Keanehan Masjid Tiban Malang(1/3)
(merdeka.com)-Bangunan masjid berornamen Timur Tengah dengan warna dominan biru dan putih itu berada di tengah2 pemukiman yang padat. Jarak dari jalan raya ke lokasi, sekitar 1 Km. Namun karena bentuk bangunannya menjulang tinggi, orang bisa melihatnya dari jalan raya.
Masjid itu disebut sebagai Masjid Tiban yang konon pembangunannya dipercaya dibantu pengerahan jin. Lokasi masjid ini di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur Nomor 10, RT 07/RW 06, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Malang, Jawa Timur.
Masjid itu kini juga kerap dikunjungi masyarakat yang penasaran dengan masjid ini. Oleh sebab itu sepanjang jalan menuju lokasi kini dipenuhi pedagang dari masyarakat sekitar masjid. Sementara kendaraan besar harus parkir di pingir jalan raya. Berikut ini keanehan2 Masjid Tiban di Turen, yang dipercaya masyarakat sekitar:
1-Dibangun Jin
Masjid sekaligus Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri’asali Fadlaailir Rahmah dipercaya dibangun oleh ribuan pasukan jin. Masjid itu dipercaya ‘tiba2’ muncul di tengah pemukiman padat penduduk. Konon masyarakat sekitar juga tidak pernah mengetahui aktivitas pembangunannya.
Karena itu, Masyarakat sekitar menyebut sebagai Masjid Tiban, artinya masjid yang muncul ajaib, tiba2 dan bernuansa kegaiban. Bahkan diyakini dibangun satu malam. Lokasi masjid di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur Nomor 10, RT 07/RW 06 Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang, 40 km dari Kota Malang.
Cerita dari mulut ke mulut makin menguatkan kepercayaan kalau masjid megah berlantai 10 itu dibangun tentara jin. Pengunjung berdatangan dari berbagai penjuru daerah, meyakini kalau proses pembangunannya dikerjakan dalam semalam. Mereka ber-duyun2 ingin melihat bangunan tersebut.
“Isunya dari masyarakat begitu dibangun semalam. Orang2 yang tinggal di sekitar masjid tak tahui ada aktivitas alat berat. Bangunan besar berlantai 10, tentu menggunakan crane atau molen pengaduk semen. Tetapi tidak pernah terlihat sampai kini” kata Arif Maulana, pekerja asuransi yang berkunjung bersama teman sekantornya dari Kediri karena penasaran (11/01).
“Sekarang ada yang belum jadi, tapi tiba2 biasanya terselesaikan,” katanya menambahkan. Lazimnya masjid di kampung pasti proses pembangunannya melibatkan masyarakat sekitar. Biasanya mereka mengajak bergotong-royong untuk pengecoran atau pekerjaan lain. Tetapi Masjid Tiban sama sekali tidak melibatkan warga sekitar.
“Dulunya saat pembangunan masjid memang tertutup, jadi saat dibuka sudah setengah jadi. Warga juga melihat mobil colt masuk membawa bahan bangunan, tetapi sepertinya tidak banyak. Kalau alat berat memang tidak pernah ada. Tapi tiba-tiba sudah jadi bangunan besar,” kata warga Turen, Sulistyo.
(Poppy Dunda; Mohamad Taufik; sumber dari https://www.merdeka.com/peristiwa/4-cerita-keanehan-masjid-tiban-malang-yang-dipercaya-warga.html)-FR *** Bersambung ……………..