Unik-(2), Gereja Protestan Blimbingsari
Wisata Rohani; Desa Blimbingsari adalah salah 1 dari 10 desa yang ada di Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana , merupakan desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan. Nuansa Bali nya kental di Desa Blimbingsari. Adanya dua buah bangunan Gereja yang megah yaitu di Banjar Blimbingsari dan di Banjar Ambyarsari dengan ornamen ukiran di setiap sudut gereja sangat mencirikan budaya Bali.
Demikian pula dari cara memberi nama pada anak seperti Putu, Made, Nyoman dan Ketut sudah tidak asing didengar. Masyarakat disini dengan sangat antusias memasang penjor, bahkan ada anggapan jika tidak memasang penjor hari raya terkesan kurang semarak.
Pada saat mengadakan kebaktian di Gereja, umat kristiani datang menggunakan pakaian adat Bali seperti kamben, udeng, kebaya dan sebagainya demikian juga halnya pendeta yang membawakan firman / yang memimpin acara kebaktiaan juga mempergunakan Bahasa Bali.
Yang sangat mencirikan adat Bali adalah dipakainya gambelan Bali sebagai alat untuk mengiringi Liturgi / puji-pujian, hal inilah menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk melihat dari dekat bagaimana perpaduan budaya itu terjadi.
Dengan semakin derasnya arus komunikasi dan informasi, kunjungan tamu asing dari manca negara dan tamu domistik sering hadir untuk melihat bagaimana ibadah dilaksanakan dan ikut acara ibadah itu dilaksanakan. Menyiasati hal ini untuk memberikan kenyamanan terhadap wisatawan asing dan domistik maka dibentuklah suatu team yang menangani kunjungan tamu tersebut.
Yang mengurus penginapannya, makan dan sebagainya. Bagi wisatawan asing dan tamu domistik yang akan menginap di Desa Blimbingsari ditempatkan dirumah penduduk yang ada di Desa Blimbingsari dan hal ini sangat disambut sukacita oleh kedua belah pihak,
Wisata alam : Desa Blimbingsari di sebelah utara desa Melaya ada desa yang sangat dikenal sebagian orang lokal-manca negara-berbagai kalangan tidak saja karena perpaduan budaya yang unik. Tidak kalah menarik adalah Desa Blimbingsari dibangun dengan perencanaan matang, bercitarasa keindahan tinggi, bahkan tak jarang desa Blimbingsari mengikuti lomba desa dan menang.
Perbatasan desa Blimbingsari dan desa Melaya dibangun bangunan yang kemudian diberi nama ” Kori Agung “. Dari pintu gerbang inilah orang keluar masuk ke desa Blimbingsari. Di desa Blimbingsari ini terdapat dua buah bangunan Gereja yang megah yaitu di Banjar Ambyarsari, bernama Gereja Imanuel dan di Banjar Blimbingsari yang diberinama Gereja Pniel.
Keduanya dibangun dengan arsitektur Bali, disetiap bangunan gereja ini dibuat sebuah bale yang biasa disebut bale Kulkul, tempat yang terbuat dari kayu digantung. Kulkul ini adalah alat yang dipergunakan memanggil umat utuk datang beribadat, (digereja lain biasanya digunakan lonceng ).
Yang menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dari manca negara-domestik adalah keindahan desa Blimbingsari dan keramah tamahannya, dan saat ini sedang dibangun suatu areal untuk wisata yaitu Grojogan. Berbagai hal dilakukan oleh prebekel desa Blimbingsari yaitu Bapak I Made John Roni yang dibantu staf desa untuk memberikan nilai lebih bagi yang datang ke Blimbingsari.
Diantaranya kegiatan gotong royong ibu-ibu PKK setiap bulan, untuk menyapu / membersihkan desa, mencukur rumput di setiap rumah sebulan sekali dan masih banyak lagi kegiatan positif yang telah dilakukannya demi untuk semakin indahnya desa Blimbingsari
Inilah wujud kesaksian hidup yang diberikan oleh Masyarakat Blimbingsari untuk kemuliaan nama Tuhan atas tanah Perjanjian yang diberikan, semoga Tuhan memberkati. Bersambung…………. (oleh : I Made Yudi Hariastawa; http://desawisatablimbingsari.blogspot.com/p/wisata-rohani.html)-Aguk