Yang paling berisiko kegemukan

ObesitasKOMPAS.com – Akhir-akhir ini, obesitas jadi kata yang selalu didengar. Jumlah orang obesitas yang terus bertambah membuat kewaspadaan terkait kondisi ini perlu ditingkatkan.

 

Obesitas diketahui dapat menjadi pemicu dari penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, dan lain-lain. Meskipun obesitas dapat terjadi pada siapa saja, namun ada tipe-tipe orang tertentu yang lebih berisiko mengalami obesitas. Siapa saja mereka?

 

1. Orang dengan orangtua obesitas
Obesitas juga dipengaruhi oleh gen karena menentukan bagaimana tubuh menyimpan dan mendistribusikan lemak. Menurut situs kesehatan Mayo Clinic, faktor yang mempengaruhi lemak, seperti laju metabolisme dan efisiensi pembakaran kalori saat berolahraga juga dipengaruhi oleh faktor genetik.

 

Selain itu, kebiasaan makan yang terbentuk di keluarga juga akan mempengaruhi bagaimana seseorang menjadi obesitas. Dengan mengikuti pola makan yang diterapkan orangtua yang obesitas, seorang anak juga akan lebih mudah menjadi obesitas.

 

2. Orang yang berhenti merokok
Sudah menjadi alasan umum orang tak ingin berhenti merokok karena takut berat badannya bertambah. Ya, penelitian memang membuktikan demikian. Namun dibandingkan dengan bahaya kesehatan yang diakibatkan oleh obesitas, bahaya merokok jauh lebih besar. Lagipula setelah berat badan sedikit meningkat setelah berhenti merokok, orang dapat berupaya untuk menurunkannya kembali.

 

3. Orang yang melahirkan
Wanita lebih mudah menjadi gemuk setelah melahirkan dan memiliki anak. Penambahan berat badan saat hamil memang tidak terelakkan, namun upaya untuk menurunkannya kembali setelah melahirkan cukup sulit dilakukan oleh kebanyakan wanita.

 

Ini bukan sepenuhnya salah mereka, pasalnya saat kehamilan memasuki trimester terakhir, wanita memproduksi banyak sel lemak di dalam tubuhnya. Meski diet dan olahraga dapat menyusutkan sel lemak, namun pada bagian-bagian tubuh tertentu, sel lemak tidak mudah untuk disingkirkan.

 

4. Orang yang kurang tidur
Orang yang kurang tidur karena begadang dapat memperbesar risikonya untuk menjadi obesitas. Ini karena kurang tidur dapat mengganggu kadar hormon di tubuhnya sehingga sulit bagi mereka dalam mengontrol nafsu makan di waktu terjaga.

 

Studi juga menemukan, orang yang tidur kurang dari delapan jam setiap hari memiliki kenaikan jumlah sel lemak yang lebih banyak daripada pada mereka yang cukup tidur.

 

Direktur laboratorium tidur dan kronobiologi di University of Colorado mengatakan, ada sesuatu yang berubah pada otak di saat tubuh mengantuk, karena itu menggambarkan berapa banyak energi yang tubuh butuhkan.

 

Untuk mencukupi energi itu, tubuh beradaptasi meningkatkan nafsu makan. (Unoviana Kartika; Lusia Kus Anna; http://health.kompas.com/read/2014/09/01/072248223/Siapa.yang.Paling.Berisiko.Kegemukan.?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=bola&)-FatchurR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita