China Panen Matahari Dari Luar Angkasa-Aliri Listrik ke Bumi

China Panen Matahari Dari Luar Angkasa-Aliri Listrik ke Bumi(cnnindonesia.com)- Jakarta, ilmuwan China membangun fasilitas eksperimen pertama yang memungkinkan panen energi Matahari yang memantul di luar angkasa, jadi sumber energi di negaranya.

China akan memanen energi dari Matahari dan memancarkan ke Bumi pakai infrastruktur besar di orbit yang dianggap fiksi ilmiah, namun China berencana menghasilkan 1 MW dari luar angkasa pada 2030.  Dan pada 2049, ketika RRT merayakan HUT ke-100, total kapasitas pembangkit listrik akan jadi 1 gigawatt, setara dengan reaktor tenaga nuklir terbesar.

Setelah peletakan batu pertama di desa Heping, distrik Bishan (2018), proyek itu dihentikan karena keterbatasan kelayakan dan keamanan teknologi. Namun proyek dilanjutkan bulan Juni 2021.

Zhong Yuanchang, profesor teknik elektro yang terlibat proyek dengan Universitas Chongqing mengatakan pembangunan infrastruktur akan selesai akhir-2021, memenuhi tenggat waktu yang ketat.
Sinar energi intensif perlu menembus awan secara efisien dan mengenai stasiun bumi langsung dan tepat. Para peneliti di fasilitas Bishan akan mengerjakan proyek ini.

Para ahli menilai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tidak efisien karena hanya beroperasi siang hari, dan atmosfer memantulkan atau menyerap hampir separuh energi di bawah sinar matahari.

Sejak 1960-an, ilmuwan luar angkasa tertarik gagasan stasiun surya di luar angkasa. Dari ketinggian 36.000 km atau lebih, PLTS geostasioner dapat menghindari bayangan bumi dan melihat matahari 24 jam sehari.

Kehilangan energi di atmosfer dapat dikurangi seminimal mungkin yakni 2%, dengan mengirim energi berbentuk gelombang mikro frekuensi tinggi. Beberapa dekade terakhir, berbagai bentuk PLTS diusulkan dari seluruh dunia tapi hanya teori lantaran terbatas tantangan teknis.

Di Bishan, peneliti China  membuktikan transfer daya nirkabel bekerja jarak jauh. Meski insinyur dan penemu Nikola Tesla mempopulerkan gagasan itu akhir abad ke-19, teknologinya terbatas pada sejumlah kecil aplikasi jarak pendek, seperti pengisi daya nirkabel untuk ponsel cerdas.

Tesla gagal karena perjalanan listrik di udara seperti gelombang ke segala arah. Untuk meningkatkan jangkauan efektif, energi harus dikonsentrasikan jadi sinar yang terfokus.

Peneliti Cina menerima energi nirkabel yang dipancarkan dari balon setinggi 300 meter dari atas tanah. Ketika fasilitas Bishan selesai, ilmuwan berencana meningkatkan jangkauan hingga lebih dari 20 km dengan kapal udara yang mengumpulkan energi matahari dari stratosfer.

Di Bishan, peneliti akan bereksperimen dengan aplikasi alternatif teknologi, seperti pakai sinar energi untuk menggerakkan drone. Menurut pemerintah distrik setempat penduduk tidak diperbolehkan memasuki zona penyangga untuk keselamatan mereka.

Hal itu lantaran hasil riset terbaru di China, risiko keamanan PLTS luar angkasa tak dapat diabaikan. Menurut tim peneliti dan Universitas Jiaotong Beijing, penduduk tak dapat tinggal di jarak 5 km dari stasiun penerima energi PLTS surya China 1GW dari luar angkasa, karena bahaya paparan radiasi.

Bahkan kereta yang jaraknya lebih dari 10 Km dapat bermasalah seperti kehilangan komunikasi tiba-tiba karena frekuensi gelombang mikro. Dalam artikel di situs web Akademi Ilmu Pengetahuan China pada bulan Mei, prof Ge Changchun, ilmuwan utama dalam program PLTS ruang angkasa nasional, mengatakan:

Proyek ini  mendapat banyak tentangan. Tetapi setelah pemerintah mengumumkan tujuannya untuk nol emisi pada 2060, pemerintah mendapat dukungan kuat dari berbagai sektor energi.

“Jika China tidak melakukan, AS dan negara Barat lain akan melakukannya,” kata.  Ge. Tidak ada program stasiun surya ruang angkasa sipil di AS saat ini. Namun beberapa tahun terakhir, militer AS telah menunjukkan minat yang besar pada teknologi itu.

Angkatan Udara AS misalnya, berencana mengirim satelit dalam 2-3 tahun untuk memverifikasi teknologi yang memancarkan energi ke Bumi. Energi itu digunakan menggerakkan drone atau pos militer jarak jauh.

Menurut kontraktor pertahanan, teknologi itu disebut bisa untuk mengooerasikan alat militer seperti rudal hipersonik dan pesawat terbang hingga menyebabkan pemadaman komunikasi di semua  kota.

Tim peneliti tak memberi keterangan lanjutan kepada SCMP mengenai temuan itu. Yang tersedia secara terbuka, situs pengujian Bishan akan menjadi fasilitas penggunaan ganda untuk peneliti militer dan sipil.

Terlepas dari kontroversi, teknologi tenaga surya ruang angkasa disebut penting dalam pengembangan ruang angkasa China karena merangsang pengembangan berbagai teknologi mutakhir, termasuk roket superheavy, pesawat luar angkasa hipersonik untuk transportasi biaya rendah, konstruksi infrastruktur orbital dan senjata directed energy.

Dikutip Daily Mail, China tertinggal di belakang AS dalam teknologi luar angkasa saat ini, tetapi program tersebut akan menempatkan China di posisi terdepan dalam perlombaan.

(can/DAL; Baca artikel CNN Indonesia “China Panen Matahari di Luar Angkasa, Aliri Listrik ke Bumi” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210819144531-199-682480/china-panen-matahari-di-luar-angkasa-aliri-listrik-ke-bumi

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/)-FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita