HoaxFR(24)-Bawang bisa serap racun
Saya pernah jadi korban Hoax tentang kesehatan dengan menjalaninya ± setahun dan menyebarkan ke family. Ternyata gak tampak hasilnya. Salah satunya sajian berikut ini : Tips kesehatan dari Medsos bahwa manfaat bawang merah yang ditempelkan di telapak kaki mampu menyerap racun dalam darah.
Berikut artikel berita dari tribunnews.com, liputan6.com; dream.co.id; okezone.ccom, brillio.net. Bukan lagi jadi rahasia bahwa bawang merah, selain sebagai bumbu masak yang penting, juga berkhasiat baik bagi kesehatan. Metode pengobatan di Tiongkok, menggunakan bawang merah membuka jalur2 listrik (meridian) di tubuh, bertujuan membantu memurnikan organ internal.
Caranya, bawang merah atau bawang putih, dipotong melintang lalu ditempelkan pada telapak kaki. Penempelan ini selama paling sedikit 4 jam. Jadi waktu terbaik di saat Anda tidur malam hari. Agar bawang bisa tertempel dengan baik, bisa direkatkan dengan bantuan perban atau kenakan kaus kaki.
Inilah manfaat bawang merah dan putih bagi kesehatan.
Pertama, bersihkan darah. Saat Anda tidur, asam fosfat dari bawang diserap melalui trans-dermal pada telapak kaki dan masuk ke pembuluh. Asam fosfat mampu memurnikan dan menyerap racun di darah. Terbukanya meredian, membantu membunuh bakteri, kuman dan patogen. Yang terbaik bawang putih. Namun bawang merah pun berkhasiat yang tak kalah bagus.
Tatkala Anda tidak beraktivitas, kandungan bawang yang ditempel ke telapak kaki (merah dan putih), mengisap bakteri berbahaya (dan juga racun) dari tubuh. Di luar tubuh, bawang merah berfungsi memurnikan udara.
Di Tiongkok, Jepang, dan negara2 di Eropa dan AS, ada kebiasaan menyimpan potongan2 bawang dan meletakkan di sudut ruangan strategis. Udara dimurnikan dari bakteri2 dan virus, terutama yang menyebabkan penyakit2 ringan seperti flu dsb.
Analisis
Klaim bawang merah mampu menyerap bakteri dalam darah hanya Hoax, bawang tidak dapat menyerap racun atau bakteri juga tidak membersihkan darah. Menempelkan bawang ke talapak kaki Anda mungkin akan membuat Anda terlihat konyol dan itu pastinya tidak akan menyerap penyakit.
Pesan itu konsep dari versi lama yang diubah dari pesan kesehatan lain yang mengklaim meletakkan bawang di sekitar ruangan menyerap virus flu dan mencegah Anda dari dari serangan penyakit. Bawang mungkin punya sifat2 positif yang bermanfaat bagi kesehatan Anda, tapi untuk benar2 dapat manfaat Anda harus memakannya.
Bawang mampu serap racun atau bakteri itu palsu, juga menempatkan bawang di ruangan mencegah penyakit masuk ke tubuh. Pesan itu berawal wabah pes di Inggris, penduduk mencoba meletakkan bawang di ruangan rumah melindunginya terserang wabah. Cerita palsu itu mengklaim sebuah keluarga selamat dari efedemi flu (1919) karena bawang di rumahnya.
Berikut cerita yang beredar:
Efedemi flu (1919) membunuh 40 juta orang, dokter banyak mendatangi petani, membantu mengobati. Banyak petani dan keluarganya terserang flu dan banyak yang wafat, namun ketika mendatangi peternakan mereka terkejut menemukan semua penghuninya sehat.
Dokter tanya mengapa mereka sehat tidak terserang flu, seorang wanita mengatakan ia menempatkan bawang yang dikupas dalam piring di tiap ruangan rumah. Dokter tidak percaya dan kembali bertanya apakah bisa minta salah satu bawang untuk diteliti dengan menggunakan mikroskop. Setelah diteliti, dokter menemukan virus influenza menempel pada bawang
Keyakinan pada bawang mampu menyerap virus dan bakteri tidak ada memiliki dasar ilmiah apapun. Menempatkan bawang di telapak kaki mampu menyerap racun dalam darah tidak masuk akal dan terdengar seperti lelucon yang terdengar konyol.
Catatan dari Dr. Joe Schwarcz dari McGill University Office untuk Sains dan Masyarakat:
-Hal yang paling menarik tentang email yang beredar tentang sifat kuratif dan bahaya bawang itu memberikan kepercayaan kepada beberapa orang.
-Apakah masuk akal bawang dapat menarik “kuman” dari tubuh? Tentu saja tidak.
-Terminologi bawang sebagai “magnet bakteri” tak masuk akal. Tidak ada makanan yang menarik bakteri, walau beberapa lebih mungkin mendukung pertumbuhan bakteri sekali terinfeksi.
-Sebuah artikel di website Kitchen The Chemist tentang bawang mampu menarik bakteri, sepakat dengan pandangan Dr Schwarcz.
Tidak ada magnet bakteri.
Pertama, bakteri punya mobilitas minimal. Biasanya berjalan dalam tetesan air, jika itu terkandung. misal bersin. Bentukan dapat melepaskan spora yang tertiup, tapi bakteri tumbuh di lingkungan lembab dan licin, sulit mendapatkan udara.
Kedua, jika ada hal seperti itu sebagai ‘magnet bakteri’ itu akan berguna sangat besar di bidang medis untuk menggambarkan bahwa bakteri jauh buruk dan lebih lemah.
Virus Influenza mudah menular dari satu orang ke orang lain melalui perantara udara oleh pasien saat batuk atau bersin . Virus ini ditemukan pada tangan seseorang yang terinfeksi dan pada permukaan kulit mereka telah menyentuh (gagang pintu, handuk, mainan, dll).
Pesan : Bawang mampu menyerap bakteri dan kuman telah beredar sejak lama dalam banyak versi dimulai 1900.
Kesimpulan :
Klaim bahwa bawang yang ditempelkan pada telapak kaki mampu menyerap racun darah hanya HOAX dari mitos lama yang berkembang tanpa dasar ilmiah. Klaim palsu lain juga tidak lepas dari kebiasaan lama menempatkan bawang di ruang yang dipercaya mampu menyerap bakteri dan kuman juga mampu memurnikan udara ruangan.
Bawang tidak dapat menyerap racun dalam tubuh atau bakteri dan kuman di dalam ruangan. Klaim apapun yang menyangkut kesehatan harus berdasarkan bukti ilmiah dari hasil penelitian para ahli, bukan mitos yang berkembang di masyarakat. Salam Icokes. Indonesian Hoax Buster
Refenrensi :
–Hoax-Slayer (Spurious Health Tip – Onion on Feet to Take Away Illness)
–Snopes (FALSE: Onions vs. Flu)
–Hoax-Net (Non, les oignons dans les chaussettes ne font pas de miracle.) juga
(Irwan Rosmawan; http://www.hoaxes.id/2017/01/bawang-dapat-menyerap-racun-dalam-darah.html)-FatchurR