Mengelola lidah
Yakobus 3:1-12; Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan hal-hal yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya, api dapat membakar hutan yang besar.
Berita di koran memaparkan seorang pria menabrakkan dirinya pada kereta api yang melintas. Pria itu terpuruk dan depresi tidak tahan menghadapi cacian orang yang berurusan utang-piutang dengannya. Berbagai ancaman ditujukan kepadanya secara terbuka melalui media sosial. Kondisi ini membuatnya makin putus asa hingga nekat mengakhiri hidup.
Demikian dahsyatnya dampak kata-kata yang diucapkan lidah. Yakobus mengingatkan saat itu tentang betapa pentingnya memperhatikan perkataan kita. Lidah merupakan anggota kecil dari tubuh, tetapi seperti api yang dapat membakar hutan.
Bahkan, Yakobus menyebut dunia kejahatan. Lidah dapat mengeluarkan kutuk, fitnah, hinaan. Karenanya, penting mengekang-mengendalikan lidah sehingga tidak keluar kata yang menghancurkan perasaan-kehidupan orang lain. Mari kita menggunakan lidah untuk kebaikan dan memberkati sesama.
Bukan lidah yang menguasai kita, tapi kita yang menguasai lidah. Kita bisa mulai melatih diri bergaul sehingga terhindar dari perbendaharaan kata yang dapat melukai orang. Hendaknya lidah kita gunakan untuk bersaksi tentang kasih pada manusia melalui kalimat penghiburan-penguata-teguran yang lembut dan peneguhan.Biarlah lidah kita bukan merusak sesama, melainkan membangun hidup mereka. —
Lidah tak bertulang, tetapi cukup kuat untuk menghancurkan atau memelihara sebuah kehidupan.
(Andre Wahjudibroto; http://www.renunganharian.net/2014/52-juli/1091-mengendalikan-lidah.html)-Aguk
Leave a Reply