BPR Energi Pertamina PLN Dirikan Electricity Institute
(ekbis.sindonews.com)-JAKARTA; Pertamina bersinergi dengan PLN untuk membangun pusat riset energi membangun ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional.
Penandatanganan MoU membentuk Indonesia Energy and Electricity Institute (IEEI) dilakukan oleh Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Dirut PLN Zulkifli Zaini, disaksikan Wamen BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, (13/11/20).
IEEI akan jadi pusat riset energi mengenai tren teknologi dan perkembangannya, membangun database kegiatan riset dan kajian di bidang kebijakan dengan memperhatikan sumber daya alam. Serta berperan aktif dalam advokasi bidang energi hingga level global dari perspektif Indonesia dalam penyusunan regulasi.
Wamen BUMN I Budi Gunadi Sadikin, mengatakan IEEI ini bentuk sinergi BUMN joint research pertama di sektor energi dan ketenagalistrikan. “IEEI diharapkan jadi national thought leader dan regional thought leader yang jadi basis dan rujukan riset di sektor energi dan ketenagalistrikan dalam technical research, policy research serta menjadi Global Platform Energy,” ujar Budi.
Energi berdampak besar dalam peradaban manusia, sehingga transisi energi juga akan memberikan dampak yang masif pada peradaban manusia. “Dalam transisi ini ada negara atau perusahaan yang survive dan kalah, harapan saya Pertamina dan PLN survive dalam transisi energi ini,” imbuh Budi.
Dia harap, Pertamina dan PLN dapat melaksanakan studi bersama serta mempertajam organisasi yang dibentuk dengan memperhatikan isu-isu terkini di transisi energi dan transformasi serta digitalisasi energi.
Nicke berharap IEEI memberi lebih banyak pemikiran transisi energi kedepan. “Covid-19 mengakselerasi transisi energi global dengan cepat sehingga Pertamina dan PLN garda terdepan energi harus bergerak bersama menjawab tantangan mencapai Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability, dan Sustainability memenuhi kedaulatan energi nasional” ujarnya usai penandatanganan MoU, (13/11/20).
Pertamina dan PLN adalah penggerak roda besar perekonomian Indonesia. Tahap awal, Pertamina dan PLN akan masuk dalam riset dan teknologi, mengingat saat ini kita memiliki sumber daya alam melimpah namun terbatas dalam teknologi. “Diharapkan IEEI ini memberi advokasi untuk pemerintahan kita dan kedepannya jadi advokasi di dunia internasional,” imbuh Nicke
Pertamina dan PLN dapat melanjutkan dan meningkatkan kerjasama yang berlangsung dengan baik demi kemandirian dan ketahanan energi nasional dan keberhasilan transisi dan transformasi energi agar Indonesia jadi kekuatan ekonomi yang kokoh dan maju.
“IEEI juga diharapkan menjawab tantangan terkait kondisi energi yang perlu kerjasama dan pemikiran menyeluruh dari semua pihak, maka diperlukan organisasi yang dapat menyumbangkan pemikirannya untuk menjawab semua tantangan tersebut,” terang Nicke.
Dirut PLN Zulkifli Zaini menegaskan pembentukan IEEI ini terobosan strategis bagi PLN dan Pertamina. Nantinya, IEEI dapat berkontribusi bagi pengembangan sektor kelistrikan dan energi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah dalam menjaga ketahanan energi.
“IEEI diharapkan jadi lembaga think tank menghasilkan report dan penelitian yang berkontribusi luas bagi pengembangan sektor listrik dan energi di Indonesia” ungkapnya. Tim Kerja IEEI akan menyiapkan peta jalan dan program kerja 10 tahun ke depan serta penyusunan energi outlook yang jadi quick wins untuk kedua perusahaan. Kegiatan IEEI ini direncanakan aktif di tingkat nasional dan internasional.
Dalam kesempatan yang sama Chairman Indonesian Institute Energy Economics, Prof Subroto juga menyampaikan semua pihak terkait pengelolaan energi harus kerja inklusif, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, dan diharapkan IEEI ini merangkul semua pihak untuk bersinergi. “Kita harus gotong royong dalam pengelolaan energi ini,” pungkasnya.
IEEI akan diisi ahli ahli di bidang energi dan ketegalistrikan yakni Nicke Widyawati (Dirut Pertamina), Zulkifli Zaini (Dirut PLN), Ego Syahrial (Sekjen Kementrian ESDM), Febrio Kacaribu (Kepala BKF), Prof. Dr. Satryo S. Brodjonegoro (Penasihat Khusus Menko Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri), Prof. Kuntoro Mangkusubroto, Dr. Widhyawan Prawiraatmadja dan Dr. Hardiv Situmeang.
(alf; Tika Vidya; Bahan dari : https://ekbis.sindonews.com/read/231158/77/bangun-pusat-riset-energi-pertamina-pln-dirikan-indonesia-energy-and-electricity-institute-1605262281?showpage=all)-FatchurR *
Leave a Reply