Ebook Gratis – alumnimaterdei.com http://alumnimaterdei.com ratusan bunga mekar bersama Thu, 20 Jan 2022 20:44:32 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.4.26 Fotografi dengan kamera DSLR http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/fotografi-dengan-kamera-dslr.html http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/fotografi-dengan-kamera-dslr.html#respond Sat, 27 Apr 2013 19:13:56 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=19161 Tekhnik-Dasar-Fotografi-dengan-Kamera-DSLRUntuk mengenal lebih jauh fungsi dari penggunaan manual pada kamera DSLR, alangkah baiknya juga kita ketahui fungsi dasar dari sebuah kamera.

Ada 4 Unsur penting pada sebuah kamera :

1. Shutter speed (kecepatan rana),

2. Aperture (diafragma)

3. Exposure Compensation (Ev)

4. ISO

Shutter bertugas mengatur berapa lama cahaya akan mengenai sensor (atau film pada kamera analog), dinyatakan dalam satuan detik. Semakin singkat kecepatan shutter maka semakin sedikit cahaya yang masuk, dan demikian pula sebaliknya. Biasanya kamera memiliki kecepatan shutter mulai dari beberapa detik hingga 1/4000 detik.

30” = 30 detik lamanya

1/40000 = Cepat/ngacir

 

Aperture memiliki tugas mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke lensa (dengan memperbesar atau memperkecil ukuran diafragma), dinyatakan dalam nilai pecahan mulai yang terbesar hingga terkecil (contoh : f/2.8, f/3.5, f/8 dsb). Nilai maksimum dan minimum aperture suatu kamera ditentukan dari lensanya, dan nilai ini akan berubah seiring dengan perubahan jarak fokal lensa.

f/8 = focus melebar, backgroundnya jelas; tidak blur

 

ISO menentukan tingkat sensitivitas sensor terhadap cahaya sehingga semakin tinggi nilai ISO maka sensor akan semakin peka terhadap cahaya meski dengan resiko meningkatnya noise pada foto. Faktor ISO ini menjadi pelengkap komponen eksposure selain shutter dan aperture, terutama saat kombinasi shutter dan aperture belum berhasil mendapatkan nilai eksposure yang tepat.

Tersedia pilihan untuk menentukan nilai sensitivitas sensor/ISO mulai dari AUTO, 100, 200, 400 hingga 1600.

Makin besar ISO makin graniny hasil fotonya.

100 & 200 = untuk kondisi Cahaya Terang/siang

400 = untuk cahaya agak Gelap/Indoor

800/1600 = Malam Hari

Ada kamera yang bahkan untuk menentukan nilai ISO sepenuhnya adalah AUTO, ada kamera yang nilai ISO terendahnya di 50, dan ada kamera yang sanggup mencapai ISO amat tinggi (3200, 6400 hingga 10000).

 

Program mode (P).

Huruf P disini kadang artinya diplesetkan sebagai ‘Pemula’ karena sebenarnya di mode ini hampir sama seperti memakai mode AUTO (oleh karena itu mode P ini relatif aman untuk dipakai sebagai mode standar sehari-hari). Bila pada mode AUTO semua parameter ditentukan secara otomatis oleh kamera, maka pada mode P ini meski kamera masih menentukan nilai shutter dan eksposure secara otomatis, namun kita punya kebebasan mengatur nilai ISO, white balance, mode lampu kilat dan Exposure Compensation (Ev). Tampaknya tidak ada yang istimewa di mode P ini, tapi tunggu dulu, beberapa kamera ada yang membuat mode P ini lebih fleksibel dengan kemampuan program-shift. Dengan adanya program-shift ini maka kita bisa merubah variasi nilai pasangan shutter-aperture yang mungkin namun tetap memberikan eksposure yang tepat. Bila kamera anda memungkinkan program-shift pada mode P ini, cobalah berkreasi dengan berbagai variasi pasangan nilai shutter-eksposure yang berbeda dan temukan perbedaannya.

 

Aperture-priority mode (Av).

Mode ini optimal untuk mengontrol depth-of-field (DOF) dari suatu foto, dengan cara mengatur nilai bukaan diafragma lensa (sementara kamera akan menentukan nilai shutter yang sesuai).

Aturlah diafragma ke bukaan maksimal (nilai f kecil) untuk mendapat foto yang DOFnya sempit (objek tajam sementara latar belakang blur) dan sebaliknya kecilkan nilai diafragma (nilai f tinggi) untuk mendapat foto yang tajam baik objek maupun latarnya. Biasanya pada lensa kamera saku, bukaan diafragma maksimal di f/2.8 (pada saat wide maksimum).

 

Shutter-priority mode (Tv).

Mode ini kebalikan dari mode Av, dimana kita yang menentukan kecepatan shutter sementara kamera akan mencarikan nilai bukaan diafragma yang terbaik. Mode ini berguna untuk membuat foto yang beku (freeze) atau blur dari benda yang bergerak. Dengan memakai shutter amat cepat, kita bisa menangkap gerakan beku dari suatu momen olahraga, misalnya. Sebaliknya untuk membuat kesan blur dari suatu gerakan (seperti pada kendaraan di malam hari) bisa dengan memakai shutter lambat. Memakai shutter lambat juga bermanfaat untuk memotret low-light apabila sumber cahaya yang ada kurang mencukupi sehingga diperlukan waktu cukup lama untuk kamera menangkap cahaya. Yang perlu diingat saat memakai shutter cepat, cahaya harus cukup banyak sehingga hasil foto tidak gelap. Sebaliknya saat memakai shutter lambat, resiko foto blur akibat getaran tangan akan semakin tinggi bila kecepatan shutter diturunkan. Untuk itu gunakan fitur image stabilizer (bila ada) atau gunakan tripod. Catatan nilai kecepatan shutter mulai di anggap rendah dan cenderung dapat mengalami blur karena getaran tangan adalah sekitar 1/30-1/60 detik meski ini juga tergantung dari cara dan kebiasaan kita memotret serta posisi jarak fokal lensa. Pada kecepatan shutter sangat rendah di 1/8 detik, pemakaian stabilizer sudah tidak efektif lagi dan sebaiknya gunakan tripod.

 

Manual mode (M)

Di level mode full-manual ini, fotograferlah yang bertugas sebagai penentu baik nilai shutter dan aperture. Light-meter pada kamera tetap berfungsi, namun tidak digunakan untuk mengatur nilai eksposure secara otomatis, melainkan hanya sebagai pembanding seberapa jauh eksposure yang kita atur mendekati eksposure yang diukur oleh kamera. Di mode ini dibutuhkan pemahaman akan eksposure yang baik, dalam arti fotografer harus mampu untuk mengenal kondisi cahaya pada saat itu dan dapat membayangkan berapa nilai shutter dan aperture yang diperlukan. Bila variasi kedua parameter ini tidak tepat, niscaya foto yang dihasilkan akan terlalu terang atau terlalu gelap. Namun bila sukses memakai mode manual ini, kita bisa mendapat foto yang memiliki eksposure yang baik melebihi foto yang diambil dengan mode AUTO, Program, Aperture-priority ataupun Shutter-priority. Contohnya pada saat mengambil foto sunset di pantai dimana dibutuhkan feeling yang tepat akan eksposure yang diinginkan. Dengan memahami fungsi-fungsi dari fitur manual pada kamera, diharapkan kita mau mencoba-coba berkreasi dengan fitur tersebut dan mendapat hasil yang memuaskan. Selamat berkreasi..

Tambahan :

Exposure Compensation (Ev),

digunakan untuk mengkompensasi eksposure ke arah terang atau gelap. Apabila eksposure yang ditentukan oleh kamera tidak sesuai dengan keinginan kita, fitur ini dapat membantu. Naikkan Ev ke arah positif untuk membuat foto lebih terang dan turunkan untuk mendapat foto yang lebih gelap. Biasanya tingkatan/step nilai Ev ini dibuat dalam kelipatan 1/3 atau 1/2 step.

 

Manual focus, suatu fitur yang tidak begitu banyak dijumpai di kamera saku. Berguna apabila auto fokus pada kamera gagal mencari fokus yang dimaksud, seperti pada objek foto yang tidak punya cukup kontras untuk kamera mengunci fokus (karena kerja auto fokus kamera berdasar pada deteksi kontras).

 

Manual White Balance,

untuk mendapatkan temperatur warna yang sesuai dengan aslinya. Bermacam sumber cahaya yang berlainan sumbernya memiliki temperatur warna (dinyatakan dalam Kelvin) berbeda-beda, sehingga kesalahan dalam mengenal sumber cahaya akan membuat warna putih menjdi terlalu biru atau terlalu merah. Umumnya semua kamera digital termasuk kamera ponsel telah memiliki fitur auto White Balance yang bisa beradaptasi pada berbagai sumber cahaya. Namun sebaiknya kamera anda memiliki keleluasaan untuk mengatur White Balance secara manual seperti Daylight, Cloudy, Tungsten, Flourescent dan manual adjust.

 

Flash intensity level,

berguna untuk mengubah-ubah kekuatan cahaya dari lampu kilat pada kamera. Hal ini kadang berguna saat hasil foto yang diambil dengan lampu kilat ternyata terlalu terang atau justru kurang terang.

 

Fitur manual manakah yang paling berdampak langsung pada kualitas hasil foto? Karena fotografi adalah permainan cahaya (exposure) dimana tiga unsur pada kamera yang menentukan adalah Shutter speed (kecepatan rana), Aperture (diafragma) dan ISO, maka fitur manual paling penting adalah fitur manual P/A/S/M dan fitur manual ISO (umumnya apabila sebuah kamera telah memiliki fitur P/A/S/M, maka kamera tersebut juga telah memiliki fitur manual ISO). Pada prinsipnya, kamera (dan fotografer) akan berupaya untuk menghasilkan sebuah foto yang memiliki eksposure yang tepat. Artinya, foto yang dihasilkan semestinya tidak boleh terlalu gelap atau terlalu terang. Gelap terangnya foto yang dibuat oleh kamera ditentukan dari ketiga faktor tadi, dimana

 

THE MAGIC NUMBERS of :

A = Aperture: 1.4 2.0 2.8 3.5 4.0 5.6 8.0 11.0 16.0 22.0 dst

S = Shutter Speed: 1/2 1/4 1/8 1/16 1/30 1/60 1/125 1/250 1/500 1/1000 dst

Jika light meter membaca A: f 2.8 pada S:1/125 sama saja nilai cahaya yang masuk dengan A f3.5 pada S: 1/60. (Aperture= A turun 1 stop dan Speed = S naik 1 stop).

Kalau lightmeter membaca A:f.2.8 pada S:1/125 dan ada yang bilang “naikin dua stop!”.

Pilihannya bisa:

A:2.0  S: 1/60 (masing-masing naik 1 stop) atau

A:1,4  S tetap 1/125  atau A tetap 2.8 dan S 1/30.

Pembagiannya jelas : A urusan lensa sedangkan S urusan kamera.

dikutip dari (ad3kur.multiply.com)

 

]]>
http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/fotografi-dengan-kamera-dslr.html/feed 0
Kamera digital terbaik 2012 http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/kamera-digital-terbaik-2012.html http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/kamera-digital-terbaik-2012.html#respond Tue, 01 Jan 2013 23:00:05 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=16563 Mengabadikan momen berharga dalam hidup kini sudah menjadi amat mudah. Cukup banyak jenis perangkat yang bisa digunakan untuk merekam gambar diam maupun bergerak. Meskipun begitu, keberadaan kamera digital masih amat dibutuhkan bagi konsumen yang menginginkan hasil foto terbaik.

10 tahun yang lalu harga kamera digital masih sangat mahal dengan hitungan megapixel dan spesifikasi yang relatif terbatas. Kini, kita dimanjakan dengan kemunculan kamera digital yang terjangkau dengan teknologi fotografi yang inovatif.

Berikut delapan kamera digital terbaik yang diperkenalkan di tahun 2012:

Kamera kelas pemula terbaik (di bawah Rp1,5 juta): Panasonic Lumix S5
Hasil foto dari kamera 16 megapixel dengan  zoom optikal 4x ini cukup baik, dari segi ketajaman dan reproduksi warna. Ada dua fitur keren yang tidak  dimiliki pesaingnya di tingkat harga ini, yaitu Panorama dan Optical Image Stabilisation. Desain yang cukup stylish dan penggunaan yang mudah serta respons yang cepat menjadi faktor tambahan bagi kami untuk memilihnya sebagai kamera murah meriah terbaik di tahun 2012.

Kamera prosumer terbaik: Sony Cybershot DSC-RX100
Apa jadinya jika kamera prosumer menggunakan sensor yang digunakan oleh kamera mirrorless yang harganya lebih mahal? Hasilnya adalah kamera saku berukuran ringkas dengan hasil foto yang amat baik. Rahasia RX100 terletak pada paduan ciamik sensor CMOS Exmore R 20 megapixel berukuran 1 inci dan lensa Carl Zeiss Vario-Sonnar 28mm-100mm (atau setara zoom 3,6x). Paduan harmonis antara desain, kualitas foto dan kemudahan penggunaan menghantarkannya sebagai kamera prosumer terbaik di tahun 2012.

Kamera mirrorless terbaik: Sony NEX-6
Meningkatnya permintaan akan kamera mirrorless yang ukurannya relatif lebih mungil tapi dengan hasil foto setara DSLR menjadikan kategori ini sebagai kategori yang paling “panas”. Sony NEX-6 berhasil muncul sebagai pilihan kami berkat paduan teknologi inovatif dan hasil foto yang mengagumkan. NEX-6 juga merupakan jajaran Sony NEX pertama yang menggunakan mode dial seperti kamera DSLR, sehingga lebih memudahkan penggunaannya. Sony NEX-6 juga merupakan kamera mirrorless pertama dengan fasilitas Wi-Fi terintegrasi.

Kamera DSLR pemula terbaik (di bawah 10 juta rupiah): Nikon D3200

Harga kamera DSLR dari Nikon ini memang cukup terjangkau, hanya di kisaran 5 jutaan untuk paket dengan lensa. Tapi jangan pandang enteng dulu. Hasil foto 24 megapixel dapat diandalkan, ditunjang dengan desain yang ergonomis. Inilah kamera DSLR terbaik untuk kelasnya.

 

Kamera DSLR terbaik: Canon EOS 5D Mark III
Bagi para fotografer profesional, kamera DSLR dengan hasil dan kinerja yang handal wajib hukumnya. Untuk itu Canon EOS 5D Mark III menjadi jawabannya.

Tidak hanya handal dalam urusan fotografi, 5D Mark III juga menjadi andalan videografer di seluruh penjuru dunia. Inilah kamera DSLR dengan rasio harga/performa terbaik untuk tahun 2012.
Kamera superzoom terbaik: Canon Powershot SX50-HS
Jangkauan zoom lensa merupakan salah satu fitur yang diperhatikan oleh konsumen kamera digital. Canon Powershot SX50-HS ini tidak mengecewakan untuk hal itu. Lensa dengan jangkauan zoom optikal 50x atau setara 24mm-1200mm merupakan salah satu yang terjauh di kelasnya untuk saat ini.

Ditunjang dengan desain yang ergonomis, layar putar fleksibel dan hasil foto menawan, inilah kamera superzoom terbaik untuk tahun 2012.

Desain kamera terbaik: Olympus OMD-EM5
Tidak hanya fitur, desain ternyata juga menjadi salah satu faktor yang diperhatikan konsumen. Gaya desain vintage retro tampaknya masih akan menjadi tren sampai tahun 2013 mendatang. Untuk tahun 2012, Olympus OMD-EM5 dinobatkan sebagai kamera dengan desain paling oke, baik dari segi ergonomi dan estetika. Kecantikan fisiknya juga berhasil diimbangi dengan kualitas jeroannya yang handal.

Kamera paling inovatif: Sony Cybershot RX1
Ini adalah pilihan paling mudah mengingat RX1 merupakan satu-satunya kamera saku dengan sensor full-frame. Ide untuk memasukkan sensor full-frame ke dalam bodi kamera yang ringkas mungkin hanya terlintas di sebagian vendor dan konsumen, tapi baru Sony yang punya keberanian untuk mewujudkannya.

]]>
http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/kamera-digital-terbaik-2012.html/feed 0
Tips Singkat Fotografi http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/tips-singkat-fotografi.html http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/tips-singkat-fotografi.html#respond Thu, 18 Oct 2012 20:41:07 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=15157 Berikut 20 tips singkat fotografi untuk anda menambah informasi dan kemampuan fotografi anda, saya yakin beberapa sudah pernah dilakukan tetapi semoga beberapa lainnya merupakan informasi baru. Klik tanda (jika ada) disebelah kanan masing-masing tip untuk melihat informasi yang lebih detail.

  1. Untuk melatih kemampuan panning anda, potretlah benda yang sedang bergerak dengan kecepatan normal (orang naik motor misalnya), gunakan mode shutter priority dan set shutter speed maksimal 1/30 detik, lebih lambat lebih baik. Perhatikan background anda!
  2. Untuk memotret makro (jarak super dekat), aktifkan fitur Live View kamera digital anda agar lebih mudah memeriksa depht of field dan fokus.
  3. Filter CPL (polarisasi) sangat berguna untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di air dan kaca, dan juga berfungsi memperbaiki warna langit. Pernahkah anda mengenakan kacamata hitam dengan polariser?
  4. Saat memotret bayi/anak-anak, pastikan anda memusatkan perhatian ke mata. Tak ada yang bisa mengalahkan keindahan mata anak-anak.
  5. Megapiksel bukanlah fitur terpenting dari sebuah kamera, ukuran sensorlah fitur yang paling penting
  6. Untuk foto portait (wajah) di luar ruangan, usahakan ketika cuaca sedang mendung. Kalaupun tidak, carilah daerah yang redup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari membuat bayangan yang keras di wajah.
  7. Ketika anda memotret di kondisi minim cahaya dan kesusahan menggunakan autofokus, gantilah dengan manual fokus. Fitur autofokus dikamera biasanya cukup lama mencari titik fokus di kondisi remang-remang.
  8. Untuk foto siluet, pastikan anda matikan flash serta gunakan mode sunset (untuk kamera pocket), untuk SLR gunakan mode manual dan ukurlah eksposur di area terang di belakang obyek.
  9. Download-lah buku manual versi pdf untuk kamera anda, sehingga anda mudah melakukan pencarian secara cepat untuk kata yang ingin anda ketahui dibanding harus membolak-balik halaman kertas.
  10. Sebelum berangkat memotret, periksa kembali setting kamera anda, jangan sampai anda mneggunakan setting yang salah (memotret landscape dengan ISO 1000 misalnya). Menurut para fotografer pro, urutan pengecekan yang baik adalah berikut: cek White Balance – aktifkan fitur Highlight warning – cek settingan ISO – cek ukuran Resolusi foto anda.
  11. Formatlah memory card hanya di kamera, jangan pernah memformat memory card dikomputer. Selain jauh lebih cepat dan mudah juga jauh lebih aman jika anda melakukannya di kamera.
  12. Jika anda memiliki kapasitas hard disk berlebih di komputer serta suka melakukan foto editing, gunakan format RAW saat memotret, jika tidak cukup gunakan JPG.
  13. Jika anda benar-benar menyukai fotografi landscape, fotolah di jam-jam berikut: dari jam 5 sampai jam 8 pagi, serta dari jam 4 sampai jam 7 sore.
  14. Ketika memotret, lihatlah area paling terang yang masuk ke viewfinder anda. Kalau terangnya terlalu mencolok dibanding area lain, gantilah sudut pemotretan.
  15. Untuk memotret HDR, gunakan mode auto bracket. Satu lagi: untuk foto HDR landscape yang dahsyat, tunggulah sampai muncul mendung sedikit, lalu mulailah memotret.
  16. Jika anda membeli lensa atau kamera bekas, pastikan anda melakukan transaksi dengan bertemu penjualnya secara langsung. Anda harus menguji barangnya, memegang dan mencobanya
  17. Sepanjang memungkinkan, gunakan settingan ISO serendah mungkin. Meskipun noise reduction bisa mengurangi noise yang dihasilkan oleh ISO yang tinggi, namun akan mengurangi detail foto secara keseluruhan.
  18. Kalau warna membuat foto anda terlalu “sibuk” dan ramai, ubahlah foto anda menjadi foto hitam putih
  19. Untuk menghasilkan foto hitam putih yang bagus, perhatikan kontras dalam foto anda. Semakin banyak kontras (area gelap dan terang yang beragam), semakin bagus foto hitam putih anda.
  20. Bawalah kamera kemanapun anda pergi, cara paling cepat meningkatkan kemampuan fotografi anda adalah dengan memperbanyak jam terbang, tidak ada yang lebih baik.

 

Sumber dari :http://belajarfotografi.com

 

]]>
http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/photography/tips-singkat-fotografi.html/feed 0
Digital Photography for Teens. http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/digital-photography-for-teens.html http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/digital-photography-for-teens.html#respond Sun, 22 May 2011 02:10:13 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=7437

We didn’t come up with that title. We’re not saying it’s a bad one—we’d be the last ones to ask. When a publisher decides what to call a book, you can be sure that they know exactly what they’re doing. And the title does say what this book is about—no questions there. A Teen Guide to Insects or Look! It’s Teens! wouldn’t quite cover it from our point of view. I doubt my suggestion of Avocados and Mangos would have gotten past Dave, much less the publisher. It’s the “for teens” part that’s throwing me off. When I was a teen (not too terribly long ago), I was always suspicious of that particular qualifier. I was big into comic books in those days, and every now and then, the comics publishers would come out with a new line of titles “just for kids,” or so it said on the covers. I stayed away from those books like I would a radiation leak. None of that kids’ stuff for me, if you please! I required a more sophisticated, more literary comic, something along the lines of an Amazing Spider-Man, with people in costumes clobbering each other. I always hated being seated at the kids’ table, too. What, a guy doesn’t shave, and he’s a second-class citizen?
I had my rights and I knew it, but nobody would listen. And it’s not like digital photography for teens is any different than digital photography for adults or digital photography for preschoolers or digital photography for senior citizens. The principles of photography don’t suddenly change when you turn 18 or 21. For better or for worse, the photography in this book is the same photography that the parents use. So in light of all that, we like to think of this book as Digital Photography (for Teens), no matter what it happens to say on the cover. None of those smug “just for kids” labels here! This book is for photographers of all levels of experience who just happen to be in their teenage years. We focus on the things that you, as a teen, most likely want to get out of digital photography, but this isn’t the kiddie table, and it isn’t patty-cake time. Photography is a technical field, and it links up with other technical fields. By Chapter 3, you’ll be well into apertures and shutter speeds. By Chapter 8, you’ll be talking resolution and resampling. As you go, you’ll make a casual acquaintance with optics, psychology, color theory, and aesthetics, among other subjects rare and strange. At the same time, you don’t need a lab coat or a diploma to get on with being a photographer, and we don’t dump a lot of confusing jargon on you for no other reason than to make us look smart. This book isn’t difficult, although it might be harder than you were expecting and it does get technical. But, it’s nothing that you can’t handle. If you come across a concept that doesn’t seem to make sense, you might want to have a look back at the previous chapters. The chances are good that we snuck it in when you were busy looking at something else. The main goal of this book is to help you have fun. We don’t pretend to cover
everything about digital photography, but we do stand by this promise to you: You will take better pictures after reading this book. You’ll understand that photography is more than just pressing the shutter release, and you’ll get more enjoyment than you ever thought possible from something that smells so much like science. Even better, you’ll be ready for more advanced material, should this book awaken something photographic in you. Some books are better to read by skipping around, but this one progresses from chapter to chapter, following the process of digital photography: setting up the shot, taking the picture, transferring it to the computer, editing it, and getting it ready for the screen or print. Your best bet is to start in Chapter 1 and work your way through to Chapter 12. Each successive chapter builds on the topics of the previous ones, so if you begin your journey in Chapter 7 or 8, you might feel a
bit like you’ve landed in trigonometry class without your scientific calculator.
Number of pages : 305
File size : 13 Mb
Language ; English
Download Link : EasyShare

]]>
http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/digital-photography-for-teens.html/feed 0
A Short Course in Canon EOS Digital Rebel Photography http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/a-short-course-in-canon-eos-digital-rebel-photography.html http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/a-short-course-in-canon-eos-digital-rebel-photography.html#respond Sat, 21 May 2011 10:46:36 +0000 http://alumnimaterdei.com/?p=7431

A great photograph begins when you recognize a great scene orsubject. But recognizing a great opportunity isn’t enough to captureit; you also have to be prepared. A large part of being preparedinvolves understanding your camera well enough to capture what you see.Getting you prepared to see and capture great photographs is what this bookis all about. It doesn’t matter if you are taking pictures for business or plea-sure, there’s a lot here to help you get better results and more satisfactionfrom your photography.
To get better, and possibly even great photographs, you need to understandboth concepts and procedures; the “whys” and “hows” of photography.
¦ Concepts of photography are the underlying principles that apply regard-less of the camera you are using. They include such things as how sharpnessand exposure affect your images and the way they are perceived by viewers.Understanding concepts answers the “why” kinds of questions you mighthave about photography.
¦ Procedures are those things specific to one kind of camera, and explainstep-by-step how you set your camera’s controls to capture an image just theway you want. Understanding procedures gives you the answers to the“how” kinds of questions you might have.
This book is organized around the concepts of digital photography becausethat’s how photographers think. We think about scenes and subjects, high-lights and shadows, softness and sharpness, color and tone. The proceduresyou use with the Canon EOS Digital Rebel, called the EOS 300D in somecountries, are integrated throughout the concepts, appearing in those placeswhere they apply. This integrated approach lets you first understand theconcepts of photography and then see step by step how to use the DigitalRebel in all kinds of photographic situations.

To get more effective, interesting, and creative photographs, you only need tounderstand how and when to use a few simple features on your camera suchas focus, exposure controls, and flash. If you’ve previously avoided under-standing these features and the profound impact they can have on yourimages, you’ll be pleased to know that you can learn them on a weekend. Youcan then spend the rest of your life marveling at how the infinite variety ofcombinations they provide make it possible to convey your own personalview of the world. You’ll be ready to keep everything in a scene sharp formaximum detail or to blur some or all of it for an impressionistic portrayal.You’ll be able to get dramatic close-ups, freeze fast action, create wonderfulpanoramas, and capture the beauty and wonder of rainbows, sunsets,fireworks, and nighttime scenes.
As you explore your camera, be sure to have fun. There are no “rules” or“best” way to make a picture. Great photographs come from using what youknow to experiment and try new approaches. Digital cameras make thisespecially easy because there are no film costs or delays. Every experiment isfree and you see the results immediately so you can learn step by step.
This book is about getting great pictures, not about installing batteries andconnecting your camera to your computer and using your software. Thatinformation is well presented in the user guide that came with your camera.Be sure to visit our Web site at www.shortcourses.com for even more digitalphotography information.
Download

]]>
http://alumnimaterdei.com/ebook-gratis/a-short-course-in-canon-eos-digital-rebel-photography.html/feed 0