Dua destinasi Ekstrem di Shanghai

(arah.com)- Rasanya senior saya yang ke Shanghai masih di kota tersebut? Berikut saya Sajikan sebagian dari yang dilakoni Senior tersebut. Mana dong oleh2 ceritanya yang lain ?

“Belum ke Shanghai kalau belum mencoba skywalk dan menyusur sungai Huangpu.” Begitu kata Rita, guide pemandu jurnalis2 Indonesia yang diundang Vivo Mobile Indonesia menghadiri Mobile World Congress di Shanghai, China.

Karenanya, tidak ada yang me-nyia2kan ketika kesempatan menjajal 2 objek wisata Shanghai itu datang. Skywalk ini berjalan di teras gedung tanpa atap dan pagar pada ketinggian ratusan meter di Jinmao Tower, salah satu gedung tertinggi di China.

Gedung  420 meter itu terdiri atas 88 lantai. Lokasi skywalk dan observation deck (bagi yang tidak berani menjajal skywalk, cukup melihat pemandangan seputar kota Shanghai dari ketinggian di observation deck), berada di lantai 88.

Dari observation deck terlihat pemandangan kota Shanghai dengan gedung2 tinggi, sungai Huangpu yang membelah kota itu serta kesibukan kota yang tidak pernah surut. Jika beruntung, dalam cuaca cerah, konon batas pandangan dari atas gedung bisa sampai hingga ke luar kota Shanghai.

Sensasi berjalan di luar ruang pada ketinggian ratusan meter alias skywalk itu, fasilitas baru yang mulai beroperasi 28/7/2016. Pengunjung dapat berjalan di atas lantai kaca dengan pinggiran logam selebar 1,2 meter sepanjang 60 meter, tanpa pagar.

Selain ongkos tambahan, setelah membayar biaya masuk ke observation deck 120 yuan (sekitar Rp240 ribu), persyaratan mengikuti “skywalk” cukup ketat. Bagi penderita masalah jantung dan phobia ketinggian tidak disarankan ikut. Juga persyaratan pakaian, sepatu dan larangan bawa benda apapun, termasuk kamera. Bagi perempuan yang mengenakan hijab, peniti dan jarum harus dilepas.

Setelah itu mereka dipasangi perlengkapan keselamatan : Helm, harnest dll. Setelah perlengkapan keselamatan terpasang, mulailah peserta skywalk itu berjalan beriringan didampingi dua pemandu, satu di depan dan satu di belakang. Mereka berjalan perlahan dan beriringan karena masing2 terikat rel di tepi gedung, tidak bisa saling mendahului.

Dalam perjalanan 60 meter itu, peserta tidak hanya berjalan, kadang pemandu minta mereka duduk dengan kaki menjuntai ke bawah, kadang berdiri dengan satu kaki direntangkan melayang di luar batas lantai. Mereka juga diminta berpose untuk foto dengan kamera yang terpasang.

“Kalau melihat pemandangan jauh sih tidak terasa ngeri, tapi ketika melihat ke bawah melalui lantai kaca, baru tegang,” ujar Iqbal, jurnalis yang mencoba skywalk. Perlu sekitar 25 menit mencapai ujung perjalanan di ketinggian sejauh 60 meter itu, dan  peserta masuk kembali ke observation deck.

Menyusur sungai

Cara lain menikmati indahnya Shanghai, menyusuri sungai Huangpu di waktu malam. Dengan kapal yang memuat hingga 100 penumpang, wisatawan dimanjakan pemandangan gedung2 gemerlapan bercahaya di malam hari, di sepanjang tepi sungai terbesar di Shanghai itu.

Lampu2 warna warni serta yang membentuk formasi hiasan atau tulisan memikat mata, di sisi barat dan timur sungai. Sungai Huangpu membelah kota Shanghai jadi dua bagian, Puxi di sisi barat dan Pudong di sisi timur. Puxi didominasi gedung2 lama bergaya colonial. Pudong penuh oleh gedung2 tinggi modern.

Dari atas dek kapal, yang jadi lokasi favorit wisatawan yang ikut perjalanan menyusur sungai Huangpu, pemandangan di timur dan barat sama indahnya. Bahkan menuliskan sapaan, seperti “Welcome to Shanghai Tower” yang melintang dari bawah hingga ke puncak gedung Shanghai Tower, gedung tertinggi di Tiongkok.

Sejumlah dinding gedung pun dibuat seperti layar televisi yang menampilkan gambar, tulisan dan atraksi lampu yang menarik. Sehingga perjalanan selama satu jam untuk tiket seharga 120 yuan itu tidak membosankan. (Tanti Malasari; Bahan dari : https://www.arah.com/amp-article/42117/dua-wisata-extreme-ini-jadi-cara-menikmati-shanghai.html)-FatchurR *