- Alumni-Buletin-Ide (56)
- Berita Duka (163)
- Bisnis-ketrampilan-Hobi (543)
- Budaya-Wisata-Kuliner (1,993)
- Ebook Gratis (2)
- IPTEK/HOAX/Aku cinta RI (3,641)
- Kesehatan n OR (1,811)
- Lingkungan hidup (355)
- Maju bersama IAMDP n Materdei (326)
- Muda-di Rona n Prest (1,200)
- Paid to Post (1)
- Pay Per Click (1)
- Photography (5)
- Psychological (1,495)
- Reliji Kristiani (259)
- Rohani Islam (119)
- Selingan (2,616)
- Sidebar Photoblog (7)
- Uncategorized (1,048)
- Sidarta Krisnamurti on Kopi Mbajing Citarasa Unik Dari Perbukitan Menoreh
- karimunjawa on Makanan Tradisional Mulai Punah Dan Membuat Anda Muda Kembali(2/4)
- Ernie Hariati on Banyu Mili Di Wonosalam Wisata Yang Menawan
- Sidarta Krisnamurti on Kandang Sumo Diserang Covid-19
- Karimun Jawa on Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka
- Cicilia Bangun on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- karimunjawa on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- Sidarta Krisnamurti on Berita Duka Cita Sumitro Bin Astrowidjojo 05-03-20
- Karimunjawa on Paviliun Indonesia jadi Terbaik di Berlin
- Seller denature on Mengenal Susu Kedelai-manfaat dan risikonya(4/5)
- FatchurR on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
- FatchurR on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Harry Reksosamudrasam7 on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Paket wisata karimunjawa on Pantai terindah di Bali(1/5)
- Harry Reksosamudrasam7 on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
12 Hari Tidak Ada Kasus Baru Covid 19 Di Vietnam
(merdeka.com)- Kasus pertama virus corona di Vietnam (Januari-2020), tapi 4 bulan kemudian, ada 270 kasus Covid-19 dan tidak satu pun wafat. Itu pencapaian luar biasa negara dengan 100 juta penduduk yang berbatasan dengan China. Vietnam kini 12 hari tidak ada kasus baru corona dari penularan lokal.
Negara komunis satu partai itu menerapkan aturan yang signifikan memperlambat penyebaran virus corona. Di negara Asia Tenggara lain : Singapura dan Malaysia awalnya sukses mengendalikan pandemi lalu dihantam gelombang kedua, Vietnam berhasil menjaga tingkat penularan serendah mungkin.
Sebagai perbandingan, di Selandia Baru yang penularannya berhasil dihentikan, ada 1.126 kasus dengan 19 kematian. Tak semua berita baik, Vietnam melaporkan 8 pasien yang sembuh dan dites positif lagi.
Dikutip dari laman Sydney Morning Herald, (30/4/20), seperti banyak negara lain, Vietnam menerapkan aturan ketat yang melarang berbagai acara, festival, keagamaan, perayaan, dan OR. Sejumlah klinik kecantikan, panti pijat, bar, dan tempat hiburan ditutup.
Satu Partai
Negara ini melakukan 133.000 tes, salah satu yang terbanyak di kawasan Asia Tenggara menurut situs data Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di AS. Sejak Februari, di bandara Vietnam pemeriksaan suhu tubuh dan tiap orang diminta mengisi form pernyataan kondisi kesehatan.
Pertemuan lebih dari 20 orang dilarang di ruang publik. Semua warga asing dilarang masuk Vietnam sejak 22/3/ dan dilakukan penelusuran kontak dan karantina. Tapi sekolah kini mulai dibuka lagi dan sejumlah larangan di transportasi publik dan penerbangan domestik mulai dilonggarkan. PM Nguyen Zuan Phuc menandatangani proposal beroperasinya kembali industri ekspor beras mulai 1/5/20.
Jadi apa yang membuat Vietnam sukses menekan pandemi corona?
Sebagai negara dengan hanya satu partai, pemerintah bisa bertindak leluasa–dibantu lembaga kepolisian dan militer– untuk menekan penyebaran virus corona sekaligus kritik di dalam negeri.
Pemerintah sigap sejak awal Pandemi
Pengamat senior di Institut Kebijakan Strategis Australia, Dr Huong Le Thu, beralasan sistem satu partai membantu melakukan koordinasi yang efektif. Tapi di sejumlah negara demokrasi seperti Taiwan dan Selandia Baru juga bisa berhasil meski di kebanyakan negara demokrasi liberal kebanyakan parah.
Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch di Asia yang kerap mengkritik rezim Vietnam, mengatakan penerapan aturan ketat pada masyarakat mampu menekan penyebaran virus tapi tindakan itu berlebihan. “Orang didenda dan dipenjara. Mereka pakai aturan tentang info untuk memberangus Hoax yang sering orang berbagi rumor, bukan ingin berbuat jahat,” kata dia.
Sigap pemerintah merespons masa awal pandemi. “Keputusan mengisolasi kasus positif, mengecek rutin suhu tubuh di tempat umum, membatasi kerumunan massa sejak awal dan menelusuri kontak. Vietnam dapat kasus pertama pada akhir Januari dan di bulan itu mereka menutup penerbangan dengan China. Pemerintah bertindak cepat tanpa menunggu kasus bertambah,” kata dia.
“Saya pikir pengalaman di wabah sebelumnya, seperti SARS, dan kesuksesan mereka menanganinya. Vietnam adalah negara pertama di dunia yang mampu mengatasi wabah SARS–dan itu membantu.”
Struktur system Politik
Le Thu meyakini laporan angka kasus corona di Vietnam bisa dipercaya. Namun Robertson sebaliknya.
“Kita tidak harus percaya angka itu. Vietnam selalu merahasiakan dan memanipulasi info supaya terlihat bagus,” kata Robertson.
“Orang mungkin ada yang tak mau dites. Ini fenomena ‘apa yang terjadi pada saya kalau saya dites positif’ dan sebagian mungkin memilih mengisolasi diri di rumah.” Dia mengatakan struktur sistem politik di Vietnam membuat pemerintah bisa menjalin komunikasi ke warganya sampai paling bawah.
“Dan mereka punya orang mumpuni di Kemenkes. Mereka profesional dalam mengatasi ini bersama pemerintah,” kata dia. “Mereka juga punya pengalaman dengan SARS, mereka paham harus bertindak cepat, seperti Taiwan. Jadi mereka memulai semua sejak awal dan berpengalaman dengan wabah virus dari China sebelumnya.”
(Pan; Pandasurya Wijaya; Bahan dari : https://www.merdeka.com/dunia/sudah-12-hari-tidak-ada-kasus-baru-covid-19-di-vietnam-apa-rahasianya.html)-FatchurR *

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447



Leave a Reply