.

Cerita cermin di Mercusuar itu juga disampaikan penulis Okasha El Daly di buku berjudul Egyptology: The Missing Millenium: Ancient Egypt in Medieval Arabic Writings. Selain berfungsi membimbing kapal ke pelabuhan, El Daly sepakat cermin punyai fungsi lain, yakni sebagai perangkat sistem peringatan dini untuk mengamati kapal-kapal jauh sebelum tiba di pantai Mesir.

Namun, penulis Arab Ibnu Hawqal tidak setuju penjelasan itu. Menurutnya, cermin itu alat observatorium untuk mempelajari astronomi. Berbagai sumber menyebut, kubah di atas Mecusuar itu dicat bahan kimia khusus, sehingga ketika matahari terbenam cat itu menyemburatkan cahaya yang menerangi sebagian besar wilayah Kota Alexandria. End

(wachidah handasah; Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/o0s3ka/mozaik-mercusuar-alexandria)-FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita