150 Tahun Buaya Bertanduk Akhirnya Terpecahkan(1/2)

150 Tahun Buaya Bertanduk Akhirnya Terpecahkan(nationalgeographic.grid.id)-150 tahun jadi kontroversi, misteri identitas spesies Buaya bertanduk yang punah kini terpecahkan. Ilmuwan di AS memecahkan misteri ini. Berdasar temuan Sains baru ini mereka berhasil menentukan dan mengklasifikasikan dengan tepat di mana Buaya ini seharusnya berada pada pohon kehidupan.

“DNA menceritakan kisah berbeda,” ujar Evon Hekkala, peneliti dari Fordham University yang berafiliasi dengan American Museum of Natural History. “Itu (hasil tes DNA) memberitahu kita berulang kali bahwa penampilan bisa menipu,” ucap Hekkala lagi, seperti dilansir Live Science.

Buaya bertanduk yang punah ini diberi nama ilmiah Voay robustus. Buaya ini hewan yang hidup endemik di  Madagaskar sejak 9.000 tahun lalu dan hidup pada 1.300 – 1.400 tahun yang lalu, menurut bukti yang ditemukan pada fosilnya yaitu hewan ini pertama ditemukan tahun 1872. Buaya ini dinamai sesuai tanduk khas yang ada di tengkorak mereka.

Sejak fosil tanduk dan tengkoraknya ditemukan, Buaya ini diklasifikasikan oleh sejumlah peneliti ke dalam beberapa famili berbeda. Mereka disalahartikan sebagai spesies lain dan diberi nama berbeda, tanpa asal usul evolusioner yang jelas.

Sebelumnya Buaya bertanduk ini disebut ada kedekatan dengan Buaya Nil. Bukti awal terkait keberadaan Buaya Nil di Madagaskar ada sejak 300 tahun lalu. Namun cerita rakyatnya menunjukkan Buaya Nil mungkin bermigrasi ke sana lebih awal dan hidup berdampingan dengan Buaya bertanduk, kata Hekkala.

Buaya bertanduk bukan Buaya besar, tapi tengkorak yang besar menunjukkan kemungkinan adalah hewan kuat, yang menyebabkan nama spesiesnya jadi robustus, kata Hekkala. “Kami tak punya kerangka lengkap, tetapi mereka tidak terlalu panjang,” tutur Hekkala. “Berdasarkan ukuran tengkorak, ukuran keseluruhan mereka mungkin mirip dengan Buaya Nil.”

“Penelitian terbaru menunjukkan pulau pulau (Madagaskar) jadi lebih kering, Bisa jadi ini menguntungkan Buaya Nil yang baru tiba dan membuat pulau itu tidak ramah bagi Buaya bertanduk endemik.”

Dalam studi terbaru yang diterbitkan online di jurnal Communications Biology (27/4/2021), Hekkala bersama peneliti lain dari American Museum of Natural History (AMNH) di New York City dan dari kampus ternama, mentes dan Analisis DNA untuk mengidentifikasi reptil ambigu ini lebih pasti. Dan ditentukan apakah Buaya ini termasuk kelompok unik atau kelompok spesies yang sudah ada.

Catatan Fosil terbatas dan sejarah ekologi Madagaskar yang tidak lengkap sebagian penyebab butuh hampir 150 tahun untuk menempatkan Buaya bertanduk ke kelompok evolusinya sendiri. Selain itu, secara fisik, terutama bagian tengkoraknya, spesies Buaya bertanduk ini mirip Buaya Nil, yang secara historis digunakan para ilmuwan untuk mengklasifikasikannya.

(Utomo Priambodo;  Bahan dari : https://nationalgeographic.grid.id/read/132685037/setelah-150-tahun-misteri-buaya-bertanduk-akhirnya-terpecahkan)-FatchurR * Bersambung…….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita