Yang benar dan salah menerima balasan

Jangan putus asa bila beberapa hari ke depan kelaliman “menang” atas kebenaran sejati yang engkau perjuangankan mati-matian. Betapa banyaknya janji-janji Tuhan terhadap orang benar yang jalan hidupnya bersih di hadapan Tuhan.

Camkanlah itu baik-baik. Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang (Amsal 11:30). Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa. (Amsal 11:31).

Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang (Amsal 12:3). Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya (Amsal 12:5).

Orang fasik dijatuhkan hingga mereka tidak ada lagi, tapi rumah orang benar berdiri tetap (Amsal 12:7).

Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil (Amsal 12:12).

Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tapi orang benar dapat keluar dari kesukaran (Amsal 12:13).

Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka (Amsal 12:21).

Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri (Amsal 12:26).

Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri (Amsal 13:5). Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam (Amsal 13:9).

Orang berdosa dikejar malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan (Amsal 13:21). Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya (Amsal 14:32).

Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan (Amsal 15:6).

Segala tanduk orang2 fasik akan dihancurkan-Nya, tetapi tanduk2 orang benar akan ditinggikan (Mazmur 75:11). Dan lebih dari pada itu, ingatlah perintah dan janji Tuhan ini: “berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1Korintus 15:58).

Kejahatan sama sekali tidak boleh  menindas kebenaran. Para penjahat berdasi sama sekali tidak boleh mengendalikan Indonesia. Niscaya rakyat Indonesia makin sengsara hidup dan kehidupannya.

Indonesia harus makmur melalui pemimpin yang bersih, yang serius antikorupsi, dan yang sungguh~sungguh mencintai rakyatnya.

Saya mengingatkan siapapun yang saat ini sedang beria-ria dalam kefasikan untuk segera kembali ke jalan yang benar. Hidup ini teramat singkat. Cermati firman Tuhan yang berkata:  “Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka.” (Yesaya 1:23).

“Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.” (Yeremia 17:11 ini).

Ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!” (Pengkhotbah 11:9). “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:14).

Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.  Karena ada tertulis: “Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan llah.”  Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah” (Roma 14:10b -12).

Allah itu mahatahu, mahahadir, dan mahakuasa. Semuanya terbuka di depan  Dia. Firman-Nya berkata, “Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:13).  “Karena mata-Nya mengawasi  jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya.” (Ayub 34:21).

“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya” (Amsal 5:21). “…  mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri.” (Mazmur 66:7). “Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati” (1Petrus 4:5).

Saya menghimbau, mari seluruh rakyat Indonesia bersama polri, TNI, jaksa, hakim, pengacara, budayawan, seniman, guru, akademisi, serta para politisi bersih, kaum muda generasi penerus bangsa, para wartawan, rohaniwan,  sosiolog, olahragawan, dan seluruh elemen bangsa yang masih memiliki hati nurani yang bersih di hadapan Tuhan, kita selamatkan Indonesia dari para garong berdasi yang sudah puluhan tahun merampok uang negara dan uang rakyat Indonesia.

Sadarilah, bisa jadi mereka telah menyalahgunakan lembaga politik demi memuaskan hawa nafsu serakah mereka. Merekalah sejatinya yang menghambat kesejahteraan seluruh rakyat bahkan merekalah aktor utama yang segera akan menghancurkan NKRI ini berkeping~keping.

Kita harus berjuang sampai titik darah penghabisan agar Indonesia steril dari politikus busuk tak berguna, penghisab darah dan pemakan daging rakyat Indonesia. Indonesia harus diisi dengan para politisi murni yang hatinya bersih, cinta rakyat Indonesia.

Rakyat Indonesia tidak boleh tinggal diam dan bermasa bodoh kalau kita mau melihat ke depan Indonesia yang jaya, raya, makmur, dan bermartabat luhur di muka bumi ini. Ingatlah, bahwa kita sejatinya adalah pemilik Indonesia ini.

Camkankan, apa yang Tuhan telah fiirmankan:  “Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.” Amsal 14:34.  Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN (Amsal 17:15).

Janganlah kita mendisain bangsa kita menjadi bangsa yang menjijikkan di mata Tuhan melalui para  maling berdasi yang berlagak santun dan beretika padahal sejatinya mereka adalah vampire-vampire  jahanam penghisab darah rakyat Indonesia; (Andre Wajudibroto-A68)-Dari milis tetangga