Takkan ada yang mustahil
Bayangkan andai seseorang minta Anda utk ikut mengendarai pesawat bermesin tunggalnya. Namun Anda menolak dgn sopan. Mengapa? Ya, karena Anda telah mendengar kabar bahwa mesin pesawat itu bermasalah sehingga keselamatan Anda tdk dapat dijamin.
Pilotnya mencoba meyakinkan Anda dgn mengatakan bahwa ia tanpa rasa takut mempercayakan hidupnya pada pesawat itu saat terbang. Namun Anda tetap menolak. Beberapa minggu kemudian pesawat itu benar2 jatuh & pilotnya meninggal dunia.
Penyelidikan menunjukkan, mesinnya bermasalah. Pilot itu beriman teguh-tetapi amat disayangkan imannya bergantung objek yg salah. Banyak di antara kita merupakan orang2 beriman yg sering khawatir karena iman kita terlalu kecil. Kita perlu bedakan antara ukuran iman kita & objek iman kita.
Ada tertulis bahwa jika kita punya iman sebesar biji sesawi saja , Allah akan menanggapi doa-doa kita sesuai dgn kehendak, hikmat, &kasih karunia-Nya. Dia mendengarkan jeritan hati kita yg paling lirih, bisikan bibir kita yg paling perlahan, & dalam kasih Dia mendengarkan & menanggapi iman kita.
Betapa pun kecilnya iman kita menurut pandangan kita sendiri, marilah kita tetap berdoa. Ingat, yg terpenting ialah objek iman kita, yakni Tuhan Yg Mahakuasa, bukan ukuran iman kita –
Mari hidup lebih dekat & intim lagi dgn Tuhan agar hidup kita berdampak positif bagi org lain. Iman harus berfokus kepada TUHAN. BUKAN KEPADA DIRI SENDIRI. (Andre Wajudibroto-A68)
Leave a Reply