Bahagia itu Kita yang ciptakan
(Cuplikan dari: kompasiana.com)- Hidup menyimpan misteri. Kita tak dapat memprediksi yang terjadi pada hari esok. Karena itulah, tidak selamanya hidup bisa berjalan mulus. Hidup lebih menyenangkan jika selalu merasa bahagia.
Kita harus bersyukur, memanfaatkan diri, melakukan kegiatan menyenangkan dan berdamai dengan masa lalu. Kebahagiaan tercipta dari diri kita. Jangan menggantungkan kebahagiaan pada orang lain sebab mereka belum tentu bisa memenuhi ekspetasi kita pada kebahagiaan itu.
Ada yang mengatakan bahagia itu tercapainya hal yang di inginkan, misal pencapaian, penghargaan dll yang jadi patokan kebahagiaan. Tapi kita bisa menciptakan kebahagiaan itu sendiri.
Bukan berarti egois pada hal yang membuat kita bahagia, tapi kebahagiaan itu perlu dihadirkan dalam situasi apapun sehingga kebahagiaan itu milik kita terus menerus.
Bisa sulit jika keadaan menyakitkan itu jadi kebahagiaan, tapi ini poin terpenting dalam hidup, bahwa bahagia itu indiktornya pada diri sendiri. Menciptakan kebahagiaan itu, kita harus memiliki target kebahagiaan yang harus kita capai. Dan kita lakukan berbagai cara untuk mencapainya.
Banyak yang pasang target kebahagiaan yang tinggi sehingga mereka sulit mencapainya. Membahagiakan diri bukan hal sulit. Lakukan yang dapat membuat diri kita nyaman sehingga kita dapat merasakan sebuah kebahagiaan yang kita inginkan.
Tanamkan rasa syukur yang tinggi kepada yang maha kuasa agar selalu dapat merasakan kebahagiaan. Rasa syukur kita pada sesuatu maka kita mudah bahagia. Mengubah jadi kebahagiaan dapat membuat diri kita selalu bahagia. Apapun yang terjadi, kita harus selalu merasa bahagia, karena banyak orang lain yang ingin pada posisi kita.
Kita harus percaya banyak orang lain dapat hidup melebihi yang kita rasakan. Bahwa dalam sebuah cobaan akan ada kenikmatan yang akan diberikan Allah. Dengan percaya hal ini maka kita bisa bahagia pada keadaan apapun.
Tiap orang itu punya porsi kebahagiaan masing-masing tergantung target orang itu untuk mendapatkan kebahagiaan.
Hambatan untuk bahagia adalah pemikiran yang keliru dari kita sendiri. Kita hanya melihat ke orang lain atau hal lain tanpa memikirkan yang bisa membuat diri kita bahagia.
Bahagia itu perasaan/pengalaman subyektif yang menyenangkan dan berkaitan perasaan puas diri secara menyeluruh. Didapatkan dengan emosi positif beraktivitas yang positif.
Orang bijak akan kebal terhadap masalah apapun, kemalangan atau derita. Itu artinya, sikap kebajikan sudah cukup untuk mencapai kebahagiaan. Dengan kebijaksanaan itu kita bisa mengubah pola pikir dan kebiasaan sehingga bisa bangkit dari keterpurukan.
Hidup akan lebih berat dan sulit, bila fokus pada permasalahan. Biasakan menghadapai skenario terburuk. Agar punya semangat mencapai kebahagiaan kita sendiri.
Saat kita berfokus pada yang bisa kita kendalikan, maka kita merasa berguna, efektif, dan bisa memecahkan masalah dengan mudah.
Jadi, dari pada larut dalam kesedihan, lebih baik ciptakan kebahagiaan kita sendiri dan tetap senyum dan terus berusaha menciptakan kebahagiaan yang akan menghilangkan beban yang kita pikul.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Bahagia Itu Kita yang Ciptakan Sendiri”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/ani34465/61c5346117e4ac52213592e3/bahagia-itu-kita-yang-ciptakan-sendiri
Kreator: Ani PutriYani
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
(Diedit dan disajikan ulang oleh FatchurR *
Leave a Reply