Spirit mencari Tuhan
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?”
Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Allah, dengan meterai-Nya.”
KATA mencari Tuhan dalam lingkungan orang percaya adalah kata yang tidak asing. Sering diucapkan dan didengar. Tetapi tidak banyak yang mengerti apa yang dimaksud dengan mencari Tuhan itu apalagi menggelarnya. Sehingga faktanya banyak orang beragama Kristen tetapi tidak mencari Tuhan.
Hendaknya seseorang tidak berpikir dangkal, sudah merasa mencari Tuhan hanya karena pergi ke gereja.? Mencari Tuhan pada dasarnya dibangun dari dua motivasi utama:
Pertama berusaha mengenal Tuhan untuk dapat melakukan kehendak-Nya. Pihak gereja harus mengajarkan kebenaran agar jemaat mengenal Allah dengan benar. Sebagai buahnya orang percaya diajar untuk menempatkan diri dengan benar di hadapan-Nya.
Karakternya diubahkan terus untuk dapat dikembalikan seperti rancangan Allah semula, menghormati Tuhan atau menyembah Tuhan dan melayani Tuhan dengan membantu orang lain bisa memiliki kedewasaan rohani yang benar.
Kedua, berusaha mengalami Tuhan setiap saat sehingga dapat menjadikan Tuhan sebagai kebahagiaan. Ini bukan sekedar pengalaman keagamaan dalam liturgi atau misa. Tetapi pengalaman riil dengan Tuhan setiap hari. Untuk ini seseorang harus serius menghayati atau memberi perhatian kepada kehadiran Tuhan.
Setiap saat, meninggalkan kesenangan dunia dan berusaha merubah cita rasa jiwanya terhadap dunia. Orang seperti ini akan menyediakan waktu pergi ke gereja, doa pribadi dan bersekutu dengan saudara yang memiliki kerinduan yang sama. Tanpa hal ini seseorang akan gagal untuk dapat menikmati Tuhan.
Kalau seseorang ke gereja hanya karena memiliki masalah agar dapat jalan keluar dari masalahnya atau karena suatu kebutuhan jasmani, itu berarti belum mencari Tuhan. Mereka hanya mencari jalan keluar dari masalahnya atau menemukan pemenuhan kebutuhan jasmaninya.
Inilah yang dilakukan oleh orang-orang. Mereka mencari sesuatu yang tidak prinsip atau bukan kebutuhan utama. Karena kebodohan itu mereka tidak melihat “tanda” atau petunjuk arah. Hal yang sama seperti orang-orang bodoh tersebut dilakukan banyak orang lain hari ini yang pergi ke gereja bukan karena hendak mencari Tuhan. Sebab itu mari kita hentikan salah-kaprah ini. (Andre Wahjudibroto)