Sorgum pengentas kemiskinan

sorgumPURWOKERTO Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan akan membuka 200 hektare lahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk ditanami sorgum. Terpilihnya lahan NTT untuk ditanami sorgum lantaran tekstur tanah dan masyarakat NTT yang sudah mengenal dan mengetahui penanaman sorgum.

“NTT itu ibu kota kemiskinan Indonesia setelah Papua, harus dilakukan sistematis, nanti akan ditanami sorgum dan kita sudah menanam sorgum di atas lahan 200 hektare,” kata Dahlan saat menjadi pembicara di Universitas Soedirman, Purwokerto, kemarin.

“Kenapa sorgum, karena lahan di sana cocok, dan masyarakat di sana terbiasa menanam sorgum,” tambah dia.

Dahlan menyebutkan, lahan 200 Ha yang ditanami sorgum mampu memberi manfaat bagi masyarakat NTT. Ini karena batang pohon sorgum menghasilkan gula dan mampu menjadi bioetanol jika digiling. “Bisa menjadi bioetanol untuk bahan baku memasak, setiap 200 Ha bisa mencukupi,” tambahnya.

Oleh karena itu, mantan Dirut PLN ini menuturkan 200 hektare tersebut akan dijadikan sebagai model salah satu cara pengentasan kemiskinan. “Model 200 ha akan kita perbanyak, dan ini akan menjadi model pengentasan kemiskinan di NTT,” jelasnya.

Untuk mengembangkan 200 hektar sorgum, dibutuhkan mesin penggiling sorgum yang sesuai dengan pengembangannya. “Tepung sorgum juga tidak seperti terigu yang bisa buat anak autis,”. (http://economy.okezone.com/read/2013/08/24/320/854823/dahlan-ntt-ibu-kota-kemiskinan-setelah-papua) -FatchurR

——–

Mengenal lebih jauh tentang Sorgum

Salah satu jenis tanaman serealia, sorghum merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai banyak kegunaan. Sebagai sumber bahan pangan global sorghum berada di peringkat ke-5 setelah gandum, padi, jagung dan barley.

Sedangkan menurut laporan U.S. Grain Council (2005), di Amerika Serikat sorgum merupakan serealia terpenting ketiga. Sorgum dilaporkan memiliki kandungan nutrisi yang baik, bahkan kandungan protein dan unsur-unsur nutrisi penting lainnya lebih tinggi daripada beras.

Selain digunakan sebagai sumber pangan, sorghum juga dimanfaatkan untuk pakan ternak, yaitu biji sorghum untuk bahan campuran ransum pakan ternak unggas, sedangkan batang dan daun sorghum (stover) untuk ternak ruminansia.

 

Biji sorghum yang mengandung karbohidrat cukup tinggi sering digunakan sebagai bahan baku bermacam industri seperti industri beer, pati, gula cair (sirup), jaggery (semacam gula merah), etanol, lem, cat, kertas, degradable plastics dan lain-lain.

 

Adapula jenis sorghum yang batangnya mengandung kadar gula cukup tinggi dan disebut sorgum manis (sweet sorghum). Sorgum manis sangat ideal digunakan untuk pakan ternak ruminansia, gula cair (sirup), jaggery dan bioetanol .

 

Sorgum juga memiliki potensi hasil yang relatif lebih tinggi dibanding padi, gandum dan jagung. Bila kelembaban tanah bukan merupakan faktor pembatas, hasil sorgum dapat melebihi 11 ton/ha dengan rata-rata hasil antara 7-9 ton/ha. Pada daerah dengan irigasi minimal, rata-rata hasil sorgum dapat mencapai 3-4 ton/ha.

 

Selain itu, sorgum memiliki daya adaptasi luas mulai dari dataran rendah, sedang sampai dataran tinggi. Hasil biji yang tinggi biasanya diperoleh dari varietas sorgum berumur antara 100-120 hari. Varietas sorgum berumur dalam cenderung akan cocok bila digunakan sebagai tanaman pakan ternak (forage sorghum).

 

Sayangnya, budidaya, penelitian dan pengembangan tanaman sorgum di Indonesia masih sangat terbatas sehingga , bahkan secara umum produk sorgum belum begitu populer di mastarakat, sehingga produksi sorgum Indonesia masih sangat rendah, bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar

 

Pada hal, meski tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia tapi berasal dari wilayah sekitar sungai Niger di Afrika namun, ternyata sorgum mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Sorgum juga dapat dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal (kekeringan, salinitas dan lahan masam).

 

Sebab sorghum mempunyai daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain. Hal tersebut membuat sorgum berpeluang besar untuk dikemangkan di Indonesia sejalan dengan optimalisasi pemanfaatan lahan kosong, yang kemungkinan berupa lahan marginal, lahan tidur, atau lahan non-produktif lainnya.

Untuk saat ini, pengembangan sorgum baru hanya sebatas petani lokal kawasan daerah Jawa, NTB dan NTT. di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, dan biasanya petani menanamnya secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya.


(Sumber:
http://id.shvoong.com/society-and-news/column/2346939-mengenal-lebih-dekat-soal-shorgum/#ixzz2d2JsQBAO dan http://id.shvoong.com/society-and-news/column/2346939-mengenal-lebih-dekat-soal-shorgum/)-FatchurR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita