Mari Berwisata Ke Rumah Sakit
(bundachika.blogspot.com)-(Oleh: Jasman Rizal (Kabiro Humas Sumbar; Berbagi pengalaman pd saat Ayahanda dirumah sakit kemarin, dan betul adanya cerita ini)
Jalan2 ke lokasi wisata nan indah2 di destinasi dalam negeri atau luar negeri atau ke mall, itu hal yang sering kita dengar. Bahkan kita pun sering melakukannya. Tapi jalan2 ke Rumah Sakit itu ‘WAJIB’ kita lakukan. Beberapa hari saya di rumah sakit dirawat, banyak hal yang perlu kita jadikan refleksi kehidupan. Moga pengalaman ini bisa sebagai bahan renungan.
Sekali waktu jalan2lah Ke RS, jangan ke Mall saja. Di sana Anda akan temukan orang2 yang nasibnya tidak seberuntung Anda.
Masuklah ke Ruang ICU
Lihat, Anda akan menyaksikan pasien berjuang mempertahankan nyawanya. Mereka terlihat lemah, sehingga hidupnya dibantu macam2 peralatan. Dari peralatan monitor untuk memantau denyut nadi dan jantung serta pernapasan. Mulut dipasang selang untuk memasukkan bahan nutrisi.
Di hidungnya terpasang selang untuk mengalirkan oksigen sebagai alat bantu pernapasan. Selang lain terpasang untuk mengeluarkan urine, cairan lambung dari bagian tubuh lain. Jika mereka sadar mungkin mereka dihantui ketakutan malaikat maut yang siap siaga menjemputnya.
Bandingkan dengan Anda kini. Hidup Anda relatif tidak dibantu alat apapun. Bernapas dengan leluasa di alam bebas tanpa harus dibantu oksigen. Jantung berdegup dengan normal tanpa bantuan alat. Sehingga Anda bisa beraktifitas dengan leluasa. Berkumpul dengan keluarga.
Tengok pula Ruang Kemoterapi.
Di sana Anda saksikan orang2 tengah berjuang dengan penyakit kankernya. Lihatlah wajah2nya. Tidak ada keceriaan. Tubuhnya kurus, Kulit mereka relatif menghitam, rambut mereka makin hari makin menipis. Bandingkan dengan Anda. Kini mungkin Anda sedang berdandan di depan cermin. Sambil siap2 jalan2 bersama teman mencari tempat yang cocok untuk ber-swa foto.
Kunjungi pula Ruang Hemodialisa.
Di sana puluhan orang berjejer berbaring di ranjang dengan tangan terikat selang. Mesin hemodialisa menggantikan peran ginjal mereka yang tak berfungsi alias gagal ginjal. Mereka bolak-balik ke RS seminggu 2x seumur hidup. Di luar itu, mereka tidak bebas makan dan minum seperti orang sehat.
Bandingkan dengan hidup Anda. Ginjal anda berfungsi normal tanpa bantuan apapun dan siapa pun. Anda leluasa makan dan minum apa saja. Tidak seperti pasien gagal ginjal. Minum tidak boleh sesuka hati. Makan buah2an menyebabkan sesak nafas.
Tengok pula Ruang Rawat Inap…
Di sana Anda akan temukan pasien beraneka macam penyakit. Mulai dari sesak napas, susah buang air besar, stroke, jantung, diabetes, hingga pasien yang mengalami penyakit berat seperti radang paru-paru, kanker, hingga bocor jantung.
Dan terakhir
Jangan lupa Anda tengok ke bagian Administrasi. Anda akan menyaksikan keluarga pasien menyerahkan uang jutaan bahkan puluhan jutaan rupiah sebagai biaya pengobatan salah satu anggota keluarganya (dibayar sendiri atau BPJS).
Wallahu a’lam, mungkin uang yang diserahkan ke pihak RS itu hasil tabungan ber-tahun2 atau uang pinjaman. Terlihat wajah sembilu mereka setelah menyelesaikan administrasi. Di satu sisi gembira anggota keluarganya bisa pulang ke rumah. Di sisi lain sedih karena kehilangan uang tidak sedikit.
Bandingkan dengan Anda.
Uang anda mungkin kini aman di dompet atau bank sehingga leluasa bisa digunakan untuk keperluan apapun. Orang2 sehat harus benar2 bersyukur atas kesehatan yang Allah berikan kepada kita. Dan pasien2 yang kini berada di Rumah Sakit lah yang akan mengingatkannya.
Dengan menyaksikan orang2 yang kini terbaring di RS, selayaknya hati kita tergugah untuk Bersyukur kepada Allah yang masih memberi kesehatan kepada kita. Sehat itu Mahal Saudaraku. Mudah 2 an kita diberi Allah kesehatan. (Bahan dari Fani Eka; https://bundachika.blogspot.com/2018/07/mari-berwisata-ke-rumah-sakit.html)-FatchurR