Mahasiswa Usakti temukan BBM Solar air
Jakarta – Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Mesin Usakti berhasil menciptakan inovasi bahan bakar solar menjadi solar air. Langkah itu mendapat perhatian khusus dan apresiasi dari Pemerintah DKI Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin.
“Inovasi karya mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Usakti ini patut diapresiasi. Pasalnya, BBM Solar saat ini jadi masalah krusial dan perlu solusi terutama untuk para nelayan seperti di wilayah Kepulauan Seribu,” kata Asep dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (11/8).
Asep menilai temuan seperti itu harus didukung pemerintah. Dengan demikian, perlahan ditemui solusi ketersediaan BBM khususnya bagi nelayan. “Sesuatu yang teoritis, lalu dipraktekkan dan ada manfaat seperti yang dilakukan Mahasiswa Usakti ini perlu didukung,” ujar Asep.
Kisruh subsidi dan kelangkaan BBM solar saat ini ramai dibicarakan membuat Mahasiswa Usakti menginovasikan BBM Solar. Wakil Dekan FT Usakti, A.C Arya mengungkap dukungan Usakti terhadap inovasi itu. “Usakti bangga dengan kerja keras yang dilakukan Mahasiswa kami,” ujar Arya.
Ketua Panitia Uji Coba Bahan Bakar Solar Air, Dimas Airlangga yang merupakan mahasiswa Usakti Fakultas Teknik Industri, menyatakan harapannya bahwa dengan diciptakannya Inovasi ini dapat menjadi solusi terhadap permasalahan BBM di Indonesia.
“Kami akan mengelilingi 69 pulau di Kep-Seribu ini dengan perkiraan lama perjalanan lima hari, harapan kami, jika uji coba ini berhasil, inovasi ini digunakan masyarakat dan khususnya untuk para nelayan,” ujarnya. Dimas mengungkapkan, BBM solar terdiri dari campuran solar 70%, bahan adiktif 20%, dan air 10%. Bahan bakar ini terbukti ramah lingkungan.
“Bio Solar air ini lebih aman lingkungan, dan tidak merusak mesin,” ucap Dimas. Sebelumnya, FTI Usakti program studi Teknik Mesin telah mendapat Penghargaan Rekor MURI, dan berbagai penghargaan nasional-internasional dalam penelitian penggunaan bahan bakar dengan berbagai variasi salah satunya yaitu, minyak jelantah dan minyak Kelapa sawit.
(Penulis: Y-7/AF; Sumber:Suara Pembaruan; http://www.beritasatu.com/sains/202041-mahasiswa-usakti-kembangkan-bahan-bakar-solar-air.html)-FatchurR