Ditata Kawasan Saribu Rumah Gadang Di Solok
(beritasatu.com)-JAKARTA; Kempupera selesai merevitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) yaitu Kawasan Cagar Budaya di Kab-Solok Selatan, Sumbar. Perbaikan SRG khas adat Minang ini tindak lanjut rencana Presiden saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional di Padang (Februari 2018).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam siaran persnya, mengatakan, penataan kawasan pusaka SRG intinya pemugaran rumah gadang dengan melibatkan tukang-tukang tuo yang memiliki keahlian dalam membangun serta membuat ornamen bangunan, seperti ukir-ukiran.
“Keahlian ini perlu dipelihara, supaya kegiatan pemugaran ini jadi pengalaman berharga bagi masyarakat setempat dalam memelihara tradisi dan keahlian yang unik ini,” kata Basuki. Kempupera melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar, Ditjen Cipta Karya sudah merevitalisasi kawasan ini.
SRG yang dipugar 33 rumah gadang, penataan lansekap kawasan, dan pembangunan Menara Songket sebagai landmark dan pembangunan fasilitas untuk wisatawan. SRG luasnya 26,3 ha memiliki aset budaya luar biasa, terdiri dari ratusan benda cagar budaya yakni Rumah Gadang, Mesjid, Surau dan Makam posisinya berkelompok, diantaranya berumur ratusan tahun.
Revitalisasi SRG ini dari Identifikasi dan Inventarisasi Kerusakan hingga Perencanaan RG melibatkan tim dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) dan Johny Wongso dan Tim dari Universitas Bung Hatta yaitu Arsitek Rumah Gadang. Penataan Kawasan melibatkan Yori Antar, IAI, dengan pelaksana PT. Wisana Matra Karya dan konsultan perencana PT. Jakarta Konsultindo.
Revitalisasi Kawasan SRG ini meliputi pemugaran rumah gadang, pembangunan menara songket, bangunan pusat informasi dan kios souvenir, panggung dan ruang terbuka hijau serta pekerjaan mechanical, electrical, and plumbing (MEP) kawasan.
Pelaksanaannya sesuai Prokes pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, bermasker dan tidak berkerumun sesuai Instruksi Menteri PUPR Nomor 02/IN/M/2020 tentang Prokes Pencegahan Penyebaran Covid-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Lokasi SRG berjarak 147 km dari pusat Kota Padang dan waktu tempuh 3,5-4 jam naik roda empat. Dengan revitalisasi ini meningkatkan kualitas destinasi, prasarana dan sarana wisata sehingga lebih nyaman dan tambahan daya tarik bagi para wisatawan yang berdampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya di Kabupaten Solok Selatan.
Selain atraksi budaya, Solok Selatan juga memiliki keindahan alam Gunung Kerinci. Gunung api aktif tertinggi di Asia Tenggara ini bisa didaki dari Solok Selatan. Dari Kawasan SRG, layer-layer lansekap gunung menjadi latar belakang yang mengagumkan.
(Siprianus Edi Hardum; EHD; Bahan dari : BeritaSatu.com dan https://www.beritasatu.com/ekonomi/661649/kempupera-tata-kawasan-saribu-rumah-gadang-di-solok)-FatchurR *
Leave a Reply