Pilot Batik Air melihat Laut berlubang ketika terbang
(beritasatu.com)-JAKARTA; Berbagai kisah yang sering tak terjangkau akal dan kadang2 terdengar seperti mukjizat kerap terdengar setelah musibah kemanusiaan yang besar, termasuk pasca-gempa dan tsunami yang melanda wilayah di Sulawesi Tengah (28/9).
Pilot Batik Air berkisah dia punya perasaan tak enak dan ingin segera meninggalkan Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, sesaat sebelum gempa dahsyat 7,4 SR itu. Keputusan Kapten Mafella mempercepat tinggal landas 3 menit dari jadwal mampu menghindarkan pesawat dan orang2 di dalamnya dari bencana. Jelang pesawat mengudara ada gempa dan badan pesawat bergoyang di landasan pacu.
Permukaan landasan bergoyang “seperti kain ditiup angin” kisahnya. Sang Kapten berkisah, setelah pesawat mengudara, dia menengok ke bawah dan melihat fenomena alam yang aneh. Air laut di pinggir pantai membentuk lubang yang besar sehingga dasar laut seperti terlihat.
Setelah pesawat mendarat di Makassar, baru dia diberitahu terjadi gempa bumi dan tsunami di Palu dan petugas air traffic control (ATC) Palu bernama Anthonius Gunawan Agung ikut menjadi korban setelah memastikan pesawatnya lepas landas.
Agung diberitakan sempat dirawat di RS setempat namun kemudian meninggal sebelum sempat dibawa ke RS yang lebih besar di Balikpapan pada (29/9) pagi. Kapten Mafella juga menyebutkan sebelum musibah terjadi, dia sudah merasa tidak tenang saat hendak mendarat di Palu.
Bandara itu diapit pegunungan yang oleh pilot2 disebut valley of death atau lembah kematian karena angin yang selalu bertiup kencang dan kanan kiri ada gunung sehingga mereka harus ekstra hati2 saat mendarat. Sang kapten berkisah untuk mengusir kekhawatirannya, dia terus menyanyikan lagu2 rohani sampai ko-pilot di sampingnya berseloroh agar dia membuat rekaman sendiri.
Sesampainya di Palu, dia punya perasaan aneh untuk lekas pergi, sehingga dia instruksikan awak pesawat agar istirahat 20 menit saja sebelum kembali ke Makassar. Kapten Mafella tidak turun dari kokpit pesawat dan minta izin kepada menara pengawas untuk mempercepat lepas landas 3 menit dari jadwalnya. Izin itu diberikan Agung, dan mereka bersiap lepas landas.
Dalam kisahnya, Kapten Mafella mengatakan dia mengambil alih tugas ko-pilot dengan menambah kecepatan pesawat saat proses lepas landas. Dia mengaku tidak tahu kenapa, tetapi tangannya terus memegang tuas untuk menambah kecepatan agar pendakian segera dimulai.
Para awak pesawat gak sadar kalau gempa melanda Palu, tapi mereka merasakan pesawat sedikit oleng ke kiri dan kanan. Menurut kapten, kalau saja dia terlambat 3 menit, maka dia tak bisa menyelamatkan 140 penumpang karena landasan pacu ergoyang hebat. Beberapa menit selepas take off, dia coba menghubungi pihak menara namun sudah tidak dijawab lagi oleh Agung.
Kisah Kapten Mafella ini disampaikan ke Jemaat Gereja Duta Injil BIP di Jakarta Selatan, dan diulang oleh salah satu jemaat : Otniel Reza, Minggu (30/9). Kisah Kapten Mafella juga diunggah dalam video (Heru Andriyanto /HA; Bahan dari : BeritaSatu.com dan http://www.beritasatu.com/nasional/513701-kisah-pilot-batik-air-melihat-laut-berlubang-sebelum-tsunami.html)-FatchurR *
alhamdulillah ya masih di beri keselamatan pilot dan semua penumpang nya
cream flek hitam membandel aman bpom
obat spruten paling manjur
cara cepat menghilangkan bintik hitam
salep jerawat ampuh di apotik
liyoskinccream flek hitam ampuh
cream pencerah wajah untuk cowo
liyoskin