Senua obyek wisata bahari yang indah

senua pantai1Destinasi wajib! Jadikan Pulau Senua top list kunjungan Anda selama berwisata ke Natuna. Inilah pulau eksotis nan elok, berpasir putih dan berair jernih. Surga bagi bertumbuhnya terumbu karang dan rupa-rupa ikan serta aneka biota laut lainnya.

 

Secara administratif, Pulau Senua masuk dalam wilayah Kecamatan Bunguran Timur, tepatnya berada di seberang Desa Sepempang. Selain tersohor dengan keindahannya, pulau ini menyimpan legenda turun temurun yang tetap dipercayai hingga kini.

 

Konon kisahnya, Pulau Senua adalah penjelmaan dari seorang perempuan (Mai Lamah) yang sedang hamil. Dalam bahasa setempat, kata “senua” berasosiasi tubuh berbadan dua. Sebab itu tak heran kalau pulau ini terlihat memiliki bentuk laiknya perempuan berbaring yang tengah berbadan dua.

a. Pengembangan Atraksi
Destinasi wisata Pulau Senua memiliki kekhasan pada segi keunikan bentuk pulau dan kealamian alamnya yaitu pantai pasir putih dan pemandangan di dasar lautnya maupun panorama alam disekelilingnya. Pulau ini juga merupakan Pulau terluar yang berbatasan laut dengan Malaysia Timur.

 

senua pantai2Sebagai sebuah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Natuna sudah selayaknya kalau keberadaan destinasi wisata ini mendapat perhatian dari semua pihak untuk pengembangannya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

 

Apabila dilihat dari potensi alamnya maka pengembangan Pulau Senua lebih cenderung ke pola pengembangan wisata bahari,Ekowisata, maupun wisata minat khusus.

 

Sehingga diharapkan pengembangan atraksi wisata benar-benar dapat menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik minat wisatawan tidak hanya dari dalam daerah atau dalam negeri tetapi juga wisatawan mancanegara.

Daya tarik utama Pulau Senua adalah Bentuk pulaunya yang menyerupai orang sedang tidur beserta legenda terjadinya tampakan bentuk pulau seperti itu. Kemudian adalah alam baharinya yang menurut sebagian besar wisatawan yang berkunjung kesana adalah bagus dan alami terutama kawasan pantai berpasir putihnya, batu-batuan alam, goa, dan terumbu karang yang dipenuhi banyak ikan berwarna-warni serta lautnya yang jernih dengan panorama yang indah.
Aktifitas wisata yang yang sesuai dengan potensi alam Pulau Senua dan memiliki nilai lebih adalah aktifitas wisata pantai seperti berenang, snorkeling, Kanoing/kayaking, memancing dipinggiran pantai, di pelabuhan maupun diatas batu, menelusuri pantai, bermain pasir, permainan voli pantai, maupun rekreasi keluarga dengan menggelar lesehan serta aktifitas bakar ikan hasil pancingan.

 

Aktifitas wisata di laut yang bias dilakukan adalah memancing dengan menggunakan perahu bermotor dan menyelam di dasar laut yang tidak begitu dalam untuk menyaksikan panorama bawah laut. Sedangkan aktifitas wisata yang biasa dilakukan di darat dan perbukitan adalah hiking, menelusuri bebatuan dan penelusuran goa (caving), serta panjat tebing.

Satu lagi atraksi wisata unggulan yang dapat menjadi Ikon Pariwisata Natuna adalah eksistensi hewan langka “Kekah” (Presbytis Natunae) yang dapat disebut sebagai ekowisata otentik Natuna apabila dikemas dalam bentuk atraksi alami “Kekah Watching” melalui upaya konservasi dengan memindahkan beberapa ekor kekah untuk hidup bersama habitatnya di Pulau Senua.

 

Melalui koordinasi dengan Dinas terkait seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagai pengelola hutan konservasi, bukan tidak mungkin menjadikan Atraksi tersebut menjadi menarik minat wisatawan Nusantara maupun Mancanegara seperti pada konservasi orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting.

 

Sehingga diharapkan ke depannya Pulau Senua yang memiliki atraksi komplet mulai dari dasar laut, pantai, tebing, goa dan hutannya dapat menjadi sebuah destinasi wisata “all in one” yaitu destinasi yang memiliki banyak atraksi yang terdapat pada satu pulau kecil.

Pengembangan Pulau Senua, destinasi wisata bahari perlu menerapkan zonasi sebagai berikut :
1) Water recreation zone yaitu zona yang dipergunakan untuk aktifitas wisata air seperti memancing, menyelam, snorkeling dan berenang.

2) Passive coastal recreation zone yaitu suatu zona dimana wisatawan dapat bersantai untuk menikmati panorama pantai, bermain pasir, melakukan kegiatan bakar ikan dan permainan volley pantai.
3) Active coastal recreation zone yaitu zona tempat wisatawan melakukan aktifitas dengan fasilitas yang dibangun seperti play ground.

4) Coastal forest recreation and camping zone yaitu suatu mintakat atau zona yang dipersiapkan untuk tempat berkemah dengan tanaman atau pohon yang agak rapat.

5) Cultural recreation zone yaitu suatu zona untuk memberi peluang kepada masyarakat local untuk membuat pergelaran seni dan budayanya untuk dapat ditampilkan seperti panggung hiburan ataupun pagelaran seni budaya tradisional setempat. Pembangunan suatu plaza dan pentas akan dapat mendukung pengembangan zona ini.

6) Recreation facilities center zone yaitu zona dengan banyak fasilitas yang dapat dibangun seperti cottage, souvenir shop, stand kuliner dan penyewaan alat-alat aktifitas wisata bahari.

Menurut hasil survey mahasiwa Universitas Gadjah Mada tentang topografi dan kontur pulau Senua didapat hasil bahwa kondisi topografi tanah kurang cocok jika dibangun banguan permanen dengan material beton dalam jumlah besar karena kerapuhan dan tipisnya lempeng dasar tanah di Pulau Senua.

 

Pengembangan atraksi wisata dapat dilakukan dengan memelihara alam yang masih alami agar tidak rusak seperti menjaga kebersihan pantai dari banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh para pengunjung, membersihkan sampah yang berasal dari pepohonan dan dari laut .

 

Hal tersebut juga dapat menyebabkan habitat penyu hijau yang naik ke pasir pantai untuk bertelur menjadi terganggu.

Untuk melengkapi kegembiraan wisatawan dalam beraktifitas perlu disediakan peralatan yang menunjang sesuai dengan aktifitas wisata yang ada seperti ketersediaan peralatan berenang, snorkeling dan menyelam. Perlu juga ada pelatihan menyelam singkat serta adanya pengamanan wisatawan yang sedang berwisata, misalnya dengan menghadirkan para penjaga pantai.

Pengembangan destinasi dapat juga melalui pengembangan resor oleh investor agar lebih nyaman, namun hal ini juga dapat menimbulkan dilema bahwa secara kondisi topografi tanah, Senua hanya dapat dibangun cottege berbahan material alami dari kayu.

 

Selain itu tempat wisata ini hanya akan menjadi destinasi wisata orang asing dan melupakan masyarakat sekitar yang ingin berlibur. Hal ini dapat dilakukan jika tujuan pengembangan Pulau Senua memang ditujukan untuk mendapatkan hasil bagi meningkatkan pendapatan asli daerah dengan menyerahkan pembangunannya sepenuhnya ke tangan investor.

 

Pemerintah hanya berperan sebagai pembuat regulasi dan penerima pajak dari keberadaan resor tersebut, sementara masyarakat sekitar dapat menjadi penjual kuliner dan souvenir.

Kendala yang masih berlangsung hingga saat ini adalah bahwa tanah yang ada di pulau ini masih milik perorangan anggota masyarakat dan belum dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Natuna, Namun hal ini bukan menjadi penghalang untuk pengembangan pariwisata di pulau Senua.

 

Strategi yang bisa ditempuh adalah dengan kerjasama kemitraan antara pemerintah dengan pemilik lahan dengan cara bagi hasil ataupun sewa pakai sehingga pembangunan yang sangat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan akan dapat dicapai.

b. Pengembangan Amenitas
Amenitas yang perlu dilengkapi adalah terutama fasilitas Pelabuhan di Pulau Senua, tenaga pramuwisata yang akan membawa pengunjung menelusuri seisi pulau dengan menyenangkan dan menambah pengetahuan, pembangunan pondok atau gazebo tempat menyaksikan panorama ataupun tempat beristirahat wisatawan, ketersediaan makanan dan minuman di lokasi wisata (karena sekarang tidak ada sama sekali sehingga merepotkan wisatawan yang tidak membawa persediaan makanan dan minuman maupun keperluan lainnya).

 

Hal yang sangat penting untuk memajukan pengembangan pariwisata bahari di Pulau Senua adalah peran serta masyarakat setempat dalam mengantisipasi wisatawan yang datang yaitu dengan menyediakan jasa akomodasi semacam home stay , mengembangkan usaha kerajian dan makanan yang dapat menjadi souvenir,

 

Juga menyediakan keperluan berwisata seperti bahan makanan dan alatnya untuk rekreasi di pantai berupa ikan, bumbu masak, nasi dan makanan lainnya yang beragam serta air minum berbagai rupa termasuk air kelapa muda sebagai minuman khas kepulauan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

 

Fasilitas yang juga perlu ada di lokasi wisata ini adalah sarana dasr seperti toilet, kamar mandi, air bersih dan air minu, serta musholla. Sedapat mungkin juga disediakan pusat informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pulau senua dan aktifitas wisata apa saja yang ada di dalamnya berupa pos, plang informasi, dan tower.

c. Pengembangan Aksesibilitas
Pengembangan aksesibilitas yang dapat dilakukan untuk lebih memajukan kepariwisataan Natuna dimulai dari pembenahan moda transportasi udara, laut dan darat. Transportasi udara harus dibenahi dari sisi hubungan antara pemerintah dengan maskapai penerbangan sehingga mendapatkan jadwal penerbangan yang pasti dan harga tiket yang bersaing dan tidak terlalu mahal.

 

Penerbangan sebaiknya ada di destinasi penghubung antar Natuna dengan daerah lain seperti di Tanjung Pinang sebagai Ibukota Provinsi Kepulauan Riau, Pontianak bahkan ke depannya diupayakan penerbangan dari Singapura sebagai penghubung Natuna dengan luar negeri.

 

Sebagaimana kita ketahui bahwa Bandar Udara Ranai merupakan bandara militer milik Angkatan Udara yang secara ideal belum memenuhi standar bandara udara bagi pelayanan penumpang umum komersial, oleh karenanya guna mendukung program pengembangan pariwisata Kabupaten Natun.

 

Maka keberadaan Bandar Udara Ranai tersebut tentunya perlu ditingkatkan baik dari segi pelayanan maupun dari fasilitas bangunan pelengkap bandara tersebut sesuai dengan standar pelayanan pada umumnya. Untuk mengatasi hal tersebut mulai tahun 2013 ini telah dibangun enclave sipil bandara Ranai dan diperkirakan selesai dalam dua tahun.

Untuk pengembangan transportasi laut yang saat ini hanya ada kapal Pelni Binaiya dua minggu sekali dari arah Tanjung Pinang maupun Potianak diupayakan untuk memperpendek rentang waktu nya menjadi seminggu sekali dengan rute yang diperpendek :

 

Yaitu hanya melayari pulau-pulau yang ada di Natuna sampai Tanjung Pinang dan Pontianak saja sehingga kunjungan wisatawan akan lebih meningkat. Keberadaan Pelabuhan Selat Lampa terkait dengan pengembangan kegiatan pariwisata Kabupaten Natuna di masa mendatang tentunya perlu ditingkatkan baik dari segi pelayanan maupun dari fasilitas bangunan pelengkap pelabuhan tersebut sesuai dengan standar pelayanan pelabuhan pada umumnya.

 

Untuk sarana transportasi laut dari Ranai ke Pulau Senua dapat saja menggunakan perahu motor milik masyarakat setempat namun dengan pengaturan harga dan pengaturan jadwal keberangkatan.

Prasarana jalan yang ada di Natuna terutama di Pulau Bunguran telah cukup memadai, untuk di Pulau Senua belum ada jalan yang bagus, tapi hal ini membuat destinasi wisata ini lebih berkualitas karena masih mempertahankan keindahan yang masih alami.

 

Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah adanya usaha jasa travel organizer yang memfasilitasi wisatawan agar sampai ke destinasi wisata unggulan sesuai dengan ekspektasi dan minat wisatawan yang berkunjung ke Natuna.

d. Pemasaran Pariwisata
Dalam pembentukan segmentasi pasar wisata diperlukan pengetahuan tentang sosio-demografis dan psikografis (pengetahuan, motivasi dan ekspektasi wisatawan). Dari aspek kelayakan atraksi, Pulau Senua sudah memiliki modal atraksi alam potensial, namun dibutuhkan suatu strategi promosi yang lebih pro-aktif lagi dengan melakukan kegiatan atau kebijakan yang lebih mengekspos keberadaan atraksi alam untuk wisata bahari yang menarik tersebut ke dunia luar.

 

Upaya nyata dari Dinas Pariwisata Natuna adalah dengan mempromosikan Pulau Senua sebagai destinasi wisata yang patut dikunjungi dengan menggunakan media internet yaitu situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna.

 

Bila dilihat dari jumlah suntingan berita dan cerita tentang keberadaan pulau ini lebih banyak dilakukan oleh para traveler atau pengunjung yang berwisata ke Natuna melalui situs Blog maupun Facebook milik pribadi mereka sendiri, namun cukup efektif untuk menarik minat calon wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata ke Natuna.

Strategi pemasaran yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pembenahan pada sarana teknologi dan informasi seperti memuat segala informasi tentang wisata bahari Pulau Senua ke dalam media cetak, elektronik serta melalui internet atau website yang harus selalu di update.

 

Selain itu juga melakukan upaya penyebaran informasi di media cetak di majalah pariwisata nasional maupun audio visual degan hadir di acara televisi nasional untuk lebih mengekspos potensi wisata Natuna, juga promosi pada semua entry point wisata di Kepulauan Riau dengan memasang baliho, papan reklame dan spanduk di berbagai lokasi :

 

Bandara, Terminal, Pelabuhan dan Pusat Keramaian lainnya. Dengan demikian, akselerasi pembangunan untuk menyejahterakan masyarakat melalui Multiplier Effect pengembangan pariwisata dapat menyelenggarakan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Natuna yaitu :

 

Mewujudkan Masyarakat Natuna yang Sejahtera, Merata, dan Seimbang. (Marhafiz MSc. Kabid Pemasaran Dispar Natuna; http://pariwisata.natunakab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=9:senua-wisata-bahari-natuna-yang-sangat-indah&catid=7:wisata-alam&Itemid=14)-FatchurR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita