Sekapuk Dulu Kumuh Dan Miskin Disulap Jadi Desa Miliarder

(news.okezone.com)-GRESIK; Siapa sangka desa kumuh dan langganan banjir, kini mampu bangkit jadi desa dengan pendapatan terbanyak di Kabupaten Gresik. Pendapatan Asli Desa (PADes) ini per tahun  menghasilkan Rp 2,04 miliar.

Desa Sekapuk masuk wilayah Kecamatan Ujungpangkah, di sebelah utara Kabupaten Gresik, kini menjadi desa yang jadi percontohan. Mereka ubah area pasca tambang jadi wahana wisata yang layak dikunjungi.

Pemegang saham terbesar dari wisata ini bukan pemdes atau pemkab. Tapi warga yang merelakan uangnya diinvestasikan untuk kemajuan desa. Warga yang investasi, tiap tahun dapat hak. Pembagiannya, hasil wisata 60% dibagikan ke pemilik saham, dan 40% masuk pemdes.

Kemajuan itu tak lepas dari sosok Kades Sekapuk Abdul Halim. Dari tangan dinginnya, yang semula jadi pembuangan sampah itu disulap jadi destinasi wisata. Dia mampu mempekerjakan ratusan warga untuk mengelola wisata itu. Rata-rata warga yang bekerja sebelumnya tak memiliki pekerjaan tetap.

Halim membuat pengangguran itu kini dapat kesibukan baru. Cita-citanya, membuka lowongan pekerjaan dan membantu masyarakat. Ditambah dari pengelolaan wisata itu, tiap RT sibuk membuat jajanan dan makanan untuk dijual di tempat wisata.

 “Ingin buka lapangan kerja, karena banyak anak muda yang menganggur tak memiliki pekerjaan tetap. Apalagi rata-rata mereka tak punnya keahlian khusus, jadi bekerja di sektor wisata ada tambahan ilmu,” jelasnya, (23/9/2021).

 Bagaimana cerita Halim bisa menyulap pasca tambang jadi destinasi wisata. Semula dirinya tidak sadar jika desanya mengandung potensi besar. Lebih-lebih Sekapuk terkenal dengan area banjir dan gunung pembuangan sampah.

 Saat itu ia pikir, jika batu kapur yang tiap hari dikeruk akan mengundang marabaya, jika tak dimanfaatkan potensinya. Ditambah batu kapur yang ditambang tak bisa diperbarui. Ketika tambang habis, potensi apa hendak digali? Halim menjawab dengan mengubah area pasca tambang destinasi wisata buatan.

Perwajahan area itu, diubah perlahan. Mulai pembuatan waduk, air mancur hingga jembatan yang menjulang di atas air. Pembangunannya pesat. Tak butuh setahun destinasi itu jadi tempat yang memukau pengunjung. Memasuki wisata seperti melihat dimensi lain. Semua bangunan memiliki sejarah sendiri.

Bangunan : Patung Gupala, Duarapala, Candi Topeng Nusantara, Patung Semar, miniatur masjid Persia dan Madinah, Rumah Apung hingga patung Begawan megah menghiasi wisata Selo Tirto Giri (SETIGI). Terbaru ada wahana kolam renang Banyu Gentong tiga warna air. Di Setigi ada pemandian khusus perempuan dewasa. Syaratnya menutupi aurat dan berhijab.

“Wisata ini dibangun sejak tahun ke-2 saya jadi kades, bertema peradaban. Pembangunannya hampir 10 bulan. Dan resmi kita buka tahun 2019,” jelasnya.

Pembangunan awalnya Setigi tak lepas pro-kontra. Menurut Halim ada  kelompok yang tak sepakat idenya dengan cara merusak fasilitas wisata. Beruntung, yang tidak sepakat sebagian kecil masyarakat. Mayoritas mendukung dengan menginvestasi dana sebagai awal pembangunan.

“Jadi pembangunan wisata ini murni uang warga. Saya tak menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Anggaran Dana Desa (DD) dan lainnya saya peruntukkan ke pembangunan sektor lain,” terangnya.

Meski pembangunan pesat dan banyak dikunjungi, ada fase wisata berhenti total karena Covid-19. Semua pekerja harus dirumahkan. Pengunjung tak boleh masuk. Titik baliknya, pemerintah pusat membolehkan seluruh wisata membuka asal dengan prokes.

Kini sektor wisata dikembalikan posisinya, sebagai sumber keuangan. Begitu juga Setigi di Desa Sekapuk ini, melalui prokes ketat,  lambat laun bangkit pulih. Rata-rata pengunjungnya 28 ribu orang per bulan.

“Kemarin terasa dampaknya. Selama PPKM, kami membenahi dan membangun. Seperti, menghadirkan 50 pohon dan penataan tanaman. Alhamdulillah kini pulih lagi. Ekonomi warga berangsur kembali, karena mengelola wisata dan kebagian membuat makanan ringan hingga berat dijual di stand wisata,” bebernya.

Kades nyentrik berrambut panjang dan jengot panjang itu, menyampaikan pembangunan Wisata Setigi sudah 60%. Kedepan wahana destinasi akan ditambah. Seperti agrowisata, dengan menyajikan wahana sungai buatan, perkampungan nusantara dan monumen patung ratu agro.

Halim sebelum jadi Kades adalah mantan nahkoda kapal, berencana menghadirkan kapal buatan yang disulap jadi hotel terapung. Ruangan ABK dan kapten kapal akan dijadikan penginapan bagi pengunjung yang hendak bermalam.

Kapal hotel terapung itu diberi nama Bukan Kapal Nuh (BKN). Pemberian nama bukan tanpa sebab. Nabi Nuh dan kisah lengenda kapal terbesar penyelamat umat dari bencana besar yang dialami manusia.

“Kami akan membangun bumi perkemahan. Progresnya sudah 40%. Lahan juga sudah kita sediakan tidak jauh dari destinasi wisata Setigi,” paparnya.

“Soal kemauan. Apa yang terlintas di kades bisa diwujudkan. Saya tak bergelar insinyur, atau pengalaman membangun. Saya hanya mengembangkan ide. Karena itu desa lain, coba dilihat potensinya. Sekapuk dulu tidak menyadari jika bisa berubah seperti ini,” tutur Halim yang pernah bekerja sebagai anak buah kapal.

Fasilitas mewah

Jika di desa umumnya, kendaraan dinas kades adalah motor dengan plat merah. Desa ini, kendaraan dinas kades mobil alphard. Kendaraan BUMNDes mobil Xpander dan PKK berkendaraan dinas mobil nissan matic. Semua kendaraan mewah itu untuk kemudahan transportasi dan menunjang kinerja desa.

“Semua mobil dinas adalah apresiasi saya ke semua perangkat desa yang gigih semangat membangun desa,” sebutnya.  Fasilitas mewah sepadan jika melihat progres pendapatan dari usaha Bumdes yang terkumpulkan.

Tahun-2020, laba bersih yang dihasilkan Rp 7 miliar. Dana ini bisa menyumbang PAD Rp 2,047 miliar. Tahun depan, pihaknya menargetkan laba bumdes Rp 9,9 miliar dan bisa menyumbang PAD Rp 3 miliar.

Seorang warga Purwadi tertolong wisata yang dibangun desanya. Wisata ini mampu memberdayakan masyarakat hingga meningkatkan ekonomi kerakyatan. Lebih-lebih setiap RT diberikan leluasa untuk mengelola stand makanan yang akan dijual di tempat wisata.

(Ashadi Ikhsan; Bahan dari : Koran Sindo dan https://news.okezone.com/read/2021/09/24/519/2476168/sekapuk-yang-dulu-kumuh-dan-miskin-kini-disulap-menjadi-desa-miliarder?page=1)-FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita