Makna Idul Fitri
Fajar 1 Syawal 1435 H / 2014 M tiba. Umat Islam dari segala arah dan penjuru tak henti-hentinya mengumandangkan alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil. Ini merupakan manifestasi kebahagiaan setelah memenangi ibadah puasa, atau rasa syukur pada Allah SWT atas kemenangan yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Makna Idu ftri
Hari Idul Fitri merupakan puncak ibadah puasa. Idul Fitri berberkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu yaitu manusia yang bertaqwa. Dengan demikian, makna Idul Fitri umat Islam kembali berbuka atau makan. Sunahnya sebelum shalat Idul Fitri adalah makan atau minum.
Jadi yang dimaksud dengan Idul Fitri dalam konteks ini kembali kepada asal kejadian yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar. Bagi ummat Islam yang lulus beribadah puasa diampuni dosanya sehingga menjadi suci kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan Ibunya.
Pemaknaan hari Idul Fitri hendaknya positif seperti menjalin silaturrahmi sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama. Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal, namun juga bisa menyambangi dari rumah ke rumah, saling duduk bercengkerama, saling mengenalkan dan mengikat kerabat. Sekarang silaturahmi tidak mengenal batas dan waktu . Bisa gunakan jejaring sosial.
Hikmah Idul Ffitri
Seorang muslim yang kembali ke fitrahnya memiliki sikap yaitu pertama, ia tetap istiqomah pegang agama tauhid yaitu islam, ia tetap akan berkeyakinan bahwa Allah itu maha Esa dan hanya kepadanya kita memohon.
Kedua, dalam kehidupan sehari-hari ia akan selalu berbuat dan berkata yang benar,walau kaana murron meskipun perkataan itu pahit.
Ketiga, ia tetap berlaku sebagai abid, yaitu hamba Allah yang patuh kepada perintah-Nya sebagai contoh kita harus menghormati kedua orang tua kita baik orang tua kandung maupun mertua.
Mudah-mudahan berkat ibadah bulan Ramadhan yang dilengkapi Zakat fitrah, Insya Allah kita termasuk orang2 yang kembali kepada fitrohnya, karena ibadah puasa berfungsi mensucikan jiwa dan Zakat fitrah berfungsi sebagai tazkiyatul badan, yaitu mensucikan badan, maka setelah selesai ibadah puasa dan menunaikan zakat,seorang muslim akan kembali kepada fitrohnya yaitu suci jiwanya dan suci badanya.
Seorang muslim yang kembali kepada fitrohnya selain sebagai abid (hamba Allah) yang bertakwa, ia juga punya kepekaan sosial tinggi peduli kepada lingkungannya. Itulah indikator gambaran seorang yang kembali kepada fitrahnya setelah selesai menunaikan ibadah shaum Ramadhan sebulan lamanya, dan itu akan tampak pada dirinya setelah selesai puasa ramadhan,mulai hari ini dan seterusnya.
Namun bila ketiga ciri fitrah tersebut tidak tampak pada diri seorang muslim, maka berarti latihan dan pendidikan puasa Ramadhan yang telah dilakukannya selama sebulan tidak berhasil, karena ia tidak mampu kembali kepada fitrahnya. (Hadi Mulyanto, S.Pd.I, mahasiswa pascasarjana Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, asal Jatibarang Brebes; http://m.nu.or.id/a,public-m,
Leave a Reply