Psychological – alumnimaterdei.com http://alumnimaterdei.com ratusan bunga mekar bersama Thu, 20 Jan 2022 20:44:32 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.4.26 Berteriak Ketika Marah Membuat Hati Kita Jauh http://alumnimaterdei.com/psychological/berteriak-ketika-marah-membuat-hati-kita-jauh.html http://alumnimaterdei.com/psychological/berteriak-ketika-marah-membuat-hati-kita-jauh.html#respond Mon, 22 Nov 2021 18:18:26 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=88727 Berteriak Ketika Marah Membuat Hati Kita Jauh(jateng.tribunnews.com)- Seorang suci bertanya ke murid-muridnya, “Mengapa kita berteriak dalam kemarahan? Mengapa orang-orang saling berteriak ketika mereka marah? “

Murid-muridnya berpikir sejenak, salah satu dari mereka menjawab, “Karena kita kehilangan ketenangan kita, lalu kita berteriak untuk itu.”

“Tapi, mengapa kamu berteriak meski ada orang lain ada di sampingmu?” tanya orang suci santa itu.

“Apakah tidak mungkin berbicara dengannya bersuara lembut? Mengapa kamu berteriak kepada seseorang saat kamu marah? ”

Murid itu memberi beberapa jawaban lain tetapi tidak memuaskan orang suci itu.

Akhirnya dia menjelaskan, “Ketika dua orang marah satu sama lain, hati mereka menjauh. Untuk menutupi jarak itu mereka harus berteriak agar bisa saling mendengar. Semakin marah mereka, semakin kuat mereka harus berteriak untuk mendengar satu sama lain melalui jarak yang sangat jauh.”

Kemudian orang suci itu tanya lagi, “Apa yang terjadi ketika 2 orang jatuh cinta? Mereka tak saling berteriak tapi bicara dengan lembut, mengapa? Karena hati mereka dekat. Jarak antara mereka kecil ”

Lebih lengkapnya bisa anda lihat Artikel ini yang telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tahukah Anda? Berteriak Saat Marah Membuat Hati Kita Semakin Jauh di :  “https://jateng.tribunnews.com/2018/06/02/tahukah-anda-berteriak-saat-marah-membuat-hati-kita-semakin-jauh” (EditorM Nur Huda)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/berteriak-ketika-marah-membuat-hati-kita-jauh.html/feed 0
Memotivasi Anak Agar Tetap Semangat Belajar http://alumnimaterdei.com/psychological/memotivasi-anak-agar-tetap-semangat-belajar.html http://alumnimaterdei.com/psychological/memotivasi-anak-agar-tetap-semangat-belajar.html#respond Sun, 20 Jun 2021 09:07:10 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=87133 Memotivasi Anak Agar Tetap Semangat Belajar(cnnindonesia.com)- Jakarta, Sejumlah daerah menunda pembukaan sekolah tatap  muka demi mencegah penyebaran Covid-19 Jadi anak anak tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Ortu dapat melakukan cara memotivasi anak tetap semangat belajar dari rumah.

Studi dari Harvard University menunjukkan, anak-anak butuh peran Ortu atau pengasuh untuk memacu semangat mereka menjalankan kegiatan. Otak anak bakal terpacu jika didukung oleh orang lain. Studi ini menyarankan agar Ortu selalu menantang anak, tapi tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.

“Mereka kehilangan motivasi ketika suatu tugas terlalu mudah, juga ketika itu sangat sulit sehingga tidak dapat diatasi,” tulis penelitian itu, dikutip dari  CNN Berdasarkan penelitian itu, ada cara yang bisa dilakukan Ortu memotivasi anak. Berikut cara memotivasi anak tetap semangat belajar dari rumah.

1-Kurangi beban kerja anak

Jangan bebankan anak dengan terlalu banyak tugas atau beban untuk belajar. Saat anak merasa lelah, hentikan sejenak dan biarkan anak beristirahat. Saat anak merasa kewalahan, dia tak dapat memproses apa pun dengan baik.

2-Berikan anak waktu untukbermain

Berikan waktu cukup untuk anak bermain dengan beraktivitas fisik di rumah. Hindari permainan dari layar karena mengganggu kesehatan anak. Biarkan anak menikmatinya selama bermain. Anak-anak yang memiliki waktu bermain lebih banyak cenderung lebih bahagia dibanding yang tidak. Bahagia membantu anak dalam menikmati proses pembelajaran.

3-Bantu anak mengembangkan pola pikir

Bantu anak mengembangkan pola pikir mereka. Jelaskan pada anak, belajar membantu mereka jadi pribadi lebih baik dan dapat membantu orang lain. Pola pikir ini membuat anak dapat menumbuhkan motivasi.

“Studi saraf pada remaja menunjukkan bahwa otak remaja siap belajar jika mereka melihat hal itu bermanfaat untuk mereka,” kata ahli dari University of Texas, David Yeager.

4- Hargai proses yang dilalui anak

Reward (hadiah) biasa diberikan jika hasilya terlihat. Tapi coba ganti menghargai dan memngapresiasi pada anak tiap mereka melalui sebuah proses. Setiap langkah kecil yang dilalui anak sangat berarti.

“Buat yang melakukan langkah-langkah kecil dan mereka cenderung melakukan langkah-langkah yang lebih besar sendiri,” kata Yeager. Lakukan langkah ini agar anak kembali termotivasi dan semangat untuk belajar dari rumah selama pandemi Covid-19.

(ptj/asr; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210106132655-284-590169/cara-memotivasi-anak-agar-tetap-semangat-belajar-di-rumah)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/memotivasi-anak-agar-tetap-semangat-belajar.html/feed 0
Mengusir Kesedihan Jelang Dan Saat Liburan Akhir Tahun http://alumnimaterdei.com/psychological/mengusir-kesedihan-jelang-dan-saat-liburan-akhir-tahun.html http://alumnimaterdei.com/psychological/mengusir-kesedihan-jelang-dan-saat-liburan-akhir-tahun.html#respond Wed, 30 Dec 2020 23:45:06 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=84831 Mengusir Kesedihan Jelang Dan Saat Liburan Akhir Tahun(lifestyle.bisnis.com)-JAKARTA; Kesedihan seputar liburan itu alasan umum klien memasuki kantor terapi psikiater. Mereka sering cari bantuan untuk kesedihan luar biasa yang muncul jelang libur panjang.

 

Kebanyakan, gelombang kesedihan itu ketika ada anggota keluarga wafat. Musik, pesta liburan, dan dekorasi pesta yang dimaksudkan membawa kegembiraan jadi pengingat menyakitkan atas kehilangan. Karena bagi kebanyakan orang yang berduka, musim liburan adalah waktu yang paling menyakitkan.

 

Dikutip dari Psychologytoday, Senin (7/12/2020), Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara melewati liburan tahun ini tanpa orang yang Anda cintai, strategi ini dapat membantu:

 

1-Percaya duka itu bagian dari penyembuhan

Waktu tak menyembuhkan rasa sakit terkait kehilangan; apa yang Anda lakukan dengan waktu itu yang penting. Duka itu proses penyembuhan. Mengalami sakit ; alih-alih terus mencoba menghindarinya dapat membantu Anda merasa lebih baik dalam jangka panjang.

 

Jadi, meski mungkin tergoda berpura-pura tidak ada hari raya, atau mematikan rasa sakit dengan alcohol; untuk sementara menghindari rasa sakit hanya memperpanjang penderitaan. Akhirnya, liburan jadi lebih mudah, tapi hanya jika Anda membiarkan diri sedih karena melewatinya tanpa orang yang Anda cintai.

 

2-Tetapkan batasan sehat

Anda tak perlu memaksakan diri menghadapi tiap liburan atau tradisi perayaan. Jika menghadiri upacara penerangan pohon atau berpartisipasi pertukaran kado kantor kemungkinan besar membawa banyak kenangan menyakitkan tahun ini, bersedialah mengatakan tidak. Orang lain mungkin mencoba meyakinkan Anda berpartisipasi, tapi Anda tidak harus berusaha menyenangkan semua orang.

 

3-Fokus pada apa yang dapat Anda Kontrol

Ada banyak hal yang tak dapat Anda kendalikan tentang liburan. Mungkin dengar musik di ruang tunggu kantor dokter Anda atau mungkin dengar rekan kerja terus membicarakan rencana liburannya. Meski Anda tak dapat mencegah hal itu terjadi, ada hal hal yang dapat Anda kendalikan.

 

Pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi sakit hati saat bisa. Boleh batasi dekorasi atau berbelanja hadiah secara online. Pilih hal hal yang dapat dilakukan untuk menegaskan kendali atas kegembiraan liburan, ingat hidup terus berjalan untuk orang lain dan tidak apa-apa jika mereka senang merayakan tahun ini.

 

4-Rencanakan ke depan

Seringkali, antisipasi betapa sulitnya sesuatu jadi lebih buruk dari kejadian sebenarnya. Jadi, meski makan malam Thanksgiving mungkin berlangsung 2 jam, Anda dengan mudah menghabiskan tiga minggu untuk mengkhawatirkannya. Buat rencana sederhana bagaimana Anda akan melewati liburan untuk menghindari bertambahnya kesedihan Anda.

 

5-Biarkan   diri Anda merasakan berbagai emosi

Liburan bisa menimbulkan bermacam emosi. Anda mungkin merasakan kegembiraan, rasa bersalah, dan kesedihan beberapa menit. Biarkan diri Anda merasakan emosi itu tanpa menghakimi diri  atau berpikir Anda harus bahagia atau Anda tidak boleh tertawa.

 

6-Temukan cara untuk menghormati kenangan Anda

Ciptakan cara khusus mengenang orang yang hilang. Entah Anda memutuskan menyalakan lilin tiap malam atau menyantap makanan favorit orang yang Anda cintai, menghormati orang yang Anda cintai jadi pengingat nyata bahwa meski orang yang Anda cintai tiada, cintanya tidak pernah mati.

 

7-Ciptakan tradisibaru

Jangan takut untuk membuat tradisi baru tahun ini juga. Tidak apa-apa untuk menjadi kreatif dan melakukan sesuatu yang tidak biasa. Anda juga dapat mengubah tradisi lama dan membuatnya lebih cocok dengan fase baru dalam hidup Anda.

 

8-Lakukan sesuatu yang baik untuk orang lain

Saat Anda berduka, Anda masih memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepada dunia. Melakukan tindakan kebaikan bisa baik untuk jiwa yang berduka. Sumbangkan hadiah untuk keluarga yang membutuhkan, sajikan makanan di dapur umum, atau sukarela membantu di panti jompo membuat kerajinan liburan jika Anda menginginkannya.

 

9-Minta bantuan

Jangan takut minta bantuan saat Anda berkutat dengan liburan. Ingatkan orang terkasih bahwa Anda mengalami masa sulit mungkin sudah cukup, tapi Anda juga mungkin ingin cari dukungan lebih. Carilah kelompok dukungan atau hubungi konselor profesional untuk mengatasi kesedihan dengan cara sehat.

 

(Krizia Putri Kinanti; Editor :  Novita Sari Simamora; Bahan dari : https://lifestyle.bisnis.com/read/20201207/106/1327219/ini-tips-mengusir-kesedihan-menjelang-libur-natal-dan-tahun-baru)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/mengusir-kesedihan-jelang-dan-saat-liburan-akhir-tahun.html/feed 0
Gedung Dengan 1000 Kupu Kupu http://alumnimaterdei.com/psychological/gedung-dengan-1000-kupu-kupu.html http://alumnimaterdei.com/psychological/gedung-dengan-1000-kupu-kupu.html#respond Sun, 20 Sep 2020 19:26:27 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=83233 (koran-jakarta.com)-Kenangan, Catatan Arswendo;  Dalam 2 minggu terakhir ini, saya bukan kebetulan berurusan dengan rumah sakit. Periksa biasa, dioper ke dokter spesialis lainnya, dan seterusnya. Sampai akhirnya berada di meja operasi satu dan lainnya.

 

Di sinilah saya merasakan kehangatan keluarga yang mendukung sepenuhnya (ah, itu sih biasa) sampai pelayanan para dokter spesialis (ah, itu sih memang sudah profesional). Di tengah malam, di waktu yang membeku, di luar gedung-gedung hampir tak ada gerak.

 

Di situlah kita menemukan gerak yang sesungguhnya. Yaitu para perawat yang bahkan sejak sore telah menyiapkan diri, telah bekerja dalam diam. Kehadirannya semata karena bel panggilan atau panggilan karena papasan.

 

Dalam dua minggu selama dirawat, saya menyaksikan semuanya. Bagaimana di tengah malam mereka menampung permintaan yang tidak pernah ada dalam buku panduan: muntah, mencret, berteriak, di satu pihak dan di pihak lain para suster, perawat di salah satu sudut tempatnya bekerja mengusap air mata perlahan. Ia menyesali pekerjaan yang bukan sepenuhnya salahnya.

 

Pasiennya keburu muntah ketika selimut didatangkan. Saya tak tahu persis jam berapa suster tadi bertugas, juga sampai jam berapa, namun ia akan selalu ada bila diperlukan. Saya tak tahu pasti apa kesulitan dan persoalannya: sebagai lajang, atau keluarga muda atau tulang punggung bagi keluarganya.

 

Jika kita melihat gedung Rumah Sakit baru dan megah jangan hanya dilihat dari gedungnya yang tinggi, peralatannya yang luar biasa, dokternya yang ahli, melainkan juga dilihat dari para perawat, suster yang paling bersentuhan langsung dengan kehidupan. Saya merasakan

 

(Bahan dari : http://www.koran-jakarta.com/gedung-dengan-seribu-kupu-kupu/)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/gedung-dengan-1000-kupu-kupu.html/feed 0
Sudut Pandang Tiap Orang Beda Beda http://alumnimaterdei.com/psychological/sudut-pandang-tiap-orang-beda-beda.html http://alumnimaterdei.com/psychological/sudut-pandang-tiap-orang-beda-beda.html#respond Fri, 11 Sep 2020 00:12:24 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=83123 (kompasiana.com)- Setiap manusia pasti  memiliki perbedaan,ng bisa diartikan dalam 2 pandangan yaitu horizontal dan vertikal, pandangan beda horizontal bisa dilihat dari beda kelompok/antarindividu yang tidak melihat tinggi rendah nya tingkatan (disebut diferensasi sosial).

 

Perbedaan pandangan yang vertikal dapat dilihat dari beda antar individu / kelompok. Melihat tinggi rendahnya tingkatan (stratifikasi social), kita yang diciptakanNya dengan diberi perbedaan tiap manusia. Perbedaan ini harus disikapi penuh pengertian dan kesetaraan karena semua perbedaan harus didasari kesetaraan agar tidak terjadi masalah sosial.

 

Dengan prinsip kesetaraan, menimbulkan harmonisasi sosial, yaitu kondisi individu atau kelompok saling pengertian dan kecocokan dalam hal apapun termasuk perbedaan, didasarkan tujuan masyarakatnya.

 

Perbedaan antar individu/kelompok menganggap setara dan solidear dalam perbedaan. Kesetaraan itu mewujudkan harmonisasi sosial karena keadaan itu bisa membuat kita maju lebih banyak lagi karena menerima perbedaan dan saling melengkapi satu sama lain yang menjadikan damai dan harmonis.

 

Indonesia punya banyak perbedaan dan itu jelas antar individu atau kelompok sehingga kita mendasari hal itu dengan kesetaraan dan bukan memandang buruk perbedaan untuk mewujudkan keharmonisan.

 

“tidak boleh takut perbedaan karena Tuhan mengizinkan ini. Kita harus takut jika kita tidak bekerja dalam persaudaraan untuk berjalan bersama dalam hidup.”

 

Beda tidak salah jika dengan sudut pandang yang baik, perbedaan membantu majunya negara karena menciptakan keistimewaan dengan saling melengkapi, bahwa tidak perlu takut perbedaan karena kita  ciptaan Tuhan yang tidak sempurna maka kita makhluk sosial juga butuh orang lain dan saling melengkapi perbedaan masing-masing.

