Umat Kristen di Bethlehem ikut berpuasa
REPUBLIKA.CO.ID, BETLEHEM — Di Ramadhan, umat Kristen di Betlehem, Tepi Barat juga ikut berpuasa. Ini dilakukan menghormati Muslim yang berpuasa dan meningkatkan spritualitasnya di bulan suci. Mereka melanjutkan tradisi solidaritas ini demi persatuan dan kesatuan antarumat beragama.
“Nenek saya berpuasa. Muslim-Kristen di sini berpuasa. Kami dibesarkan dengan cara ini untuk menunjukkan penghormatan-solidaritas terhadap umat agama lain,” ujar Mike Kanawati, warga Kristen di Betlehem yang mengelola toko suvenir dan perhiasan, dilansir dari Al-Arabiya News, Senin (14/7).
Ramadhan, Muslim wajib menjauhkan diri dari makanan-minuman-rokok-seks, mulai dari terbit fajar-terbenam matahari. Kanawati menekankan, berpuasa sama bagi Islam dan Kristen. Menurutnya, puasa dengan cara Muslim-Kristen menekankan pentingnya merasakan penderitaan orang tidak mampu.
Kedatangan Ramadhan setiap tahunnya di kota suci umat Kristiani ini bukannya mengurangi iman Kanawati. Sebab, ketika umat Kristen berpuasa, umat Islam juga menjaga solidaritas dengan berpantang makan keju, daging, dan susu.
Tradisi ini dipertahankan generasi ke generasi sehingga Muslim-Kristen hidup berdampingan ratusan tahun. Betlehem memiliki mayoritas Muslim tapi juga rumah bagi komunitas Kristen Palestina terbesar di dunia. Survei 2006 oleh Palestinian Center for Research and Cultural Dialogue, 90% umat Kristen dan Muslim di sini bersahabat.
Sebanyak 73,3% mengatakan, otoritas Palestina menghormati warisan budaya dan situs Kristen di kota itu. Sebanyak 78% melaporkan, emigrasi Kristen dari Betlehem bukan karena bermasalah dengan Muslim. Tapi pembatasan perjalanan yang dilakukan Israel di wilayah itu. (Harits At Tsari; http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/puasa-mancanegara/14/07/14/n8of9u-ramadhan-umat-kristen-di-betlehem-ikut-berpuas)-FatchurR