Sang juara UN SMA 2014
Tak ada persiapan istimewa dilakukan Nur Afifah Widyaningrum menghadapi UN SMA April lalu. Ia tidak mengikuti bimbel di luar sekolah. Afifah cuma ikut bimbel privat di rumahnya 2 pekan menjelang UN untuk pelajaran ekonomi dan matematika. Menurut dia, dua pelajaran itu yang tersulit.
“Ternyata di UN, soal tersulit malah geografi,” kata pelajar SMAN 1 Kota Yogya. Pelajaran termudah adalah bahasa Indonesia. Keberhasilan meraih tertinggi UN jurusan IPS nasional dengan poin 55,85 bukan tanpa keringat. Dara 18 tahun ini rajin mengerjakan latihan yang diberikan gurunya di sekolah.
Selama di kelas XII, Afifah mengatur jadwal belajar dengan baik. Malam hari, dia mengulang pelajaran yang ia terima dari sekolahnya. Tiba di sekolah pagi hari sebelum pelajaran mulai, dia membuka kembali buku pelajaran. Namun Afifah tidak pernah mematok target meraih nilai tertinggi. Dia berupaya mengerjakan soal secara tuntas dengan teliti.
Kepala SMAN 1 Yogya, Rudi Prakanto, mengatakan Afifah tipe pelajar tidak butuh bimbel di luar sekolah. Sementara itu, siswa peraih nilai UN SMA tertinggi kedua untuk jurusan IPA, Annisa Azalia Herwandani, 18 tahun, mengaku lebih suka menonton film daripada membaca buku pelajaran.
Siswa SMA Negeri 2 Bandung ini meraih nilai total 57,65 atau di bawah peraih nilai tertinggi, Ryan Aditya Moniaga dari SMA Kanisius Jakarta, bernilai 58,05. Annisa menyukai matematika dan mendapat nilai sempurna: 10. (ADDI MAWAHIBUN IDHOM | ANWAR SISWADI; http://koran.tempo.co/konten/2014/05/21/342624/Sang-Juara-dalam-Ujian-Nasional-SMA)-FatchurR
Leave a Reply