Bendungan Bawah Tanah Bribin Solusi Air Langka Di Gunungkidul
(Cuplikan dari merdeka.com)-Dilansir dari Pu.go.id, Bendungan Bribin digunakan masyarakat Gunungkidul mengatasi kesulitan air baku saat musim kemarau tiba. Bendungan ini menyediakan pasokan air baku sepanjang tahun.
Pembangunan dimulai 2004 berbiaya ± Rp35 miliar, bersumber pada APBN, APBD Provinsi DIY, dan APBD Kab-Gunungkidul. Ada pula bantuan dari pihak Jerman 1,4 juta Euro untuk technical assistance dan consulting service. Bendungan ini dilengkapi mesin bor berdiameter 2,49 m, turbin, dan 4 unit pompa.
Manfaat Bendungan Birbin
Bendungan Bribin bermanfaat untuk tandon air di musim kering, memperkaya kandungan air agar tumbuhan di sekitar bisa subur, memproteksi instrusi air laut untuk lahan di dekat pantai, serta kepentingan lain.
Dalam penerapannya, bendungan ini cocok untuk daerah batuan aluvial dan batu gamping, cocok diterapkan di pulau kecil jenis atol, aluvial, dan vulkanik, serta cocok untuk daerah dengan tingkat kegempaan tinggi.
Memanfaatkan sungai bawah tanah
Walau tak banyak sungai, kawasan Gunungkidul punya jalur-jalur sungai bawah tanah di permukaan. Dari hasil survei 1980-an, ada pola sungai bawah tanah dengan debit air besar yaitu pada sungai Seropan, Bribin, Baron, dan Ngobaran.
Dalam kurun waktu 1992-1996, dibangun sistem penyediaan air baku Bribin I menggunakan sistem jaringan pemompaan dan pipanisasi untuk menyuplai air baku bagi 75.000 warga yang tinggal di bagian selatan kawasan Gunungkidul.
Dengan sistem pemompaan, biaya operasional dan pemompaan tiap tahun selalu mengalami kenaikan sehingga biaya produksi air per meter kubik sangat mahal.
Baca artikel dari sumbernya di https://www.merdeka.com/jateng/solusi-kelangkaan-air-di-gunungkidul-ini-3-fakta-bendungan-bawah-tanah-bribin.html; Oleh mdk/shr
(Diedit dan disajikan ulang oleh FatchurR *
Leave a Reply