Difabel Raih Nilai Kehidupan Lewat Membatik(1/2)
(beritasatu.com)- Menjadi pengrajin batik mungkin tidak terpikirkan Trimah, salah satu wirausaha penyandang disabilitas yang membuat karya batiknya pakai kaki dari Minomartani, Sleman, DIY.
Trimah, yang lahir di Magelang (15/4/), dan kini juga ibu bagi anaknya usia 18 bulan, tak menyangka rasa penasarannya dapat menuntunnya hingga hari ini. Melalui membatik dengan kaki, Trimah juga mendapat nilai kehidupan yang terus ia jalankan.
“Saya mulai membatik tahun 2014, namun belajar sejak tahun 2010, membatik pakai kaki. Dengan membatik saya mendapat treatment mengendalikan emosi dan tempramen. Saya juga bisa menghasilkan dan membantu perekonomian,” ujar Trimah.
Rasa penasaran dan keingintahuannya karena melihat orang lain mampu membubuhkan malam pada kain batik, sehingga muncul pemikiran ia juga bisa melakukan hal yang sama dengan kakinya.
Banyak kegagalan dilewatinya, tapi ia mampu mengalahkan rasa menyerah dan membangun kepercayaan dirinya. Ia bertekad mencari pendapatan untuk dirinya sendiri, sehingga dapat hidup mandiri.
Dalam belajar dan didukung orang di sekelilingya, ia mampu membuat batik bermotif abstrak dan warna-berani. Dia terapkan nilai yang sama merawat anaknya, yaitu dengan hati tulus, lapang, ikhlas dalam setiap goresan malam yang ia bubuhkan ketika proses membatik.
“Perasaan saya pembatik itu bangga, karena tanpa disadari saya ikut “nguri-uri” (melestarikan) budaya Jawa. Menurut saya merawat anak dan membatik itu hampir sama, keduanya pakai hati yang tulis, lapang, juga ikhlas,” ungkap Trimah.
Hingga kini, ia mampu menghasilkan batik tulis menggunakan kakinya dengan brand Batik Samparan. Ia berkarya sebagai mitra dampingan dari Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY).
Karya batik ini dikenal dengan metode mulut ke mulut, serta dijual melalui medsos (Instagram dan FB). Karya-karya batik tulisnya dapat dipesan motif dan warnanya, dan menyesuaikan keinginan pembelinya. Dia harap, karya yang ia ciptakan menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dan terus berkarya.
Lebih lengkapnya bisa anda lihat melalui Artikel ini yang telah tayang di : https://www.beritasatu.com/figur/863479/perjuangan-difabel-raih-nilai-kehidupan-lewat-membatiknbsp (Iman Rahman Cahyadi/CAH; Bahan dari : Bberitasatu.com)-FatchurR * Bersambung……
Leave a Reply