- Alumni-Buletin-Ide (56)
- Berita Duka (163)
- Bisnis-ketrampilan-Hobi (567)
- Budaya-Wisata-Kuliner (2,099)
- Ebook Gratis (2)
- IPTEK/HOAX/Aku cinta RI (3,762)
- Kesehatan n OR (1,869)
- Lingkungan hidup (398)
- Maju bersama IAMDP n Materdei (327)
- Muda-di Rona n Prest (1,208)
- Paid to Post (1)
- Pay Per Click (1)
- Photography (5)
- Psychological (1,518)
- Reliji Kristiani (265)
- Rohani Islam (134)
- Selingan (2,622)
- Sidebar Photoblog (7)
- Uncategorized (1,051)
- Sidarta Krisnamurti on Kopi Mbajing Citarasa Unik Dari Perbukitan Menoreh
- karimunjawa on Makanan Tradisional Mulai Punah Dan Membuat Anda Muda Kembali(2/4)
- Ernie Hariati on Banyu Mili Di Wonosalam Wisata Yang Menawan
- Sidarta Krisnamurti on Kandang Sumo Diserang Covid-19
- Karimun Jawa on Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka
- Cicilia Bangun on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- karimunjawa on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- Sidarta Krisnamurti on Berita Duka Cita Sumitro Bin Astrowidjojo 05-03-20
- Karimunjawa on Paviliun Indonesia jadi Terbaik di Berlin
- Seller denature on Mengenal Susu Kedelai-manfaat dan risikonya(4/5)
- FatchurR on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
- FatchurR on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Harry Reksosamudrasam7 on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Paket wisata karimunjawa on Pantai terindah di Bali(1/5)
- Harry Reksosamudrasam7 on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
Lebaran Ketupat di Madura
Pamekasan, Kompas.com-Bagi masyarakat di Madura, Jatim, hari Idul Fitri tak lengkap tanpa merayakan Lebaran ketupat. Hanya Lebaran ketupat ini tidak dirayakan pada 1 Syawal, tapi tiap tanggal 7 Syawal setelah muslim selesai melaksanakan ibadah puasa sunat 6 hari di bulan Syawal.
Menu Lebaran ketupat di Madura tak langsung disantap. Menu ketupat dan opor ayam atau ayam goreng terlebih dulu dibawa ke imam masjid atau mushala setempat. Setelah makanan terkumpul, para warga yang biasa shalat berjamaah di masjid atau mushala berkumpul dan menggelar doa bersama.
“Setelah doa bersama selesai, masakan yang diantarkan masyarakat kemudian disajikan kepada yang membaca doa,” kata Hafiduddin, salah satu tokoh masyarakat di Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Kamis (15/8/2013).
Menurut Hafiduddin, tradisi ini disebut Terater dan terus dipelihara, mempererat tali persaudaraan antar muslim setelah selesai berpuasa Syawal 6 enam hari. Ritual ini sekaligus sebagai tanda syukur kepada Tuhan karena diberi kemampuan melanjutkan puasa 6 hari setelah puasa wajib Ramadhan.
“Meski tak semua warga mampu melanjutkan puasa di bulan Syawal, tapi tradisi Terater dan doa bersama tetap digelar, tanda syukur kepada Allah”. Tradisi Terater tidak hanya ke imam masjid atau mushala saja, tapi juga ke warga miskin dan janda tua yang tidak mampu memasak ketupat ataupun memotong ayam.
“Orang miskin, orang jompo dan janda tua bisa menikmati ketupat dan masakan ayam di Lebaran ketupat ini karena tradisi Terater,” ujar Hafiduddin. Tradisi ini dilakukan anggota keluarga yang sudah memisahkan diri dari ortunya karena membangun keluarga baru. Sehingga hilir mudik masyarakat untuk Terater ke rumah ortu atau mertuanya mirip dengan suasana Idul Fitri.
Tradisi ini berdampak ke warga perajin ketupat janur. Tiap jelang perayaan ketupat, penjualan janur dan bungkus ketupat janur laku keras di sejumlah pasar tradisional. Sehingga pendapatan perajin ketupat janur meningkat berlipat ganda. (Taufiqurrahman; Farid Assyifa; http://regional.kompas.com/read/2013/08/15/1818363/Ini.Tradisi.Lebaran.Ketupat.ala.Madura)-FatchurR
One Response to Lebaran Ketupat di Madura
Leave a Reply to Harry Reksosanudra Cancel reply
UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447