 

Kita harus memiliki konsep kesetaraan yang baik, karena konsep itu hal penting yang menyatakan tiap manusia dilahrikan dengan setara, walau memiliki berbagai jenis perbedaan.

 

“Kita percaya Keberagaman Dan Toleransi harus dimenangkan”

Kita harus mendorong mengatasi permasalahan sosial akibat perbedaan individu – kelompok, prinsip kesetaraan ini diawali pengertian pada diri sendiri, baru membantu yang lain agar mengerti prinsip ini agar mewujudkan kondisi harmonis, kehidupan sosial damai akan membuat kita maju bersama bukan membedakan dan malah meninggalkan sesama yang seharusnya kita toleransi.

 

Toleransi bukan gampang karena kita dari awal memiliki perbedaan antar individu atau kelompok, tapi  harus dimenangkan untuk membuat kondisi sosial lebih baik dan punya anggapan setara dalam hal apapun, walau kita diciptakan beragam namun keberagaman itu yang menyatukan kita, kita hanya perlu mengubah sudut pandang saja.

 

(Alvin Aryaputra;  Bahan  dari : https://www.kompasiana.com/alvinap21/5dd8cb5d097f3660e61f6ec2/sudut-pandang-setiap-orang-yang-berbeda?page=all )-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/sudut-pandang-tiap-orang-beda-beda.html/feed 0
Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka http://alumnimaterdei.com/psychological/momen-dirumahaja-untuk-menjalin-komunikasi-terbuka.html http://alumnimaterdei.com/psychological/momen-dirumahaja-untuk-menjalin-komunikasi-terbuka.html#comments Thu, 13 Aug 2020 19:22:43 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=82711 (shimajiro.id)- Kini kita menghadapi wabah  Covid-19. Virus yang di awal 2020 mengguncang dunia, karena banyak korban di tiap negara ratusan ribu jiwa. Ini bukan pertama dunia diguncang penyakit tertentu, namun penyebaran Covid-19 lebih cepat dan hebat karena ditularkan oleh sesama manusia.

 

Penderita Covid-19 makin banyak, membuat takut dan juga khawatir hingga masyarakat diminta untuk bekerja dari rumah “work from home”.

 

Tidak hanya bekerja, sekolah diubah jadi belajar dari rumah. Mendadak orangtua beralih profesi jadi guru bagi anak mereka. Tagline #dirumahaja jadi sesuatu yang diusahakan hampir tiap orang untuk mencegah lonjakan penyebaran Covid-19.

 

Tak sedikit ortu kesulitan saat kerja dan membimbing anak belajar dari rumah. Ortu tertantang sekaligus membuat tekanan hingga stress saat hari-hari #dirumahaja. Mereka mulai bosan dengan kegiatan #dirumahaja yang  monoton dan itu-itu saja. Kita coba lihat #dirumahaja dari sudut pandang positif, situasi ini kita manfaatkan untuk membangun bonding/kedekatan ortu dan anak (Lind et al., 2007).

 

Bonding/parental bonding ini kedekatan antara ortu (pengasuh utama) dan anak secara emosional yang dapat memberi pengaruh positif terhadap perkembangan karakter anak hingga remaja (Perry, 2001).

 

Melalui parental bonding yang baik, anak tumbuh lebih percaya diri, penuh cinta/disayang, mandiri, dan mampu berkompetisi di sekolah (Rice & Dolgin, 2008). Anak yang punya ikatan emosional yang baik dengan ortunya, cenderung memiliki self esteem yang baik dibanding yang kurang punya ikatan emosional (Audrey Berman, Barbara Kozier, 2010).

 

Self-esteem itu penilaian seseorang pada diri sendiri secara positif (Santrock, 2011).  Anak yang mampu menilai dirinya secara positif punya kemandirian, keberanian, dan mampu berkompetisi di masyarakat.

 

Momen #dirumahaja sebaiknya dapat kita memanfaatkan untuk membangun bonding dengan anak.  Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan lebih banyak melakukan interaksi dengan anak.

 

Interaksi #dirumahaja bisa melalui kegiatan belajar, menikmati waktu berkualitas di rumah dengan  kegiatan bersama anak.   Dengan menjalin komunikasi terbuka anak dan keluarga. Komunikasi terbuka ini saling memahami, saling percaya, saling membuka diri, memberi tanggapan kita terhadap situasi yang sedang dihadapi, termasuk kata-kata yang diucapkan atau tindakan kita dalam berkomunikasi.

 

Membangun komunikasi terbuka itu langkah awal ortu memanfaatkan momen #dirumahaja bersama anak.  Ini bisa dimulai dengan memberi tanggapan saat anak berbicara, mendengar keluh kesah anak, bermain bersama, mengobrol bertukar pikiran, menjelaskan situasi saat ini dengan cara yang sederhana sehingga anak paham dan tidak khawatir dengan pandemi Covid-19.

 

Semakin banyak yang dibicarakan dan dilakukan dengan anak membuat anak terbuka ke ortu, anak berani bercerita dan mengekspresikan perasaannya. Menerapkan komunikasi terbuka jadi langkah membangun kebiasaan baik berkata jujur apa adanya, ketika ortu melakukan kesalahan maka kita tidak boleh malu minta maaf pada anak.

 

Hal inilah yang akan menjadi contoh konkret bagi anak ketika melihat orangtuanya mau meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Sikap yang ditunjukkan orangtua merupakan investasi karakter yang secara tidak langsung akan ditiru oleh anak melalui proses modelling.

 

Yuk, Moms dan Dads manfaatkan momen #dirumahaja membangun ikatan emosional pada anak melalui komunikasi terbuka yang kita terapkan di rumah. Menjadi ortu itu hal yang tak mudah, namun keinginan meluangkan waktu dan memanfaatkan momen #dirumahaja menjalin kepercayaan, saling menghargai dan membuka diri ke anak membantu kita berperan sebagai ortu di rumah dengan lebih baik.

 

(Sumber : Berman A & Kozier and Erb’s undamental sof Nursing. 1St edn. Edited by Katie Millar. Australia; Pearson ducation  dll serta dari :  https://shimajiro.id/article/449/manfaatkan-momen-dirumahaja-untuk-menjalin-komunikasi-terbuka-dengan-si-kecil)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/momen-dirumahaja-untuk-menjalin-komunikasi-terbuka.html/feed 1
Diuji dahulu Untuk Mendapat Pelajaran http://alumnimaterdei.com/psychological/diuji-dahulu-untuk-mendappat-pelajaran.html http://alumnimaterdei.com/psychological/diuji-dahulu-untuk-mendappat-pelajaran.html#respond Sun, 09 Aug 2020 04:21:39 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=82671 Disekolah kita diberikan pelajaran dahulu baru mendapatkan tes.

Didalam hidup kita diberikan tes dahulu baru mendapatkan pelajaran.

 

Jadi berbahagia saja,  sesulit apapun tesnya.

Semangat, semangat dan Jangan lupa bahagia

(Hermin A68n dari :  Grup WA-A68 IAMDP)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/diuji-dahulu-untuk-mendappat-pelajaran.html/feed 0
Pikiran Besar Dari Eleanor Roosevelt http://alumnimaterdei.com/psychological/pikiran-besar-dari-eleanor-roosevelt.html http://alumnimaterdei.com/psychological/pikiran-besar-dari-eleanor-roosevelt.html#respond Fri, 17 Jul 2020 18:17:46 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=82159 Menarik mengamati perkataan dari Eleanor Roosevelt, mantan Presiden USA yang mengatakan :

Small Minds discuss people, Average Minds discuss events, Great Minds discuss ideas

 

Pikiran KECIL Membicarakan ORANG.

Pikiran Sedang Membicarakan Peristiwa.

Pikiran Besar membicarakan Gagasan

 

Maka sebagai akibatnya

Pikiran Kecil akan menghasilkan Gosip.

Pikiran Sedang Akan Menghasilkan Pengetahuan.

Pikiran Besar Akan Menghasilkan Solusi.

 

Ketiga jenis pikiran ini ada di dalam setiap Otak kita.

Pikiran mana yang lebih mendominasi kita, begitulah apa yang dihasilkannya.

Kalo setiap saat Otak kita dipenuhi oleh Pikiran Kecil, maka kita akan selalu asyik dengan urusan orang lain, namun tidak mnghasilkan apa2, kecuali Perseteruan.

 

Tetapi bila Pikiran Besar yang mendominasi, maka ia akan Aktif menemukan terobosan baru.

Pikiran Kecil senang menggunakan kata tanya “Siapa”,

Pikiran Sedang senang mnggunakan kata: “Ada Apa”, sedangkan

Pikiran Besar selalu memanfaatkan kata tanya: “Mengapa & Bagaimana”.

 

Dalam melihat satu peristiwa yang Sama, misalnya jatuhnya buah apel dari pohonnya, akan cenderung ditanggapi berbeda.

 

Pikiran Kecil akan tertarik dengan pertanyaan: “Siapa Sih Yang Kemarin Kejatuhan Buah Apel?”

Pikiran Sedang bertanya: “Apakah Sekarang Berarti Sudah Mulai Musim Panen Buah Apel?”_

Sedangkan Si Pikiran Besar : “Mengapa Buah Apel Itu Jatuh Ke Bawah, Bukannya Ke Atas?”

 

Dan, pikiran yang terakhir itu menginspirasi Sir Isaac Newton menemukan Teori Gravitasi yang terkenal

Tidak ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yang dihasilkan oleh Pikiran Kecil.

Di samping itu, ketiga jenis pikiran ini juga mempunyai Makanan Favorit yang berbeda.

 

Si Pikiran Kecil biasanya senang melahap Tabloid, Infotainment, dll.

Si Pikiran Sedang amat berselera dengan Koran Berita.

Si PIKIRAN BESAR memilih BUKU yang membangkitkan INSPIRASI.

 

Semoga pikiran” kita didominasi oleh PIKIRAN BESAR (Great Minds)

(Djuhari Nina-A82; Bahan dari :  Grup WA IAMDP)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/pikiran-besar-dari-eleanor-roosevelt.html/feed 0
Berterima Kasih http://alumnimaterdei.com/psychological/berterima-kasih.html http://alumnimaterdei.com/psychological/berterima-kasih.html#respond Wed, 15 Jul 2020 18:39:19 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=82156 Ucapan terima kasih tidak hanya berguna bagi diri kita, tapi juga bagi orang lain yang mendengarnya.

Jika kita mengucapkan terima kasih kepada sesama, ia tidak mudah melupakannya.

 

Pada hari lain, mereka dengan gembira membantu kita. Mereka merasa bahwa mereka berhutang sesuatu kepada kita.

 

Mengucapkan terima kasih membahagiakan sesama. Kita dapat melihat wajah mereka bersinar. Membuat kerja mereka terasa lebih ringan. Mereka tetap melakukan pekerjaan yang sama, tapi akan tampak lebih bersemangat.

 

Ucapan terima kasih memberi buah langsung. Bila kita menerima ucapan terima kasih, reaksi pertama kita adalah pergi dan juga mengucapkan terima kasih kepada orang lain. Dan kita memulai rantai ucapan terima kasih.

 

Betapa indahnya bila para orang tua dan anak-anak, para pengusaha dan para karyawan, para guru dan para murid saling mengucapkan terima kasih.

 

Mengapa ucapan terima kasih jarang terdengar di antara kita? (Yong Sidharta-A61-70; Bahan dari :  Iphincow dan Grup WA IAMDP)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/berterima-kasih.html/feed 0
Gara Gara Ayam Geprek 8000 Aku Mati http://alumnimaterdei.com/psychological/gara-gara-ayam-geprek-8000-aku-mati.html http://alumnimaterdei.com/psychological/gara-gara-ayam-geprek-8000-aku-mati.html#respond Tue, 14 Jul 2020 20:10:07 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=82177 “Makk…Marni laper nih” panggil marni

“Sudahlah Mar, .pesan saja emak lagi nggak masak”

Emak selalu begitu, tiap hari nggak pernah masak kulihat gawai, kubuka grup facebook Masketar, biasanya di grup itu ada ayam geprek murah.

 

“Nah nemu juga, ayam geprek 8000an lengkap pakai nasi”

Aku langsung menghubungi penjualnya…

Marni : “Mbak ayam gepreknya masih”

Penjual : “Masih mbak…mau berapa porsi ?”

 

Marni : “Satu porsi saja mbak, tapi di antar ke rumah kan mbak, nggak pake ongkir”

Penjual : “Iya mbak, .gratis ongkir”

Ku fikir 8000 sudah lengkap pakai nasi, nasi emak kan banyak, buat apa pakai nasi lagi kan mubazir.

Marni : “Mbak 8000 itu lengkap kan pakai nasi…? kalo nggak pakai nasi berapa?”

 

Penjual : ” Nggak bisa mbak, .8000 itu sudah satu paket”

Marni : “Apasih mbak susah nya, nggak usah pake nasi, kalo nggak bisa aku post aja foto jualan mbak di grup masketar.” ancamku

Penjual :”Ya sudah mbak, buat mbak saja nggak pakai nasi 5000″

 

Ku fikir aku nggak suka lalapan, untuk apa pakai lalapan kan saying, dari pada ke buang buang mubazir.

Marni : “Mbak nggak pake lalapan nya juga ya…kan 5000 jadi 4000 di potong 1000 karena nggak pake lalapan,aku nggak suka mbak lalapan mubazir kebuang.

Penjual : “Iya” jawabnya singkat

 

“Cih penjual ini tak sopan, jawab nya singkat banget, kalo nggak laper saja aku males order makanannya” ucapku sendiri

 

“Makkk ada sambel nggak…?” Panggil ku

“Nggak ada Mar, tapi ada cabe” sahut emak

 

Ya sudahlah nanti aku bisa buat sambal sendiri.

Marni : “Mbak di rumahku ada cabe banyak banget, nggak usah pake sambal ya, di potong 1000 saja nggak usah banyak banyak”

Penjual : “Mbak…nggak sekalian tak pakai tepung, biar mbak yang goreng sendiri dan geprek sendiri ”

 

Marni : “Apalah mbak ini, sewot banget di rumah saya gak ada tepung mbak, ya sudah jadi 3000 ya.  saya tunggu kalo nggak di antar saya posting jualan mbak di grup FB” Ancamku dan aku mulai emosi

Penjual : “Oke” jawab nya singkat .

 

“Cih sombong sekali penjual ini” ucapku dalam hati. Lima menit kemudian ayam geprek ku datang…

“Astaghfirullah…” jeritku

Yang datang ayam segede cireng. Aku kesal bukan main, sudah lapar yang datang ayam segede cireng.

Cekrek…cekrekk

 

Aku foto ayam geprek itu, aku posting di grup masketar, geram sekali rasanya.

“Ya ampun, penjual ini niat nggak sih jualan, massa ayam geprek segede cireng” tulisku di caption foto itu. Postingan ku banyak sekali komentar dan banyak yang menghujat si penjual

 

Ada yang komen, penjual haram, penjual gila dan banyak lagi.

“Mampus kau  “aku terkekeh

“Memang harganya berapa” tanya salah satu netizen

“3000”ku jawab singkat

 

Tetapi, tiba tiba aku balik di bully banyak umpatan untukku, mereka seharusnya tahu aku tawar karena di rumahku ada banyak nasi dan cabai takut malah jadi mubazir. Netizen semakin menjadi jadi, aku takut membuka gawai.

 

Sudah seminggu ini,di grup hanya ada postingan wajahku saja  dengan bermacam caption. Aku malu rasanya keluar rumah saja,  aku tak berani. Akhirnya, aku tak kuat dan gantung diri.

“Selamat tinggal duniaku yang kejam…”

“Selamat tinggal penjual sialan, karena ayam geprekmu,a ku begini”. Tamat.

(Bahan dari : Grup WA IAMDP)-FatchurR *

]]>
http://alumnimaterdei.com/psychological/gara-gara-ayam-geprek-8000-aku-mati.html/feed 0