Kota terlarang batasi Jumlah Wisatawan

Forbidden City di Beijing(cnnindonesia.com)-Jakarta, Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, China, selama ini berwujud ekspektasi dalam daftar kunjungan saja. Namun saat ada kesempatan mengunjunginya, ekspektasi itu berubah menjadi realita.

Bisa dipastikan, setiap wisatawan ketika sampai lokasi ini akan selalu ingin menikmati semua yang ada di tiap sudut Kota Terlarang. Namun karena luasnya wilayah dan ramainya pengunjung, membuat prioritas tujuan adalah hal yang paling masuk akal dan ramah di betis.

Dengan luas 720.000 m2 atau 80 kali lapangan sepak bola berstandar internasional, nampaknya tidak ada orang normal yang mampu menjelajahi tempat ini detil dalam waktu satu hari. Belum lagi, lorong dan jarak antar pintu gerbang di sisi kiri dan kanan lokasi kerajaan ini luas dan lebar.

 

Demi menjaga keaslian tempat wisata yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia, tidak disediakan alat transportasi untuk menjangkau setiap pintu. Wisatawan hanya diperkenankan jalan kaki dari satu lokasi ke lokasi lain. Sungguh melelahkan.

Kota Terlarang itu satu dari banyak destinasi wisata di China. Kini lokasi itu murni sebagai tempat wisata, dan tujuan utama wisatawan mancanegara selain Tembok Besar China. Secara geografis, Kota Terlarang berada di utara Lapangan Tiananmen. Kota ini dikelilingi tembok setinggi 10 mt, di dalam ada pembatas antar gerbang setinggi 5 mt serta terdapat koleksi struktur kayu kuno terbesar di dunia.

Untuk masuk kawasan Kota Werlarang, wisatawan hanya perlu membayar 40 Yuan (sekitar Rp85 ribu) untuk hari biasa, dan 60 Yuan (sekitar Rp125 ribu) untuk hari libur.

Pengawasan dan pembatasan
Meski saat ini turis bisa bebas berseliweran di Kota Terlarang, namun tentara menjaga setiap sudutnya dengan ketat. Tentara itu berdiri tegap tanpa geming, meski sesekali melirik aktivitas wisatawan dengan tujuan keamanan.

Tujuan penjagaan yang ‘membatasi gerak’ wisatawan ini agar tak sampai menjamah situs2 dan barang peninggalan di istana itu. Karena di lokasi itu terdapat 800 bangunan, dan lebih dari 8.000 ruangan peninggalan Dinasti Ming dan Dinasti Qing.

Saat ini, pengelola Kota Terlarang menerapkan pembatasan jumlah wisatawan ke lokasi itu dalam sehari. Lokasi wisata di Distrik Dongcheng itu, membatasi diri untuk 80 ribu orang per hari. Sebelumnya jumah kunjungan wisatawan perharinya bisa 100 – 180 ribu orang per hari.

Tujub pembatasan jumlah pengunjung agar barang2 peninggalan tetap lestari dan pengunjung nyaman. “Kami akan meningkatkan pola manajemen dan menjalankan mekanisme penjualan tiket pada periode tertentu mulai-2019” kata Direktur Museum Istana Kota Terlarang, Shan Jixiang, dikutip dari Antara.

Pada tahun 2017, Kawasan Kota Terlarang kedatangan pengunjung sejumlah 16,7 juta orang. (Agr; Ard; Bahan dari : Antara dan https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180803162658-269-319298/kota-terlarang-mulai-batasi-jumlah-wisatawan)-FatchurR *

One Response to Kota terlarang batasi Jumlah Wisatawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita