Rahasia Maria Harfanti menang

Kapanlagi.com-Sejak lama sebagian besar masyarakat berharap perwakilan yang dikirim dalam ajang kontes kecantikan dunia. Pertama kali mulai mengirimkan wakil mengikuti kontes kecantikan, Indonesia harus puas hanya di posisi 15 besar.

Kalau di-ingat2 kembali, panitia dan perwakilan Indonesia cukup berupaya keras. Dan sampai berusaha keras menampilkan bakat dan busana tradisional yang terkesan berlebihan. Para perwakilan seperti dibebani tugas berat dan ekspetasi lebih untuk menang.

Sosok Maria Harfanti sejak awal tidak diperkirakan menang. Saat awal dia menjalani karantina banyak masyarakat yang meragukan. Ia sempat jadi korban bully yang dilontarkan sebagian besar netizen Akan tetapi wanita kelahiran Jakarta, 20/1/1992 tetap melakukan yang terbaik.

Hingga sejak ia berinisiatif membawa air bersih ke daerah terpencil di Indonesia, program Beauty with a Purpose. Sejak itu, siapa sangka Maria Harfanti jadi peserta kuda hitam di ajang kecantikan kelas dunia yang diadakan di Sanya, China.

Saat ajang pertunjukan bakat, wanita bersuara sopran ini mencuri perhatian juri dengan piawai melalui nyanyian dan permainan pianonya. Apalagi saat diberikan pertanyaan oleh dewan juri, cewek yang kerap disapa sebagai Mahar ini menjawab semuanya tangkas dan cerdas.

Makanya tak heran lulusan Universitas Trisakti yang kini menempuh Magister Manajemen di UI itu terus melaju naik sejak masuk 20 besar. Tak heran cewek yang jago bahasa Inggris, Mandarin dan Prancis ini menang diajang itu. Ada beberapa pendapat dari netizen yang menggelitik. Beberapa dari mereka berujar dan berdoa kalau kemenangan Maria Harfanti kali ini bukan karena keikutsertaan Ibu  sebagai salah satu juri.

Tahun depan, Indonesia bakal di-gadang2 jadi tuan rumah penyelenggaraan Miss World tahun 2016. Nah, kalau menurut kamu bagaimana?. Video yang bikin Maria Harfanti menang di program Beauty with a Purpose: Video by: OfficialMissWorld (kpl/vit; http://plus.kapanlagi.com/juara-3-miss-world-2015-inikah-rahasia-maria-harfanti-menang-2326b0.html)-(Dr. Heru Indargo-A59)