Berlebaran di Amerika Serikat

Berlebaran di Amerika SerikatMasyarakat muslim di Amerika Serikat merayakan Idul Fitri dengan khidmat dan saling mengabarkan mengenai datangnya hari raya kemenangan ini melalui internet dan sambungan telepon. Bagi mereka, shalat Ied merupakan hal yang terpenting dalam setiap perayaan Idul Fitri.

 

Pada saat melakukan shalat, mereka memohon ampunan dan dinasehati untuk saling memanfaatkan serta menghentikan kebencian antar sesama. Seusai melaksanakan shalat dan mendengarkan khotbah, mereka akan saling memeluk dan mengucapkan selamat Idul Fitri satu sama lain.

 

Karena kebanyakan umat muslim di sana merupakan imigran, saat lebaran mereka memakai pakaian khas dari negara asalnya masing-masing.

 

Berlebaran di Mesir

Berlebaran di MesirHampir mirip dengan Indonesia, perayaan Idul Fitri di Mesir juga diwarnai dengan tradisi silahturahmi. Bedanya, silahturahmi ini hanya melibatkan sanak keluarga saja, tanpa melibatkan tetangga di sekitar rumah.

 

Umat muslim Mesir juga terbiasa merayakan lebaran bersama keluarga dengan mengobrol di taman sambil menikmati hidangan khas lebaran. Makanan khas lebaran di sana adalah Ranja, yang terbuat dari ikan asin dan acar. (https://blog.tokopedia.com/2014/07/tradisi-unik-lebaran-di-berbagai-negara/)-FatchurR

2 Responses to Berlebaran di Amerika Serikat

  • GoHwieKhing King Gaudi says:

    Karena saya suka ingin tau, selalu saya manfaatkan untuk tau bagaimana kumunitas Islam imigran dari seluruh dunia di LA menjalani hari hari besar keagamaanya. Sholat Id dilakukan langsung dilanjut dengan berlebaran sesudahnya. Pesta ditempat dengan bermaaf maafan, pakai music Islami dengan hidangan Timur Tengah. Kita bisa melek bahwa mereka membawa budaya asal mereka masing masing dalam ber Islam. Seperti kita di Indonesia juga selama ini. Laki perempuan berbaur dengan saling menghampiri para tamu, berkenalan atau diperkenalkan.
    Karena saat sholat Id semua sholat, saya kira hadirin disebelah saya juga Muslim, dari perkenalan saya tau mereka Kristen Syria. Mereka telah belajar mengasihi dengan saling menghormati sesamanya tanpa membedakan agamanya. Jadi The Perfect Stranger. Layak diteladani semua orang beragama, apalagi dinegeri kita yang Pancasila Bhineka Tunggal Ika, UUD45 dan NKRI.

    Sengaja yang saya gauli para mereka yang negerinya rusuh, sehingga ngungsi ke LA jadi masih kental dengan budaya asal mereka. Yang sudah lama atau kelahiran USA tentu sudah lain lagi pengaruh perkembangan budayanya di USA. Kata mereka yang baru dari Mesir, Iran, Libya, Syria dan Irak. Mereka memakai pakaian tradisionil masing masing, pakai jilbab, itupun ada yang seperti di Indonesia, tidak menurup seluruh rambutnya. Ketika saya tanyakan teman yang jadi imam, memang itu kebiasaan mereka dingerinya, bebas mode. Tambah si imam, kalau ada perempuan pakai burqa dinegeri kami, pakaian yang menutup kaum wanita seluruh tubuh hanya berlubang untuk mata melihat, itu bukan budaya asli mereka. Negeri kami sudah lebih jauh ribuan tahun perkembangan budayanya dibanding kaum wahabi. Selama perkembanganya, Islam dinegeri kami inclusive dan toleran terhadap budaya lokal.
    Ini budaya Arab kuno yang dilestarikan kaum wahabi, aliran Kerajaan Saudi untuk mengontrol warga negaranya. Baru setelah Saudi jadi negeri kaya, kemudian ada oposisi untuk menggulingkan kerajaan ini, budaya ini dikembangkan oleh kaum Salafi Wahabi. Kemudian kaum radikal membawanya kewilayah negeri kami sebagai indentitas mereka. Juga dimanfaatkan untuk mendukung misi mereka kalau perlu menyamar atau menyelundupkan sesuatu.

    Tentu saja saya tidak sepenuhnya percaya keterangan teman baru yang awam ini. Tentu ada muatan pribadi yang sebisanya masuk akal dalam mereka juga dalam mengkhotbahi saya. Saya hanya menimpali kalau begitu sebaiknya pemakain burqa dilarang untuk diluar rumah, mengingat dimanfaatkan kaum teroris untuk menyamar dll.

    Itulah pelajaran dari kesan berlebaran saya di LA tahun ini.

  • GoHwieKhing King Gaudi says:

    Sesudah itu saya bergegas berhalal bi halal dikediaman Pak Konjen RI di Los Angeles menjumpai rekan setanah air. Pada saa ada kesempatan berbincang saya mohon maaf tidak sholat Id bersama tadi pagi karena sedang memenuhi ajakan teman dari kaum pengungsi Timur Tengah. Tentu saja banyak yang tertarik ingin tau bagaimana mereka berlebaran. Cerita saya ya seperti diataslah dengan penekanan aturan beribadah bagi semua agama yang sesuai dinegeri Pancasila Bhineka Tunggal Ika, UUD45 dan NKRI. Daaaan yang tidak sesuai mustinya dilarang. Demikian juga perorangan, perkumpulan maupun partai yang tidak menyatakan berideologi Pancasila Bhineka Tunggal Ika, UUD45 dan NKRI harus dilarang berpartisipasi dalam pengelolaan Negara.

    Agaknya pembicaran kami menarik perhatian diplomat yang memenuhi undangan hadir. Beberapa berkenalan dan janji untuk pertemuan diwaktu dekat ini. Itulah biasakan menggunakan waktu kita untuk menyatakan pendapat. Jadilah garam dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita